Gagal totalnya timnas Indonesia di ajang AFF 2018 lalu membuat PSSI semakin bergejolak.
Satu persatu “borok” PSSI meletus dan mengeluarkan aroma yang bau menyengat!
Apa kabar PSSI hari ini? Pencinta sepakbola pasti miris menyimaknya. Setelah gagal total di Piala AFF 2018 lalu, bau tak sedap lalu menyeruak perihal match fixing/pengaturan skor yang menjadi kontroversi setelah diangkat acara talkshow Mata Najwa. Rangkaian kontroversi tersebut berlanjut pada munculnya teriakan “Edy Out,” yang merujuk pada permintaan mundur kepada ketua PSSI Edy Rahmayadi.
Lalu, bagaimana kita sebagai pecinta Persib menyikapi karut marut di tubuh PSSI saat ini. Jujur saja, selepas “ketidakadilan” hukuman berat terhadap Persib pasca-tewasnya Jakmania, September lalu, Bobotoh cukup kesal dengan PSSI.
Nah, berikut beberapa pernyataan elemen Persib dan serangkaian kondisi karut marut PSSI yang makin meruncing.
1. Umuh minta Edy mundur dari Ketum PSSI
Edy menjadi sorotan tajam publik menyusul kegagalan timnas Indonesia di Piala AFF 2018. PSSI dianggap tidak serius mempersiapkan timnas sehingga keinginan masyarakat tanah air melihat skuat Garuda juara kembali sirna. Menyikapi itu, manajer Persib Bandung Umuh Muchtar mendukung agar Edy Rahmayadi mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI. Umuh menilai posisi ini menuntut fokus besar.
“Sekarang, serahkan saja kepada ahlinya yang benar, sudah cukup jadi gubernur. Kan dulu juga gambling, ikut gubernur, ikut PSSI, nah kenapa waktu itu tidak lepas PSSI karena takutnya gubernur tidak lolos,” tandas Umuh seperti dikutip dari Antara.
2. Dirigen Viking juga serukan Edy mundur
Desakan agar Edy Rahmayadi mundur sebagai Ketua Umum PSSI juga datang dari dirigen Viking Persib Club (VPC), Yana Umar. Menurut Yana, sudah sepantasnya Edy melepas jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI. Sebab, selama ditangani Edy, sepak bola Indonesia tak mengalami perubahan.
“Kalau bicara soal prestasi timnas, dari dulu timnas kita selalu gagal. Liga juga tetap tidak ada perubahan, selalu ada masalah. Dari zaman ke zaman memang tidak ada perubahan,” kata Yana seperti dikutip dari Antara.
BACA JUGA:
Timnas INA 5 kali kalah di final, ini 5 info jelang Piala AFF gen XYZ Sukabumi mesti tahu
5 aksi kontroversial Ketum PSSI, netizen Sukabumi sudah tahu?
3. Soal Edy rangkap jabatan
Umuh dan Yana menyoroti rangkap jabatan sebagai salah satu faktor Edy harus mundur dari PSSI. Seperti diketahui, selain ketua PSSI, Edy juga adalah Gubernur Sumatera Utara. “Pilih salah satu. Kalau mau Gubernur, lepas PSSI. Tidak mudah menangani PSSI, karena cakupannya seluruh Indonesia,” tutur Yana.
Tak hanya Edy mundur, Yana juga mengusulkan agar kepengurusan PSSI pun dirombak. “Kalau nanti sudah mundur dari PSSI, rombak semua kepengurusan PSSI. Bila orang-orangnya seperti itu lagi, akan sama saja. Seperti Joko Driyono. Sudah lama di PSSI, tapi tidak ada perubahan. Sementara untuk Ketua Umum, cari yang memiliki uang dan tidak butuh uang di PSSI,” tegasnya.
4. Soal pengaturan skor/match fixing
Soal lain yang makin membuka bobrok PSSI adalah mencuatnya kasus pengaturan skor/match fixing yang diungkap acara talkshow Mata Najwa. Bahkan dugaan pengaturan skor diyakini melibatkan anggota Komite Eksekutif bernama Hidayat. Tuduhan berasal dari manajer klub Liga 2, Madura FC, Yanuar.
5. Kegagalan timnas di ajang Piala AFF 2018 dan kasus Luis Milla
Puncak kekecewaan pecinta sepakbola di Indonesia adalah kegagalan timnas senior di ajang Piala AFF 2018 lalu. Evan Dimas dkk bermain sangat buruk dan hanya mencatat satu kemenangan versus Timorleste, sisanya kalah oleh Singapura dan Thailand, serta imbang melawan Filipina.
Buruknya permainan timnas, diperparah oleh kasus Luis Milla yang menguak sikap tidak profesional PSSI. Pasca kepergian Luis Milla, permainan timnas nampak sekali buruk. (dari berbagai sumber)
Intinya bukan hanya ganti pejabat tapi pemain juga harus di ganti total biar serba baru dan semangat baru b… buat apa dipelihara pemain yang sudah hilang semangat…. hanya gara2 pelatih ganti jadi gagal semangat… sebainya pemain yang baik siapapun pelatihnya harus punya nyali dan semangat juang untuk lebih baik… kalo cuma gara2 pelatih apalgi ini pelatih asli Indonesia produknya …knp g dihargai….
ayo bangkit dong Indonesia ….