Siapkan dirimu menghadapi persaingan, Gaess.
Mimpi daerah Sukabumi dilalui jalan tol akan segera terwujud ya, Gaess. Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) Seksi I Bogor-Lido sudah akan diujicoba saat mudik Lebaran tahun ini.
Berikut adalah lima catatan perjalanan panjang pembangunan Tol Bocimi yang dirangkum sukabumiXYZ.com dari berbagai sumber.
1. Mangkrak 20 tahun
Konsesi ruas Jalan Tol Bocimi awalnya dipegang PT Bakrie Toll Road (Grup Bakrie) sejak 1997, hingga pada 2012 Grup Bakrie menjualnya kepada MNC Grup. MNC Grup sendiri melakukan groundbreaking kembali, tercatat untuk keempatkalinya, pada Februari 2015, atau tiga tahun pasca pembelian konsesi dari Grup Bakrie. MNC Grup juga mengumumkan salah satu kontraktornya adalah BUMN PT Waskita Karya Tbk (WSKT).
Tiga bulan usai groundbreaking, MNC Grup mengumumkan keikutsertaan kontraktor asal Korea Selatan PT Posco E&C. Perjanjian antara MNC-Posco mencakup pengerjaan Seksi II dan III dan konstruksi Seksi I Tol Bocimi sepanjang 9,75 km. Sementara untuk Seksi I Kerja Sama Operasi (KSO) Waskita Karya dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Belum setahun dikerjakan, MNC Grup melepas konsesi Tol Bocimi kepada Waskita Karya. Tidak jelas alasan MNC Grup menjual ruas tol tersebut. Yang jelas, MNC Grup fokus menggeber pembangunan Lido Resort di Sukabumi seluas 2.000 hektare yang diakuisisi PT MNC Land Tbk (KPIG) dari PT Lido Nirwana Parahyangan milik Grup Bakrie melalui rights issue senilai Rp1,4 triliun pada 2012.
Akibatnya, nasib Tol Bocimi kembali menggantung dan tidak menunjukkan perkembangan signifikan. Dari empat seksi, proses konstruksi masih berkutat di Seksi I (Ciawi-Lido) sepanjang 15,35 km. Sedangkan konstruksi di tiga seksi lain belum dikerjakan.
BACA JUGA: Biawak Raksasa sampai Kolam Lumpur, 5 Fakta Pangleseran-Jampang Tengah Sukabumi
2. Dikebut pada era Presiden Joko Widodo
Setelah 18 tahun mangkrak dan empat kali melakukan ground breaking, Senin (9/2/2015) silam, Presiden Joko Widodo memerintahkan pengembang Tol Bocimi, untuk mempercepat penyelesaian proyek tol sepanjang total 54 km yang telah mangkrak sejak 1997 tersebut.
Nilai investasi untuk Seksi I adalah Rp2,9 triliun dari total dana pembangunan Rp7,7 triliun. Tol Bocimi sendiri terdiri dari empat seksi, Seksi I Ciawi-Cigombong sepanjang 15,35 km, Seksi II Cigombong-Cibadak 11,9 km, Seksi III Cibadak-Sukabumi Barat 13,7 km, dan Seksi IV Sukabumi Barat-Sukabumi Timur 13,05 km.
BACA JUGA: Hanya 1% air di bumi bisa dikonsumsi, gen Y Sukabumi mesti aware 5 fakta ini
3. Teguran Kementerian PUPR
Dalam proses pembangunan konstruksi Seksi I, kontraktor PT Posco E&C Indonesia mendapat teguran keras Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hediyanto W. Husaini.
Posco E&C Indonesia diminta Hediyanto untuk mengejar target konstruksi. Ia mengancam, jika tidak ada progres signifikan, pihaknya akan memutus kontrak. Ancaman tersebut terlontar karena progres pembangunan untuk Seksi II dan III terbilang lambat dibandingkan paket I. Padahal, pembebasan lahan untuk seksi I sendiri sudah selesai 96 persen.
BACA JUGA: Januari-Mei, sepuluh warga Kabupaten Sukabumi ditangkap polisi karena 5 kasus ini
4. Mulai diujicobakan saat mudik Lebaran 2018
Jalan Tol Bocimi Seksi I sudah bisa digunakan untuk arus mudik Lebaran 2018, atau mulai 8 juni 2018. Meski hanya untuk kendaraan kecil saja, atau tidak semua kendaraan bisa mengakses jalan tol tersebut, diharapkan akan mengurangi kemacetan lalu lintas saat mudik Idul Fitri 1439 H.
PT Waskita Karya mengkalim sudah menyelesaikan Seksi 1, dari STA 0+000 di Ciawi, kemudian STA 7+000 di Caringin Maseng, hingga keluar di Cigombong pada STA 15+000, atau sejauh 15 km.
BACA JUGA: Gen Y Sukabumi, cek kuy penampakan 5 handphone pertama merek terkenal
5. Seksi II dilanjut usai lebaran
Pembangunan jalan tol Bocimi Seksi II (Cigombong-Cibadak) rencanya akan dimulai usai Idul Fitri tahun ini. Pengukuran tanah untuk pembebasan lahan oleh Tim Badan Pertanahan Nasional (BPN) pun sudah dimulai dari Desa Benda, Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi, sudah dimulai sejak pada Senin (12/6/2017) silam.
Sosialisasi pun terus dilakukan kepada warga sepuluh desa di tiga kecamatan yang terlewati rencana jalan tol Bocimi Seksi II. Adapun kesepuluh desa tersebut adalah, Benda, Nanggerang, Tenjoayu, dan Purwasari di Kecamatan Cicurug. Desa Pondokasolandeuh dan Sundawenang di Kecamatan Parungkuda. Desa Ciambar, Ambarjaya, Cibunarjaya, dan Munjul di Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi.
Total sekitar 850 pemilik tanah yang lahannya akan dibebaskan, sedangkan pembangunan jalan tol Bocimi Seksi II sendiri, akan menggunakan lahan seluas 165 hektare.
Sedangkan untuk Seksi III atau Proyek Cisuka (Cibadak-Sukabumi Barat) juga telah melakukan pengukuran tanah untuk dibebaskan. Hingga kini, tahapan yang sudah dikerjakan adalah pengukuran seluruh trase sepanjang 13,7 km. Pihak owner yakni PT Trans Jabar Tol (TJT) akan memberikan uang ganti untung dimulai dari Desa Balekambang, Kecamatan Nagrak usai Lebaran ini.
Nah, seiring pembangunan jalan tol, tentunya pertumbuhan perekonomian di Sukabumi juga akan meningkat ya, Gaess. Tentu saja juga akan diiringi dengan arus perpindahan penduduk dari berbagai daerah ke Sukabumi.
Kamu sudah mempersiapkan diri menghadapi persaingan, Gaess?