Seperti halnya Bandung, Sukabumi juga banyak melahirkan musisi dan grup band yang sudah go national dan international nasional.
Simak kuy Gengs, lima di antaranya adalah:
[1] Biru Langit
Biru Langit adalah grup band musik yang didirikan Nuris Iskandar yang sudah malang melintang di dunia musik tanah air. Band ini mengusung genre pop. Band ini populer pada tahun 1980an.
Pada masa jayanya, grup band ini melahirkan banyak album yang populer pada masanya, seperti Segelas Anggur, Luka, Agenda 21, Ujung Hari, Kala Sunset, Lingkaran Kabut Sepi, dan Hari Itu Dalam Sejarah, dengan label rekaman Warner Music Indonesia.
editor;s picks: Mangkrak 18 tahun, ini 5 catatan jalan panjang pembangunan Tol Bocimi
[2] Farid Hardja
Farid Hardja lahir di Sukabumi, 7 September 1950 dan meninggal di Jakarta, 27 Desember 1998 pada usia 48 tahun di Rumah Sakit Dr. Tjipto Mangunkusumo. Doi adalah seorang penyanyi dan pencipta lagu dalam industri musik pop Indonesia. Sosok Farid, awalnya dikenal dengan penampilan yang mirip Elton John, berkepala agak botak dan hobi gonta-ganti kacamata.
Farid Hardja memulai karier musiknya pada 1966, di saat negeri ini mengalami transisi dari era Orde Lama ke Orde Baru. Saat itu demam British Invasion masih melanda dunia. Di Bandung, Farid telah bergabung dalam grup De Zieger yang memainkan rock and roll.
1976, Farid Hardja kembali ke Sukabumi, dan membentuk grup Bani Adam yang memainkan warna rock and roll dan sedikit R&B. Adapun pemilihan nama “Bani Adam” dengan filosofi bahwa kita ini semua adalah Bani Adam atau ummatnya Nabi Adam.
Pada 1977, Jackson Records & Tapes milik Jackson Arief mulai merilis debut album Farid Hardja bersama Bani Adam dengan nama Farid Bani Adam yang melejitkan lagu Karmila. Kemudian disusul album kedua bertajuk Specials dengan hits Ikan Laut Pun Menari di Bawah Tanganmu.
Dalam setiap albumnya, Farid ternyata tidak pernah menggunakan pemusik yang sama. Formasi Bani Adam pun selalu berubah. Beberapa nama pun silih berganti mendukung Bani Adam, mulai dari Eddy Manalief, Nurish Iskandar (pentolan Band Biru Langit), dan Max Rondonuwu. Bahkan pemusik tenar seperti Elfa Secioria, Jimmie Manoppo, Dodo Zakaria, Billy J. Budiardjo, Oetje F. Tekol pun ikut mendandani tatanan musik Farid Bani Adam.
1976, Farid Hardja kembali ke Sukabumi, dan membentuk grup Bani Adam yang memainkan warna rock and roll dan sedikit R&B. Adapun pemilihan nama “Bani Adam” dengan filosofi bahwa kita ini semua adalah Bani Adam atau ummatnya Nabi Adam.
Doi juga pernah berduet dengan sederet penyanyi tenar dan berkarakter kuat semisal Achmad Albar, Gito Rollies, Euis Darliah, Endang S Taurina termasuk berduet dengan penyanyi dangdut Anis Marsella dan Merry Andani.
Di sela karier musiknya yang padat, Farid pernah memperlihatkan kemampuan akting di beberapa judul film layar lebar.
editor;s picks: 5 genre musik baru muncul di era millenial, gen Y Sukabumi belum tau kan?
[3] Melodi Band

Agustus 2015, single pertama mereka berjudul Tetap aku Cinta Kamu. Lagu ini merupakan awal perjalanan Melodi Band di kenal masyarakat pecinta musik Indonesia. Sedangkan lagu terbaru Melodi Band berjudul Kangen Kamu, Rindu Kamu, menceritakan pasangan kekasih yang menjalin cinta jarak jauh.
Grup Melodi Band yang dibentuk pada 2015 beranggotakan tiga anak muda Sukabumi yaitu, Alie (vokalis), Ully (Bass, pencipta lagu), dan One (guitaris). Band ini sendiri digagas Ali dan Ully.
editor;s picks: 5 fakta keren generasi millenial Amrik, bagaimana Gen Y Sukabumi?
[4] Goliath

Goliath Band lahir pada 2001 di Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Band ini mengusung genre pop dan beranggotakan enam orang yaitu Ary (vokal), Dara (gitar), Rizal (lead gitar), Izwa (Bass), Ardy (keyboard), dan Gie (drum). Genre musik ini adalah pop.
Album pertama Goliath dirilis pada 2009 oleh Label Falcon Music. Single pertama dari album ini berjudul Masih di Sini Masih Denganmu (MD2), dan disusul dengan single keduanya Cinta Monyet.
Setelah tiga tahun vakum, grup Goliath lahir kembali. Band yang dikenal lewat lagu Tinggal Seribu ini datang dengan single terbaru berjudul Baper. Single ini khusus dirilis sebagai tanda Goliath kembali lagi ke belantika musik Indonesia.
editor’s picks: Bayu Risnandar: Ini 5 alasan Kadis Pariwisata Kabupaten Sukabumi layak diganti
[5] Vagetoz

Band ini lahir di Cisaat, Kabupaten Sukabumi, sejak 1999. Grup band dengan mengusung genre rock alternatif ini diusung perusahaan rekaman Sony BM, dengan personil terdiri dari Teguh Permana, Acep Gunawan, Irman, Budi, Rudi.
Vagetoz sendiri bermakna “lusa” yang diambil dari bahasa Sunda (Pageto). Kata lusa sering mereka ucapkan ketika akan melakukan latihan. Band ini beranggotakan enam orang yakni, Teguh Permana (vokal), Acep Gunawan/Son (gitar), Irman/Nuki (gitar), Budi/Eboth (bass), Dedi (gulung wayar), dan Rudi (drum).
Di tahun 2004, Vagetoz membuat album kompilasi bersama band lainnya dan menyumbang satu lagu berjudul Sebaiknya Aku Pergi. Kesempatan pun datang, ketika mereka bergabung bersama Sony BMG Indonesia, mereka berhasil meluncurkan album perdana berjudul Sesuatu Yang Beda di tahun 2007. Album ini terdiri dari 13 lagu dan menjadikan Saat Kau Pergi sebagai andalan.
Di tahun 2008, Vagetoz kembali berkarya dengan mengeluarkan album religi menyambut bulan Ramadhan tahun itu, bertajuk Kuatkan Aku yang berisikan 12 lagu dengan empat lagu di antaranya dalam format karaoke. Pada album ini Vagetoz mengandalkan Kuatkan Aku dan Rinduku Cintamu sebagai lagu andalannya.
HIngga kini, Vagetoz terus berkarya. Bahkan album religi mereka pernah bersamaan dengan terbitnya novel Kuatkan Aku: Catatan Spiritual dan Kreativitas Vagetoz yang diterbitkan DAR! Mizan.
Keren ya, Gaess.
[dari berbagai sumber]
