Kasus infeksi HIV/AIDS didominasi dari kalangan kaum homoseksual (gay).
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi menyebutkan bahwa Kecamatan Cisaat sebagai wilayah yang paling banyak kasus penderita HIV/AIDS. Menurut data Seksi P2PM Dinkes Kabupaten Sukabumi, dari tahun 2004 hingga 2017, Cisaat mendominasi kasus HIV/AIDS dengan jumlah 84 kasus.
Kemudian disusul Kecamatan Sukabumi dengan 48 kasus dan kecamatan Cicurug 45 kasus. Lalu di Bantargadung 7 kasus, Bojonggenteng 4, Caringin 11, Ciambar 14, Cibadak 42, Cibitung 4, Cicantayan 8, Cidadap 0, Cidahu 14, Cidolog 0, Ciemas 5, Cikakak 1, Cikembar 34, Cikidang 10, Cimanggu 4, Ciracap 2, Cireunghas 6, Cisolok 7, dan Curugkembar 1, Gegerbitung 2, dan 17 kasus di Gunung Guruh.
Selanjutnya di Jampang Kulon 9 kasus, Jampang Tengah 12, Kabandungan 6, Kadudampit 21, Kalapanunggal 10, Kalibunder 1, Kebonpedes 9, Lengkong 3, Nagrak 17, Nyalindung 5, Pabuaran 2, Palabuhanratu 14, Parakansalak 14, Parungkuda 15, Purabaya 29, Sukabumi 2, Sagaranten 3, Simpenan 10, Sukalarang 7, Sukaraja 38, Surade 21, Tegalbuleud 4, Waluran 0, dan ada 25 kasus di Warungkiara.
Selain itu, terdapat 25 kasus ODHA warga luar, dan 11 kasus beralamat tidak jelas, namun tinggal di Kabupaten Sukabumi.
BACA JUGA:
Penderita HIV/AIDS di Kota Sukabumi bertambah 92 kasus, ini 5 infonya
Ratusan gay dan ibu rumah tangga Kabupaten Sukabumi menderita HIV/AIDS, ini 5 faktanya
Gay di Kota Sukabumi capai 4.000 lebih, Pemkot prihatin, ini 5 infonya
Secara keseluruhan, di tahun 2017 kasus HIV/AIDS di Kabupaten Sukabumi tercatat 172 kasus. Lalu, di tahun 2018 mengalami penurunan hingga hanya terdapat 99 kasus, dengan rincian 50 kasus AIDS dan 49 kasus HIV.
Penderita HIV/AIDS didominasi usia produktif dari 20 hingga 49 tahun dan juga didominasi kalangan kaum homoseksual (gay). Sumber lainnya adalah penyakit penyerta yang sering menimbulkan HIV AIDS, yaitu TBC. Untuk tahun 2019, pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi baru menemukan 9 kasus, di antaranya 7 (tujuh) temuan HIV dan 2 (dua) temuan AIDS.
Dari berbagai sumber