Data KPA jumlah gay di Kota Sukabumi 1.018 orang, dan data Yayasan MF di atas 4.000 orang.
Jumlah gay atau lelaki seks lelaki (LSL) di Kota Sukabumi meningkat dengan tajam. Hal itu membuat Pemkot Sukabumi khawatir, karena perilaku tersebut dianggap menyimpang dan menjadi salah satu penyumbang terbesar dalam kasus HIV/AIDS di Kota Sukabumi.
Mau tahu selengkapnya tentang LSL atau gay di Kota Sukabumi? Berikut lima infonya.
1. Jumlah gay di Sukabumi
Sementara ini tak ada jumlah pasti kelompok gay atau LSL di Kota Sukabumi. Namun setidaknya ada dua data yang bisa dijadikan acuan. Data pertama yang dirilis Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Sukabumi, menyebutkan ada 1.018 orang gay atau LSL di Kota Sukabumi.
Data lainnya dirilis oleh Yayasan Merkurius Foundation (MF) yang bergerak dalam bidang sosial dan salah satunya layanan kepada warga yang berperilaku lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). Yayasan MF menyebutkan setidaknya 4.000 lebih jumlah LSL atau gay di Kota Sukabumi.
2. Pemkot prihatin dan serius hadapi fenomena gay
Terlepas dari dua data yang berbeda, intinya Pemkot Sukabumi merasa prihatin dengan fakta tersebut. Oleh karena itu, Pemkot mengaku serius menyikapi fenomena peningkatan jumlah gay di Kota Sukabumi. Demikian diungkapkan oleh Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi yang ketua KPA Kota Sukabumi, seperti dikutip dari Antara.
Salah satu cara yang akan ditekankan oleh pihak Pemkot adalah dengan mendorong peningkatan kualitas keagamaan di kalangan pelajar dan mahasiswa, serta mendorong orang tua untuk memperkuat komunikasi dengan anak-anak. Tujuannya, tentu saja agar anak-anak muda Sukabumi tak tertulari perilaku menyimpang itu.
BACA JUGA:
Penderita HIV/AIDS di Kota Sukabumi bertambah 92 kasus, ini 5 infonya
Ratusan gay dan ibu rumah tangga Kabupaten Sukabumi menderita HIV/AIDS, ini 5 faktanya
3. LSL penyumbang terbesar kasus HIV/AIDS
Fakta lain yang membuat Pemkot prihatin adalah kalangan LSL atau gay menjadi penyumbang terbesar dalam kasus HIV/AIDS di Kota Sukabumi. Dari data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Sukabumi menyebutkan kasus baru HIV/AIDS di sepanjang Januari-Agustus 2018 mencapai sebanyak 92 kasus. Dari 92 kasus baru, sebanyak 22 kasus berasal dari kalangan LSL atau gay. Bahkan dalam sebulan rata-rata ada tiga hingga enam kasus baru dari kalangan LSL.
4. Penyebab meningkatnya jumlah gay
Dari temuan KPA Kota Sukabumi, tingginya pertumbuhan LSL atau gay di Sukabumi disebabkan berbagai faktor. Salah satu di antaranya, Kota Sukabumi dijadikan sebagai kota perlintasan yang dianggap nyaman oleh kelompok itu. Akibatnya, Kota Sukabumi dijadikan lokasi favorit bagi warga di wilayah di sekitarnya untuk bertemu.
Faktor lainnya menyangkut angka pertumbuhan kos-kosan yang begitu cepat di Sukabumi. Oleh karena itu, Pemkot akan terus menertibkan kos-kosan karena menjadi tempat ideal bagi LSL untuk bertemu dan berkumpul.
5. Miris, gay terbanyak di rentang usia SMP dan SMA
Upaya Pemkot membentengi anak muda Sukabumi dari perilaku menyimpang gay atau LSL juga senada dengan fakta yang diungkap Yayasan Merkurius Foundation (MF), bahwa rentang usia mayoritas gay di Kota Sukabumi adalah di usia SMP dan SMA.
Data jumlah gay sekitar 4 ribu orang itu, ungkap ketua Yayasan MF Joko Kristianto, mereka berusia mulai dari anak tingkat SMP hingga umur 60 tahun. Namun yang terbanyak pada rentang usia tingkat SMP dan SMA.
Joko Kristianto yang juga Sekretaris Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Sukabumi, menekankan agar ke depan Pemkot harus betul-betul mendorong apa yang bisa dilakukan untuk menekan laju petumbuhan kelompok gay atau LSL. Jika mereka tidak dibina agar kembali ke jalan yang benar, maka ancamannya adalah masalah sosial yang bisa sangat berbahaya. (dari berbagai sumber)