sukabumiXYZ.com
No Result
View All Result
  • NEWS
  • SPORTS
  • LIFE & STYLE
  • POLITICS
  • TECHNO & SCIENCE
  • INFOGRAPHIC
  • INTERVIEW
  • XYZPEDIA
  • KIPAHARE
  • FIXZY
  • NEWS
  • SPORTS
  • LIFE & STYLE
  • POLITICS
  • TECHNO & SCIENCE
  • INFOGRAPHIC
  • INTERVIEW
  • XYZPEDIA
  • KIPAHARE
  • FIXZY
No Result
View All Result
sukabumiXYZ.com
No Result
View All Result
Home FEATURED

Bukit Algoritma Sukabumi, 5 masalah serius mengancam Silicon Valley-nya RI

Feryawi Heryadi by Feryawi Heryadi
20 April 2021
in FEATURED, TECHNOLOGY
0
Bukit Algoritma Sukabumi, 5 masalah serius mengancam Silicon Valley-nya RI
318
SHARES
2.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Pembangunan Bukit Algoritma, Silicon Valley ala RI di Sukabumi, dinilai pengamat menghadapi lima masalah, dari mulai anggaran penelitian yang rendah, hingga ancaman serbuan naker digital asing.

Perusahaan teknologi yang menyediakan layanan mulai dari pengembangan web hingga aplikasi, Kiniku Nusa Kreasi dan Bintang Raya Lokalestari membuat perusahaan kerja sama operasional (KSO) bernama Kiniku Bintang Raya. KSO ini menggandeng salah satu BUMN bidang konstruksi yaitu PT Amarta Karya (AMKA) Persero untuk membangun Bukit Algoritma di Cibadak dan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Bukit Algoritma diharapkan menjadi Silicon Valley ala Indonesia yang menjadi pusat pertumbuhan perusahaan-perusahaan teknologi. “Ini mimpi jangka panjang,” kata Ketua Pelaksana KSO Kiniku Bintang Raya Budiman Sudjatmiko dikutip dari Antara, (9/4/2021).

Proyek itu dibangun di atas lahan 888 hektare. Dana awal yang disiapkan yakni Rp 18 triliun dengan total waktu pembangunan selama sebelas tahun, tiga tahun pertama yakni membangun infrastruktur seperti akses jalan raya, fasilitas air bersih, pembangkit listrik, gedung konvensi dan fasilitas lainnya.

Namun, pengamat Indef menilai ada lima tantangan pembangunan Bukit Algoritma yang diharapkan menjadi Silicon Valley ala Indonesia di Sukabumi. Duh semoga cuma kekuatiran semata ya Gengs, kita yakin keberadaan Bukit Algoritma akan bikin daerahmu ini melesat jauh dari papan bawah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) se-Jawa Barat, di mana Kabupaten Sukabumi saat ini menempati urutan kedua dari bawah setelah Kabupaten Garut.

Padahal nih Gengs, dikatakan oleh Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko, seusai penandatanganan kontrak pekerjaan pengembangan Bukit Algoritma pada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan pengembangan teknologi dan industri, jika beberapa perusahaan swasta berencana membangun pusat pengembangan industri dan teknologi 4.0 bernama Bukit Algoritma di Sukabumi, Jawa Barat yang menelan dana Rp 18 triliun.

Nah biar gak penasaran, apa aja sih masalah yang diprediksi bakal mengancam keberadaan Silicon Valley-nya Indonesia ini? Simak kuy satu per satu.

[1] Jaraknya jauh ke Jakarta

Institute For Development of Economics and Finance (Indef) menilai, ada tantangan yang harus diselesaikan sebelum membangun Silicon Valley ala Indonesia ini. Tantangan dimaksud adalah, ekosistem teknologi kurang terlibat dalam pembangunan. “Jadi, tidak bisa menunjang Silicon Valley yang inklusif. Justru, eksklusif bisa membahayakan ekonomi nasional,” kata Kepala Center of Innovation and Digital Economy Indef Nailul Huda saat konferensi pers virtual, Kamis (15/4/2021) sebagaimana dikutip dari Tirto.id.

Gak cuma itu, doi juga menilai jika pemilihan lokasi Bukit Algoritma di Sukabumi yang jaraknya relatif jauh dari Jakarta. “Ini akan sulit melibatkan perusahaan teknologi dalam memanfaatkan Silicon Valley ini,” tambahnya.

