Dampak buruk kunjungan wisatawan ke pantai Sukabumi, kondisi pantai rusak dan sampah berserakan di mana-mana.
Lebaran sudah berlalu sekitar seminggu lalu. Namun animo kunjungan wisatawan ke berbagai objek wisata di Sukabumi, terutama ke berbagai pantai, masih terhitung tinggi. Pendorongnya adalah masih panjangnya liburan sekolah. Jadi Gaess, diperkirakan sampai akhir pekan ini, berbagai objek wisata pun masih akan banyak dikunjungi wisatawan.
Tentunya kenyataan itu menjadi berkah bagi penggiat usaha di berbagai objek wisata, namun demikian bukan tanpa resiko dan dampak buruk. Berikut lima round-up kabar dari berbagai objek wisata, khususnya pantai Sukabumi.
[1] Ada 22 wisatawan tenggelam, 1 meninggal
Di momen libur Lebaran kemarin, terhitung Kamis (6 Juni) hingga Selasa (11 Juni), tercatat sebanyak 22 wisatawan tenggelam di sejumlah obyek wisata pantai Sukabumi. Dari jumlah tersebut satu wisatawan tak bias ditolong dan meninggal dunia.
‘’Sejak libur Lebaran Kamis (6 Juni) hingga Selasa (11 Juni) ada sebanyak 13 kejadian kecelakaan laut,’’ ujar Kepala Divisi Operasional, SDM, dan Diklat, Balawista Kabupaten Sukabumi, Asep Edom Saepuloh seperti dikutip dari Antara.
[2] Wisatawan meninggal warga Bogor
Perihal wisatawan yang menjadi korban meninggal dunia, bernama Ilham Handika (17 th) warga Kampung Kedung Halang Sleweran, Cilebut, Kabupaten Bogor. Ihlam meninggal setelah tenggelam di Pantai Karanghawu, Pelabuan Ratu. Di lokasi yang sama, menurut Asep Edom, lifeguard Balawista atas nama Muksin juga hampir menjadi korban sewaktu menolong korban tenggelam karena terjepit di antara karang.
Untuk mengantisipasi kunjungan wisawatan yang masih tinggi, Asep menuturkan petugas Balawista dan petugas gabungan operasi Ketupat Lodaya tetap akan mengamankan lokasi pantai hingga musim liburan berakhir pada Minggu (16 Juni).
[3] Wisatawan disengat ubur-ubur
Selain kasus wisatawan tenggelam, ada satu kasus unik lainnya yang terjadi sepanjang musim liburan Lebaran kemarin. Kasusnya adalah wisatawan disengat oleh ubur-ubur. Ini merupakan kasus yang baru terjadi musim liburan kali ini.
Diberitakan sebelas orang wisatawan di Pantai Karanghawu, Cisolok terkena sengatan ubur-ubur saat sedang bermain di pinggir pantai. “Catatan kami ada 11 orang yang terkena sengatan ubur-ubur, namun penanganan seluruh korban berlangsung cepat sehingga bekas sengatan tidak berdampak terlalu jauh,” kata Kepala Satuan Polisi Perairan dan Udara (Satpol Airud) Polres Sukabumi AKP Amran Kusnandar, Sabtu (8 Juni) seperti dikutip dari Antara. Baca Jangan buang sampah sembarang, 11 wisatawan di Palabuhanratu Sukabumi disengat ubur-ubur mematikan
Editor’s Picks:
Cermin panjang si buruk perilaku, dari Cicurug hingga Pantai Loji Palabuhanratu
Kisah dua raja dibuang ke Sukabumi dan dimakamkan di Palabuhanratu
[4] Ubur-ubur Jalatong
Kepala Pos Balawista Pantai Sunset, Andre Wijaya, menyebut ubur-ubur yang menyengat pengunjung dikenal dengan nama Jalatong. Bagaimana ubur-ubur itu bisa banyak di pantai Karanghawu? Rupanya ada fenomena alam yang sedang terjadi, di mana ubur-ubur terseret sampai ke pantai.
Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Palabuhanratu menemukan ubur-ubur di Pantai Karangpapak yang berdekatan dengan lokasi wisata Karanghawu, Cisolok, Sukabumi. Ketika diperiksa hingga ke tengah perairan pantai, petugas melihat keberadaan ubur-ubur bisa saja menyengat wisatawan yang berenang di sekitar lokasi.
“Awalnya hanya ubur-ubur dalam kondisi mati terbawa ombak di pasir. Ketika diperiksa ke tengah ternyata ada banyak. Petugas di pos kemudian mengabarkan ke sekretariat dan langsung meminta wisatawan untuk keluar dari air,” kata Asep Edom.
[5] Pantai Sukabumi “Rusak” akibat sampah
Di balik suka cita wisatawan menikmati liburan Lebaran, ada satu dampak yang harus menjadi perhatian semua pihak, terutama wisatawan. Sampah, betul Gaess, sampah! Aturan yang ditegakkan dengan tegas dan dibarengi kesadaran wisatawan dalam menjaga lingkungan pantai menjadi hal yang mutlak diperbaiki untuk tahun-tahun ke depan.
Berdasarkan pantauan Relawan ProBumi Indonesia, tampak sampah berserakkan di sepanjang bibir pantai di Sukabumi. Koordinator Relawan ProBumi Sukabumi Asep Has mengatakan, sampah yang berserakan di sepanjang pantai Palabuhanratu dan sekitarnya itu didominasi oleh sampah plastik berupa botol minuman, kantong plastik, dan bungkus makanan ringan. Bahayanya lagi, jenis sampah ini sangat susah terurai dan dapat mengakibatkan pantai atau laut rusak, termasuk ekosistem di dalamnya. Selanjutnya, habitat ikan bisa terancam punah.
“Seharusnya wisatawan yang ikut menikmati indahnya objek wisata alam ini turut menjaga kebersihan meskipun di lokasi minim tempat sampah, setidaknya sampahnya tidak dibuang sembarangan,” kata Asep Has, Senin (10/6/2019).
So, Gaess, kalian mau berlibur di manapun, jaga kebersihan, jangan buang sampah sembarangan, ya!
[dari berbagai sumber]