Dipastikan tanpa trofi musim ini, pemain Real Madrid sulit tidak punya motivasi di 8 laga sisa.
Kedatangan Zinedine Zidane menggantikan Santiago Solari dianggap sebagai solusi terbaik bagi Real Madrid. Fans El Real bahkan yakin bahwa sang legenda Zidane bakal membawa kembali klub ke level tertinggi dan menjadi Los Galacticos kembali. Namun ternyata tak semudah dikira. Baru menjalani tiga laga, El Real-nya Zidane sudah mengalami kekalahan.
Valencia menjadi klub yang menunjukkan kepada Real Madrid bahwa masalah mereka bukan hanya sekedar Solari, tapi lebih dalam dari itu. Mau tahu lebih detil tentang laga Valencia kontra Real Madrid yang berlangsung dinihari (Kamis/4 April 2019)? Berikut lima info yang dirangkum Sukabumixyz.com dari berbagai sumber.
[1] Kekalahan pertama Zidane
Zidane baru saja mengambil alih kendali kepelatihan Real Madrid dari tangan Santiago Solari pertengahan Maret lalu. Setelah menang di dua laga awal melawan Celta Vigo dan Huesca, El Real harus kembali merasakan kekalahan.
Valencia menjadi klub yang mengalahkan Los Blancos dengan skor 2-1. Dua gol kemenangan Valencia dicetak oleh Goncalo Guedes dan Ezequiel Garay. Sementara gol balasan El Real dicetak Karim Benzema di masa injury time babak kedua.
Secara keseluruhan tim besutan Zidane kalah dominan dibanding pasukan Valencia besutan Marcelino García Toral. Berulang kali Daniel Parejo dkk mengobrak-abrik pertahanan Real Madrid. Sergio Ramos sang bek senior dan kapten El Real sendiri terlihat tak mampu mengkoordinasi pertahanannya. Maka, kekalahan El Real atas Valencia adalah pantas.
[2] Zidane serba salah
Kekalahan atas Valencia berarti membuat posisi Madrid di klasemen semakin terpuruk. Dengan laga tersisa hanya 8, saat ini Madrid tertinggal 13 poin dari pemimpin klasemen Barcelona. Itu artinya Madrid hampir pasti tersingkir dari perebutan gelar juara La Liga musim ini.
Di sisi lain, Madrid juga nyaman berada di posisi tiga dengan selisih 10 poin dari Getafe di posisi empat. Artinya, tempat Madrid di Liga Champions musim depan juga aman. Namun demikian, kondisi itu memberikan masalah tersendiri bagi Zidane. Saat Madrid tak berjuang untuk trofi dan merasa cukup dengan posisi tiga, maka para pemain tak punya motivasi berlimpah.
“Ah, main ngoyo juga gak bakal juara, trus kan udah aman ke Liga Champions.” Kira-kira itu yang ada di benak para pemain Madrid. Itu menjadi tantangan bagi Zidane, yaitu membuat para pemain tetap termovitasi di 8 laga sisa. Karena jika kalah terus, karier Zidane tentunya yang dipertaruhkan seperti halnya Solari.
BACA JUGA:
Dari negara mana dan kapan datang? Ini 5 info pemain Asia Persib Bandung
Empat pemain baru dan striker Asia, ini 5 info terbaru Persib buat Bobotoh Sukabumi
‘Roh suci’ bantai ‘Setan Merah’ (lagi!), Ole bikin Mancunian Sukabumi tepuk jidat
[3] Zidane tak salahkan pemain
Walau demikian Zidane enggan menyalahkan pemainnya atas kekalahan itu. Zidane mengakui Madrid memang kesulitan menciptakan peluang meski sudah berupaya keras. Dia pun menerima kekalahan dari Valencia. “Kami memulai pertandingan dengan kuat, dengan penguasaan bola yang bagus, menekan. Kami hanya butuh gol pertama,” ujar Zidane seperti dikutip situs resmi klub.
“Saya tidak bisa menyalahkan para pemain untuk apapun, mereka benar-benar mencoba. Kami bermain melawan tim top dan itu adalah pertandingan yang seimbang. Ini adalah kekalahan dan kekalahan selalu menyakitkan.”
[4] KKN ala Zidane
Hal lain yang menarik dan menjadi perhatian dalam laga Valenbcia vs Real Madrid adalah dicoretnya nama kiper Thibaut Courtois yang baru dibeli dari Chelsea di era Solari. Zidane nampaknya lebih memilih kiper lamanya, Keylor Navas.
Kontroversi tak berhenti di situ, Zidane bahkan tak menjadikan Courtois sebagai cadangan Navas. Ia justru memasukkan nama Luca Zidane. Bisa ditebak sia adia? Ya, Luca adalah anak kandung Zidane. Hmm…
Sebelumnya di laga melawan Huesca, Luca bahkan bermain penuh. Untungnya, Real Madrid menang dengan skor tipis 3-2. Nah, jangan-jangan ini menjadi tanda berakhirnya karier Courtois secara prematur di Real Madrid? Tentunya, ini akan menjadi masalah tersendiri bagi Zidane dalam mengarsiteki klub dengan pemain-pemain bintang seperti Madrid.
[5] Fakta-fakta Opta
Berikut data dan fakta pertandingan yang diambil dari Opta sebagai penyedia data olahraga paling terkemuka di dunia.
– Valencia tak terkalahkan di 17 laga terakhirnya di semua ajang. Ini adalah rekor terbaik untuk level Eropa.
– Real Madrid telah mengalami kekalahan sembilan kali dari 30 laga di La Liga musim ini. Ini merupakan fakta terburuk Real Madrid sejak musim 1998-1999.
– Goncalo Guedes telah mencetak tiga gol di lima laga terakhirnya untuk Valencia di semua kompetisi.
– Karim Benzema telah mencetak 15 gol di La Liga dalam tujuh laga terakhir.
Dari berbagai sumber