Desain Bukit Algoritma yang akan dibangun di wilayah Cikidang dan Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Desain Bukit Algoritma di wilayah Cikidang dan Cibadak Kabupaten Sukabumi. | Dok. PT AMKA

[2] Sukabumi rawan gempa bumi

Wilayah selatan Pulau Jawa dinilai banyak pengamat rawan gempa. Seperti diketahui, lokasinya di mana Bukit Algoritma dibangun diapit dua sesar, yakni Citarik dan Sesar Cimandiri yang aktif pun dirasa dapat mengganggu keamanan infrastruktur seperti pusat data. Gawat ya Gengs. Padahal, data center itu kan tulang punggung.

Ditambahkan Nailul, hal utama pembangunan wilayah dengan konsep Silicon Valley adalah ekosistem, bukan lokasi. “Di Amerika Serikat (AS), yang pertama dibangun bukan fisiknya, tapi ekosistemnya. Di Indonesia, justru fisiknya terlebih dulu.

[3] Anggaran R&D

Masalah ketiga, adalah soal anggaran penelitian dan pengembangan atau research and development (R&D) di Indonesia yang masih minim. Porsinya hanya 0,24% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional tahun 2021. Bahkan nih Gaess, besarannya masih di bawah Vietnam (0,53%), Thailand (0,78%), dan Malaysia (1,44%).

Berdasarkan data UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization) 2021, proporsi dana penelitian dan pengembangan terhadap Produk Domestik Bruto atau PDB secara total masih berkisar 0,24 persen. Angka itu masih sangat tertinggal dari Singapura yang sudah 2,22 persen.

Masalah ini memang serius Gaess, karena Nailul bilang jika produk berteknologi tinggi dari Indonesia masih sangat sedikit. Berdasarkan data Bank Dunia, ekspor produk manufaktur Indonesia cenderung turun trennya jika mengukur sejak 2011. Belum lagi Nailul menyoroti inovasi Indonesia yang masuk peringkat empat terburuk se-ASEAN. Ia menyebut Incremental Capital Output Ratio atau ICOR Indonesia berada di angka 6,7.

editor’s picks:

Gen XYZ wajib tahu 5 fakta Bukit Algoritma, Silicon Valley Indonesia di Sukabumi senilai Rp18 T

300 investor rebutan proyek di Jabar termasuk KEK Cikidang, 5 info Gen XYZ Sukabumi mesti tahu

Millenials, 5 bukit di Utara Sukabumi ini pas buat piknik atawa ngabuburit

[4] Ancaman SDM digital asing

Riset McKinsey dan Bank Dunia juga menyebutkan bahwa Indonesia kekurangan sembilan juta tenaga digital hingga 2030. Ini artinya, ada kebutuhan 600 ribu pekerja digital per tahun. Fakta ini menunjukkan jika sumber daya manusia (SDM) digital gap-nya masih tinggi antara penawaran dan permintaan tenaga kerja digital di Tanah Air.

Alhasil, beberapa perusahaan teknologi di Indonesia memanfaatkan talenta digital asing. Nah, jangan sampai pembangunan Bukit Algoritma ini malah menyerap tenaga kerja asing yang lebih banyak ketimbang lokal. Ngeri kan Gengs?

Nah, soal ini juga diingatkan oleh Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance atau Indef Esther Sri Astuti, Kamis, 15 April 2021. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, hanya 12 persen tenaga kerja lokal yang berpendidikan tinggi, 80 persen berpendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas.

Idealnya, kata doi, kalau kita membuat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan teknologi sangat canggih dan SDM Indonesia tidak bisa masuk, ini tantangan bagi Indonesia untuk meningkatkan kualitas tenaga kerjanya agar dapat memenuhi kriteria dari pabrik-pabrik yang ada di Sillicon Valley tersebut.

Esther mengatakan apabila berkaca kepada Sillicon Valley, tenaga ahli di sana justru banyak berasal dari India dan China, bukan mayoritas berasal dari kawasan sekitarnya. Pasalnya, tenaga ahli dari dua negara itu dinilai lebih melek teknologi tinggi ketimbang Indonesia. Karena itu ia menegaskan permasalahan tersebut harus bisa diantisipasi. Sehingga pembangunan Bukit Algoritma nantinya tidak justru meningkatkan ketimpangan sosial di masyarakat.

