Gadis-gadis asal Sukabumi menjadi pahlawan di lapangan hijau.
Kompetisi sepak bola wanita, AIA Championship For Women, rampung pada Sabtu (1/12/2018) di Jakarta. Sebanyak 16 pemain terbaik terpilih mengikuti kompetisi regional di Bangkok, Thailand pada Maret 2019 lalu.
Kerennya, Coeg, dua dari 16 pemain yang akan berlaga di turnamen AIA di Bangkok, Thailand, adalah Ria Ristiani dan Inka Susilawati (LFC Sukabumi). Tapi nih, Gengs, Ria dan Inka bukanlah pesepakbola wanita pertama yang mengharumkan Sukabumi di kancah nasional dan internasional. Sebelumnya juga ada Hanipa Halimatusyadiah Suandi (14).
Siapa sih Hanipa yang kini tercatat sebagai siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cibadak ini? Simak kuy lima infonya.
[1] Menyukai sepak bola sejak usia 5 tahun
Hanipa menyukai sepak bola sejak usia baru lima tahun. Dara kelahiran 24 Oktober 2003 adalah gadis asal Kampung/Desa Sekarwangi RT 02/28, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Ia adalah jebolan SMP Negeri I Cibadak dan kini duduk di bangku MAN Cibadak.
Anak bungsu dari empat bersaudara ini kini menjadi wakil Kabupaten Sukabumi ke kancah nasional. Menurutnya, hobi sepak bola sudah digelutinya sejak usia lima tahun. Perjuangan menuju Timnas sepak bola wanita tidak mudah, ia tercatat sebagai salah satu dari 30 gadis beruntung di Indonesia.
[2] Bertekad terus tingkatkan skill
Pemilik nomor punggung 9 dengan posisi gelandang ini merupakan jebolan Sekolah Sepak Bola (SSB) Siliwangi Cibadak.
Selain memiliki segudang prestasi, gadis yang juga penggawa tim Persijap Kartini itu memiliki bakat cukup bagus. Dia bisa melakukan freestyle dengan bola dalam waktu yang cukup lama. Kelincahan kakinya membuat freestyle seolah-olah mudah dilakukan.
Keahliannya mengolah si kulit bundar tak perlu diragukan lagi ya, Coeg, bahkan tak kalah dengan pesepakbola pria. Hanipa pun telah melanglang buana di dunia sepakbola, karena kecintaanya terhadap sepakbola membuat skill-nya mengolah bola terus meningkat.
[3] Prestasi Hanipa
Hanipa memperkuat Timnas pada ajang AFF U-16 Girls Championship 2018 di Palembang pada Mei 2018 silam, setelah menjalani Training Center (TC) Kopasus Cijantung untuk mempersiapkan ajang internasional tersebut. Hanipa sebelumnya juga memperkuat Timnas Garuda pada ajang AFF U-15 Girls Championship 2017 di Laos.
Pemain yang pernah bergabung dengan tim Putri Jateng dalam ajang Piala Pertiwi 2017 itu tercatat pernah mendapatkan penghargaan Pemain Terbaik sebanyak tujuh kali dalam berbagai ajang kejuaraan. Dia juga sering membawa timnya juara di berbagai turnamen yang diselenggarakan.
Atas segudang prestasi yang dimilikinya itu Hanipa juga sempat dipanggil untuk memperkuat Timnas di Piala AFF U-15 pada pertengahan 2017 lalu. Kala itu Hanipa tergabung dengan tim yang diasuh oleh Ruli Nere, bersama Papat Yunisal dan Esti Puji Lestari.
Ke depan Hanipa mengaku akan terus giat berlatih untuk mematangkan skil bermain bolanya. Usianya yang masih belia, membuat kesempatan untuk meraih prestasi cukup besar.
[4] Mewarisi Bakat sang ayah
Sementara, ibunda Hanipa, Ati Kusmiati (44) mengaku bangga sekaligus terharu memiliki anak yang bisa ikut mengharumkan nama negara pada ajang internasional. Dorongan penuh kepada anak bungsunya itu terus diberikannya agar kelak menjadi pemain sepak bola wanita hebat.
“Hanipa walaupun perempuan tapi mengingatkan ibu kepada sosok almarhum ayahnya, dulu itu dari usia lima tahun Hanipa sudah masuk SSB Siliwangi, kebetulan ayahnya juga adalah seorang pelatih sepakbola,” jelasnya seperti dikutip dari inilahbogor.com.
[5] Kurang mendapat perhatian pemerintah
Kendati mewakili Kabupaten Sukabumi pada ajang internasional, namun kedua atlet wanita ini kurang mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Sukabumi.
Mengaku, kurang mendapat perhatian dari Pemkab Sukabumi. Walaupun begitu, tidak menurunkan semangatnya. Diusianya yang masih tergolong belia, anak pasangan Ati Kusmiyati dan Alm Iwan Juandi ini sudah menorehkan prestasi yang membagakan dengan menjadi salah satu pemain Tim Nasional (Timnas) Indonesia sepak bola wanita usia 15 tahun.
Dirinya berharap, Pemerintah Kabupaten Sukabumi dapat memberikan apresiasi dan dukungan kepada atlet-atlet daerah. “Saya harap, pemerintan melalui Komite Olahraga Nasionalnya (KONI) bisa memperhatikan atlet, jangan sampai mereka di ambil oleh pemerintah luar,” harap Hanipa seperti dikutip dari Radar Sukabumi.
Wah keren kan, Coeg? Walaupun sudah tidak punya ayah, Hanipa tetap mampu berprestasi hingga ke pentas internasional.
#Part2: Inspirasi Leli, dari Cibadak masuk skuad Timnas Sepak Bola dan ingin obati mata ayah
[dari berbagai sumber]