Jenazah terpanggang dalam mobil di Cidahu dibunuh dulu baru dibakar.
Teka-teki soal sosok pelaku pembunuhan dua jenazah terpanggang di dalam mobil Toyota Calya di Kampung Bondol RT 04/01, Desa Pondokkaso Tengah, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, akhirnya terungkap.
Polres Sukabumi dan Ditreskrimum Polda Jabar berhasil menangkap pelaku pembakaran mobil di Sukabumi yang di dalamnya terdapat dua jenazah. “Berhasil ditangkap seorang wanita berinisial Aulia Kesuma (35) yang merupakan istri muda dari korban Edi Chandra Purnama (54) dan ibu tiri dari korban M Adi Pradana (23),” kata Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi, Selasa (27/8/2019).
Nah, Gengs, berikut adalah lima fakta pembunuhan yang melibatkan istri muda dan ibu tiri yang mengegerkan tersebut.
[1] Mengungkap identitas korban
Misteri dua jenazah terpanggang di dalam mobil Toyota Calya yang ditemukan Minggu (25/8/2019), di Kampung Bondol akhirnya terungkap. Dua jenazah yang ditemukan di dalam mobil terpanggang itu ternyata adalah bapak dan anak, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan M Adi Pradana alias Dana (23).
Secara singkat, Kapolda menjelaskan bahwa penangkapan pelaku berdasarkan mobil korban dan diketahui identitasnya serta alamatnya di Lebak Bulus, Jakarta. Disebut polisi, peristiwa pembunuhan itu diketahui terjadi di rumah korban di Lebakbulus I Kavling 129 B blok U15 RT 03/05, Jakarta Selatan, Jumat (23/8/2019), sebelum jasad keduanya dibawa dengan Toyota Cayla menuju Cidahu.
Polres Sukabumi bahkan sudah mengamankan terduga pelaku pembunuhan dua orang yang jasadnya ditemukan di mobil yang juga ikut terbakar tersebut. Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi mengatakan, terduga pelaku diamankan di kawasan Jakarta, Senin (26/8/2019).
[2] Persoalan utang piutang
Polisi akhirnya bisa mengungkap kasus pembunuhan tersebut, menurut Irjen Pol Rudy, Aulia membakar mobil berisi jenazah tersebut bersama anaknya, Kelvin (18). Sosok Auliayang merupakan istri Edi, ditangkap polisi karena diduga merupakan otak pembunuhan. “Dia adalah istri dari korban Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan merupakan ibu tiri dari korban M Adi Pradana alias Dana,” kata Nasriadi.
Apa yang membuat Aulia sampai tega menjadi otak pelaku pembunuhan suami dan anak tirinya? Menurut polisi, diduga ada masalah rumah tangga dan utang piutang yang melatarbelakangi pembunuhan itu. “Motifnya adalah tersangka Aulia menyewa empat eksekutor untuk membunuh suaminya Edi Candra dan anak tirinya Dana,” ujar Nasriadi.
[3] Instastory kekasih Adi

Pengungkapan kronologi Aulia membunuh suami dan anak tirinya sesuai dengan cerita kekasih Adi Pradana alias Dana, Elvira. Ia menjabarkan kecurigaan yang dialami soal firasat buruk terhadap Dana melalui laman Instagram story-nya.
Elvira tak bertemu dengan Dana sejak Jumat (23/8/2019) pun curiga dengan kondisi sang kekasih. Kala itu, Dana mengaku kepada Elvira akan bertemu dengan temannya. Namun sampai dua hari berikutnya, Elvira tak lagi bisa bertemu ataupun menghubungi Dana.
Sampai akhirnya, Elvira pun mendapat pesan dari Dana. Tetapi alih-alih tenang, Elvira justru curiga dengan isi pesan yang dikirim dari nomor ponsel Dana. Sebab, Dana yang ia kenal tak pernah mengetik typo. Karena kecurigaan itu, Elvira pun pada Sabtu (24/8/2019) terus berusaha menelepon Dana, tapi tidak juga diangkat.
“Di jam tujuh pagi hari sabtu gua check message dari dana dan itu di jam setengah dua pagi dia bilang “ada sodara aku eirumah, lagi ngobrol” Feeling gua tumben amat nih anak typo tapi masih positive thingking aja. Eh seharian gua telepon aktif hpnya, tapi tumben banget gak diangkat karena Dana sesibuk apapun dia vc gua pasti diangkat dan didiemin sampe akhirnya gua tau kesibukannya apa. Dan ini ilang gitu aja. Gua yang masih mikir dia mau ngeprank gua, hahahaha, dan akhirnya gua baru bisa tidur jam enam pagi padahal jam sembilan gua harus ngantor. Disitu gua mimpi, Dana ada di seberang gua sambil senyum seneng banget,” tulis Elvira.
