Band SMATA17 yang personilnya didominasi perempuan viral di dunia maya.
Momen Ramadhan dan Idul Fitri yang telah berlalu diramaikan berbagai ajang seni dan kreativitas di Kecamatan Jampang Kulon, Kabupaten Sukabumi.
Salah satu ajang seni yang menyedot perhatian gen Y Jampang Kulon adalah Jampang Festival in Ramadhan yang diselenggarakan pada 9-10 Juni lalu. Diantara rangkaian acara yang tersaji adalah “diskusi pemekaran kab. Jampang” dan “pagelaran seni Islami.”
Salah satu yang menarik perhatian penonton para gen Y Jampang Kulon dari pagelaran seni Islami adalah penampilan memukau sebuah grup band remaja yang personilnya didominasi remaja perempuan. Band tersebut bernama SMATA17 dan merupakan band binaan MTs MTs Al-Hidayah Jampang Kulon.
Tak pelak penampilan SMATA17 menjadi viral karena juga diliput oleh media Sukabumi. Kabar penampilan band SMATA17 menjadi perbincangan di berbagai grup FB seperti “Kabupaten Jampang Ngawujud,” dan lain-lain. Hal itu membuat penampilan SMATA17 berikutnya tanggal 17 Juni lalu, dalam acara reuni Akbar MTsN 4 Sukabumi, dinanti banyak gen Y netizen Jampang Kulon.
Ini dia lima info tentang band SMATA17.
BACA JUGA: Layur tembus pasar Korea-Jepang, ini 5 tangkapan andalan nelayan Ujunggenteng Sukabumi
1. Produk pertama organisasi seni MTs Al-Hidayah Jampang Kulon
SMATA17 adalah grup band produk pertama organisasi seni MTs Al-Hidayah Jampang Kulon yang dibentuk tahun 2017, sebagai peserta program eskul ansambel musik.
2. Mayoritas personil perempuan
Pada awalnya, Personil SMATA17 terdiri dari 7 orang siswa kelas IX tahun ajaran 2017/2018, yaitu: Silvia Lestari (lead/rhytm), Siti Sarah (bass), Ilyas(lead/rhytm), Witi Rahmah (master keyboard), Suci Dwi Hastuti (vokalis/keyboard 2), Lupi (vokal), dan Fajar Muhajir (drum/perkusi). Tapi kini personilnya tinggal 6 orang karena Suci (vokalis) pindah sekolah ke Jawa tengah.
BACA JUGA: Coeg, ini 5 fakta gadis Jampang Sukabumi Juara 3 MTQ sedunia di Uni Emirat Arab
3. Tampil perdana
Setelah kurang lebih setengah semester berlatih dari nol dengan bimbingan guru pembina kesenian, SMATA17 mendapat kesempatan tampil di depan publik ketika diundang untuk berpartisipasi mengisi acara JAMPANG FESTIVAL in RAMADHAN pada tanggal 9-10 Juni di alun-alun kota Jampang Kulon. Sebagai penampil urutan ke-2, SMATA17 dinilai tampil memukau dengan membawakan lagu pop religi. Penampilan SMATA17 pun viral, terutama di kalangan netizen gen Y Jampang Kulon.
Dari situ keberadaan SMATA17 mulai menjadi perhatian publik Jampang Kulon. SMATA17 lalu mendapat undangan dari panitia reuni akbar dan halal bihalal alumni MTsN 4 Sukabumi yang diselenggarakan pada tanggal 17 Juni 2018 yang acaranya berlokasi di Kecamatan Waluran. Penampilan SMATA17 di acara tersebut pun tak kalah menarik perhatian penonton gen Y Waluran dan sekitarnya.
4. Fasilitas terbatas
Sementara ini, tempat latihan SMATA17 masih di sekolah (MTs Al Hidayah Jampang Kulon) walaupun fasilitas yang dimiliki hanya beberapa gitar akustik dan dua unit keyboard. Sedangkan untuk perkusi hanya menggunakan simulator buatan (gurunya) sendiri. Sambil sesekali mereka berlatih di studio rental band untuk sinkronisasi dan pemantapan, para personil SMATA17 tetap semangat berkreasi dalam keterbatasan.
BACA JUGA: Gen Y Sukabumi, ini 5 hasil survei terbaru Pemilihan Gubernur Jabar
5. Perlu dukungan semua pihak
Merasa masih jauh dari sempurna, beberapa hal yang menjadi masih menjadi “PR” bagi pihak sekolah MTs Al Hidayah berhubungan dengan band SMATA17 di antaranya: memfasilitasi mereka dengan sarana yang lebih memadai (kelengkapan alat-alat band), mengantisipasi berbagai dinamika yang muncul mengingat para personil band SMATA17 adalah anak-anak remaja yang masih sekolah, dan lain-lain.
Silvia dan kawan-kawan tentunya akan sangat senang jika ada pihak yang membantu untuk mendukung fasilitas latihan. Demikian terungkap dari hasil bincang santai sukabumiXYZ.com dengan guru pembimbing band SMATA17, Restu Saputra.
Sebagai catatan, eksistensi SMATA17 mendapat dukungan penuh dari pihak sekolah. Kepsek MTs Al Hidayah Jampang Kulon, Muhamad Saedin, S. Pd.I pun mengaku senang bahwa SMATA17 bisa mengharumkan nama sekolah. Saedin berharap keberadaan band SMATA17 juga bisa menjadi motivasi bagi anak madrasah (MTs Al-Hidayah Jampang Kulon) agar lebih maju dan percaya diri, tak kalah dengan sekolah umum (negeri atau swasta).
Nah Gaess, terutama kalian gen Y yang sekolah madrasah, mesti jadi inspirasi nih cerita kreativitas band SMATA17.