Tanaman hias Sukabumi mampu menyaingi produsen tanaman hias terbaik dunia, Belanda!
Rasanya sah-sah saja jika Sukabumi kita klaim sebagai salah satu “surga alam” di Indonesia. Keindahan alam (laut, gunung) di Sukabumi nomor satu. Satu lagi, tanah Sukabumi pun diberkahi dengan kesuburan. Tak mengherankan jika tanaman hias yang tumbuh di Sukabumi mempunyai kualitas yang tinggi.
FYI ya Gaess, tanaman hias asal Sukabumi mampu menembus pasar Jepang dan kualitasnya dinilai mampu menyaingi kualitas tanaman hias negeri tulip Belanda. Berikut lima info tentang bisnis tanaman hias asal Sukabumi.
1. Menembus pasar Jepang
Beberapa jenis bunga hias hasil petani Kabupaten Sukabumi mampu menembus pasar luar negeri, terbaru sampai menembus pasar Jepang. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Dedah Herlina. Pecinta tanaman hias Jepang sangat menyukai terutama bunga krisan asal Sukabumi.
2. Sukabumi sentra tanaman hias
Untuk diketahui, Sukabumi sejak lama disebut sebagai salah satu sentra tanaman hias di Indonesia. Kabupaten Sukabumi memiliki kawasan bunga dan daun potong yang memproduksi florikultura atau tanaman hias, seperti krisan, anggrek, dracena, sedap malam, philodendron, dan anthurium untuk memenuhi pasar domestik dan internasional.
Produksi bunga krisan, setiap tahun rata-rata mencapai 15 juta tangkai yang ditunjang dengan luas lahan mencapai 20 hektar atau sekitar 400 unit green house (GH) dengan luas rata-rata setiap GH mencapai 500 meter persegi yang tersebar di Kecamatan Sukaraja, Sukabumi, Cicurug, dan Cidahu.
BACA JUGA:
Keren Sis, 5 gadis Sukabumi tetap aktif dan pede dengan hijab syar’i
Gengs, kamu gak nyangka kan kalau 5 artis ini asal Sukabumi?
Gaess, ini lho 5 mahasiswi hijaber cantik Sukabumi
3. Tanah Sukabumi cocok menghasilkan komoditas florikultura
Faktanya, tanah di beberapa wilayah di Kabupaten Sukabumi memang cocok sebagai penghasil komoditas florikultura. Untuk mendongkrak produksi bunga hias tersebut, pihak Dinas Pertanian hingga kini sudah membina sebanyak 22 kelompok tani yang anggotanya antara 15-20 orang. Tingginya permintaan untuk ekspor ini menjadi peluang bagi peningkatan pendapatan petani.
Berbagai upaya yang dilakukan pihak dinas untuk mendongkrak pendapatan petani selain dengan memberikan bantuan modal, pupuk maupun bibit. Dinas juga membantu pemasaran dan mempermudah perizinan ekspor.
4. Menyaingi tanaman hias Belanda
Bagusnya kualitas komoditas florikultura bahkan disebut-sebut mampu menyaingi komoditas tanaman hias yang dihasilkan Belanda yang dikenal sebagai penghasil tanaman hias dunia. Salah satu kelebihan komoditas tanaman hias Indonesia adalah tanaman hias daun potong. Belanda sendiri hanya mengandalkan bunga potong saja.
Untuk daun potong, di Sukabumi dikembangkan beberapa macam, seperti kedondong cina, kayu besi, leaderlive dan lain-lain.
5. Potensi bunga dracaena
Dracaena merupakan tanaman hias tropis yang mulai banyak dibudidayakan di Indonesia, terutama di Sukabumi. Pasalnya, bunga ini memiliki nilai ekonomis tinggi dan dapat bersaing di pasar dunia. Tanaman dracaena merupakan tanaman hias daun yang berfungsi sebagai daun potong, tanaman pot atau tanaman taman.
Tanaman dracaena memiliki banyak ragamnya, salah satu dracaena yang banyak dikembangkan saat ini adalah dracaena sanderiana. Beberapa jenis dracaena pada awalnya masih dianggap tanaman liar atau tanaman pekarangan/tanaman pagar yang kondisinya kurang terpelihara sehingga tidak terlihat keindahannya.
Tanaman dracaena disebut tanaman “Lucky Bamboo” yang diyakini memberikan keberuntungan. Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu kabupaten yang berpotensi dalam pengembangan tanaman dracaena sanderiana. Tanaman dracaena sanderiana di Kabupaten Sukabumi ditanam dalam bentuk hamparan, yang sebelumnya hanya ditanam sebagai tanaman pagar. (dari berbagai sumber)