Puncak dramanya adalah penentuan juara: Manchester City atau Liverpool!
Dengan sisa satu laga, Chelsea dan Tottenham Hotspur dipastikan menemani Manchester City dan Liverpool di Liga Champions musim depan. Sementara itu, duo klub langganan Liga Champions lainnya, Manchester United dan Arsenal harus rela menjadi wakil di Liga Europa musim depan setelah ditahan imbang lawan-lawannya.
Kepastian tersebut terkuak pasca laga pekan ke-37 tadi malam (Minggu, 5 Mei), di mana terjadi berbagai kejutan, yaitu Tottenham Hotspurs kalah atas Bournemouth dan baik MU maupun Arsenal bermain imbang dengan lawan-lawannya. Hasil-hasil itu tentu saja menguntungkan Chelsea yang sukses mengalahkan Watford.
Berikut lima drama yang terjadi di pekan ke-37 liga Inggris yang berlangsung tadi malam.
[1] Chelsea geser Tottenham, MU-Arsenal ke Liga Europa
Dampak dari hasil laga pekan ke-37, Chelsea merangsek ke posisi 3 dengan poin 71 menggeser Tottenham di posisi empat dengan poin 70. Sementara Arsenal dan MU yang bermain imbang tetap berada di posisi 5 dan 6 dengan masing-masing poin 67 dan 66.
Artinya, jikapun di laga akhir Tottenham kalah dan Arsenal menang, maka poin akan sama. Tapi Tottenham memiliki selisih gol yang lebih baik, yaitu 28 gol dan Arsenal hanya 20 gol. Kecuali di laga akhir Arsenal bisa mencetak 9 gol tanpa balas dan Tottenham kalah dan tidak mencetak gol. Hal yang sepertinya agak mustahil.
Sementara itu, Manchester United (MU) sudah pasti tak bakal nongol di Liga Champions musim depan. Hasil imbang melawan Huddersfield menutup peluang kecil MU merangsek ke posisi big four.
[2] Duel sampai akhir City vs Liverpool
Sementara itu, di puncak klasemen Liverpool bertengger dengan poin 94. Menempel di bawahnya adalah Manchester City dengan poin 92, namun punya keunggulan satu laga. Pasukan Pep Guardiola baru akan menjalani laga ke-37 dinihari nanti (Selasa, 7 Mei).
Laga tersebut berat mengingat lawannya adalah Leicester yang sedang bagus-bagusnya dan diarsiteki Brendan Rodgers yang pernah menjadi manajer Liverpool. Digadang-gadang Rodgers dan Leicester bakal berusaha keras mengalahkan City agar mantan timnya Liverpool menjadi juara LIga Inggris.
Namun, jika itu pun terjadi, laga penentu juara Liga Inggris musim ini akan ditentukan di laga pamungkas ke-38. City akan dihadang Brighton Hove Albion yang kemarin sukses menahan imbang Arsenal. Sementara itu, Liverpool bakal diuji Wolverhampton Wanderers yang merupakan im kejutan musim ini di bawah asuhan Nuno Espirito Santo.
BACA JUGA:
Imposebel! Liverpool mesti cetak 4 gol di Anfield, 5 drama bikin fans The Kop Sukabumi baper
Kapten belia pimpin Ajax bekuk Spurs, 5 drama semifinal I Liga Champions
Bobotoh Sukabumi, calon pemain Persib ini harganya Rp5,7 M
[3] Pemain MU dicaci habis-habisan
Kegagalan MU menembus Liga Champions mendapat cacian dari mana-mana terutama dari kalangan fans Setan Merah sendiri. Kebanyakan mereka sulit membayangkan tak menyaksikan klub kesayangannya di Liga Champions.
Tak hanya fans, para pundit mantan pemain MU pun mengutuk habis-habisan Paul Pogba dkk. Salah staunya dilontarkan oleh mantan bek MU, Gary Neville. Gary yang kini menjadi pundit di Sky Sports menganggap Pogba dkk sebagai sekumpulan pemain putus asa yang gagal menunjukkan jadi dirinya.
“Ini adalah Huddersfield Town, tim yang kesulitan sepanjang musim. Ketika menonton mereka, tak ada kualitas yang terlihat. Tapi jujur saja, saya lebih senang lihat mereka ketimbang tim dengan baju merah,” ujar Neville kepada Sky Sports.
“Ini sama sekali bukan sebuah tim. Ini juga mengingatkan saya kepada tim Tottenham Hotspur yang diwariskan ke Mauricio Pochettino, yang masih berisi Younes Kaboul, Emanuele Adebayor, Etienne Capoue. Sekelompok orang yang tak punya semangat. Ia melepasnya satu persatu,” pungkas Neville Nampak kesal.
[4] Arsenal sudah menyerah
Dari laga Arsenal vs Brighton, Aubameyang dkk dinilai tak lagi bersemangat dan berkeinginan menang. Gunners lebih dulu mencetak gol lewat titik putih setelah Nacho Monreal sukses melakukan diving yang berhadiah penalti. Aksi diving Monreal itu pun membuatnya dikecam banyak pihak, termasuk fans-nya sendiri.
Keunggulan satu gol ternyata tak bertahan sampe akhir laga. Berawal dari Granit Xhaka yang nampak melas mengawal penyerang Brighton yang berujung pada penalti yang sukses dieksekusi Murray dan menyamakan skor menjadi 1-1 yang bertahan sampai akhir.
Lalu apa komentar Unai Emery atas penampilan timnya. “Target pertama kami adalah untuk finis di empat besar Premier League. Jadi kami sangat, sangat kecewa,” tutur Emery di laman resmi Arsenal seraya menekankan akan focus ke laga di Liga Europa.
[5] Cahill-gate nodai akhir manis Chelsea
Chelsea dipastikan mengakhiri musim di posisi big four, walaupun mengalami turun naik di sepanjang musim. Namun demikian, akhir manis Chelsea ternodai oleh kasus Gary Cahill (Cahill-gate) yang mengkritik keras manajer Maurizio Sarri yang dianggapnya telah memperlakukannya buruk di sepanjang musim.
Mantan pemain Bolton Wanderers tersebut memang hanya diturunkan sekali, dalam laga melawan Watford kemarin, sejak Sarri mengakuisisi tim. Padahal, sebelumnya ia menjadi kapten tim dan andalan di lini pertahanan The Blues. “Sangat sulit bagi saya untuk menghormati seseorang yang tidak menghargai apa yang telah saya menangkan bagi klub,” komentar Cahill merujuk pada Sarri.
Menanggapi kritik pedas Cahill, Sarri menanggapinya, “Saya tidak tahu situasinya, saya minta maaf. Itu tidak penting bagi saya. Cahill, selama musim ini, benar-benar sangat professional. Di sini, Gary memenangkan segalanya. Jadi saya pikir dia harus mengucapkan selamat tinggal pada stadion, kepada para penggemar, kepada klub,” tegas Sarri.
[dari berbagai sumber]