Hingga akhirnya, pada Minggu), Elvira memutuskan datang ke rumah Dana guna membunuh rasa curiganya. Namun, kecurigaan Elvira justru bertambah besar tatkala melihat kondisi kamar Dana yang berantakan. Anehnya, di dalam rumah tersebuta, hanya kamar Dana saja yang berantakan.
Elvira pun bergegas menuju ke rumah sakit terdekat karena berpikir bahwa Dana menjadi korban kebakaran. Tapi bukannya mendapat kabar yang membuatnya tenang, Elvira justru terkejut mendengar berita bahwa Dana menjadi korban pembunuhan sadis.
“Di hari minggu malemnya gua mutusin berempat buat ke rumah Dana dan kondisi rumahnya dari luar aman banget tapi makin masuk ke dalam makin aneh. Sampe akhirnya kita nemuin yang namanya kamar Dana ancur sendirian. Kita langsung check ke rumah sakit terdekat karena mikir dia kebakaran di dalam kamar. Tapi nyatanya hari ini aku dapat kabar kamu malah ngalamin kasus kaya gini,” Elvira dalam Instagram Story-nya.
[4] Eksekutor dibayar Rp500 juta
Tersangka Aulia memerintahkan anaknya Kelvin untuk mengajak korban Dana mabuk-mabukan sebelum kemudian dibunuh dengan cara diracun oleh eksekutor. Untuk melancarkan aksinya tersebut, Aulia menyewa dua pembunuh bayaran dari Lampung dengan imbalan dijanjikan Rp500 juta.
Kedua korban sempat diculik dan dilumpuhkan di rumah korban di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah dieksekusi, dua korban diletakkan di SPBU Cirende dalam keadaan sudah tewas. Lalu, eksekutor menyuruh Aulia dan Kelvin mengambil mobil yang sudah berisikan mayat tersebut pada Minggu, pukul 07.00 WIB untuk kemudian dibawa ke Cidahu.
Tersangka Aulia kemudian membeli bensin di dekat lokasi kejadian. Untuk menghilangkan barang bukti, Aulia menyuruh Kelvin membeli premium dan membawa kedua jasad suami dan anak tirinya itu ke semak-semak di Kampung Bondol. Setelah itu, premium yang dibelinya disiramkan di dalam mobil dan ke kedua jasad itu kemudian membakarnya.
Disebut Kapolda, pelaku Kelvin sempat terkena luka bakar 30 persen dan dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta. Terbakarnya pelaku saat menyiram bensin ke mobil korban.
[5] Eksekutor ditangkap di Lampung
Polda Metro Jaya dibantu oleh Polda Lampung berhasil menangkap dua tersangka eksekutor pembunuhan terhadap Edi Chandra Purnama dan M Adi Pradana di Lampung, Selasa (27/8/2019). “Saya dapat kabar Polda Metro Jaya dan Polda Lampung menangkap dua tersangka di Lampung,” kata Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi.
Dalam proses rekonstruksi pembakaran jasad Edi dan Dana, Aulia sempat survei lokasi ke Tangerang sebelum akhirnya memutuskan bakar jenazah di Sukabumi. “Pada adegan ke-60 tanggal 25 Agustus pukul 09.00 WIB, tersangka Aulia dan Kelvin beriringan dan sempat berputar-putar dan sampai di daerah Cidahu, Sukabumi,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono dalam keterangannya, Senin (9/9/2019).
Panit Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Effendi menyebut tersangka Aulia dan Kelvin sempat survei lokasi di Tangerang untuk mmebuang jasad korban. Namun hal itu utrung dilakukan kedua tersangka.
Adegan selanjutnya menunjukkan proses eksekusi pembakaran dua jasad itu. Kelvin membakar sendiri dua jasad itu menggunakan bensin dan korek batang. Saat dirinya membakar jasad itu, Kelvin yang diperankan oleh penyidik memperagakan adegan terkena api. Kelvin berlari meninggalkan mobil itu lalu masuk ke dalam mobil yang dibawa oleh Aulia.
Kedua tersangka itu langsung pergi meninggalkan tempat kejadian perkara. Mereka pergi menuju RSPP Jakarta untuk mengobati Kelvin yang saat itu sudah terkena luka bakar hingga 30 persen.
[dari berbagai sumber]