“Di mana masyarakat di sekitar KEK itu masih miskin, sementara di sana dibangun teknologi tinggi. Karena itu butuh satu komitmen untuk bisa meningkatkan kualitas SDM Indonesia agar matching dan memanfaatkan pembangunan KEK di sana,” kata doi.

Masalah SDM yang masih belum mencukupi untuk masuk ke dalam industri 4.0, bisa dilihat dari rendahnya jumlah peneliti Indonesia, yakni 216 dari satu juta penduduk. Akibatnya, paten Indonesia juga rendah dibandingkan negara ASEAN lainnya. Selain itu, proporsi penduduk Indonesia yang ahli dalam pemrograman komputer masih sangat rendah, hanya 3,5 persen dari penduduk muda dan dewasa. Angka itu hanya unggul dari Thailand dan Filipina. Belum lagi dengan adanya persoalan nilai PISA (Programme for International Student Assessment) Indonesia yang masih tertinggal dibandingkan Malaysia, Singapura, dan Thailand.

[5] Ketimpangan digital

Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), ada 12.548 desa yang belum terakses internet 4G pada tahun lalu. Rinciannya, 9.113 desa berada di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar atau 3T. Sedangkan 3.435 lainnya di luar wilayah ini, sehingga menjadi tanggung jawab operator seluler untuk menyediakan 4G.

photoSilicon Valley di Amerika Serikat – (Global Strategic Innovation)
[dari berbagai sumber]
Tags: #BukitAlgoritma#Cibadak#Cikidang#JawaBarat#KabupatenSukabumi#Sains#Science#Sukabumi#SukabumiKeren#Techno#Technology
Share127Tweet80

Related Posts

Foto puncak Gunung Gemuruh terbaru dilihat dari puncak Gunung Gede. l Istimewa

5+1 Misteri Pendakian Gunung Gemuruh oleh Raffles dan De Wilde, Gen XYZ Sukabumi Tahu?

by Feryawi Heryadi
27 January 2023
0

sukabumixyz.com l Sering kita alami ya Gaess, seiring waktu berjalan selama puluhan hingga ratusan tahun, banyak tempat yang berganti nama...

Gen XYZ Sukabumi, kenali kuy 5 Fakta Jl. Pahlawan di Nagrak dan aksi heroik R Bantamer

Gen XYZ Sukabumi, kenali kuy 5 Fakta Jl. Pahlawan di Nagrak dan aksi heroik R Bantamer

by Feryawi Heryadi
13 November 2022
0

sukabumixyz.com l Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November selalu diperingati khidmat setiap tahun. Hari ini, seluruh bangsa Indonesia mengenang...

5 Fakta nasib tragis nenek di Surade Sukabumi dibunuh dan cucu diperkosa

5 Fakta nasib tragis nenek di Surade Sukabumi dibunuh dan cucu diperkosa

by Feryawi Heryadi
13 November 2022
0

sukabumixyz.com l Nasib orang siapa yang tahu ya Gengs. Untung mustahil dibendung dan malang tak bisa diadang. Terkadang, ketika sedang...

Kenali Kuy Gengs, 5 Fakta Jipeng, Seni Tari Kolaboratif dari Sukabumi

Kenali Kuy Gengs, 5 Fakta Jipeng, Seni Tari Kolaboratif dari Sukabumi

by Feryawi Heryadi
24 October 2022
0

sukabumiXYZ.com l Kalian pasti tahu kan Gengs, masyarakat Sunda yang mayoritas tinggal di Jawa Barat memiliki banyak seni tradisional, terutama...

5 Fakta Sukitman, Polisi asal Palabuhanratu Sukabumi Saksi Mata Kekejaman PKI di Lubang Buaya

5 Fakta Sukitman, Polisi asal Palabuhanratu Sukabumi Saksi Mata Kekejaman PKI di Lubang Buaya

by Feryawi Heryadi
1 October 2022
0

sukabumiXYZ.com l Gen YZ Sukabumi wajib ngeh catatan sejarah menurut pengakuan seorang polisi yang menjadi saksi mata kekejaman pemberontakan Partai...

Load More

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gaess, ini 5 cerita tentang teluh Jampang Sukabumi dan cap seram dunia hitam

Gaess, ini 5 cerita tentang teluh Jampang Sukabumi dan cap seram dunia hitam

13 April 2021
Gengs, nih 5 model rambut pendek cowok buat Gen Y Sukabumi

Gengs, nih 5 model rambut pendek cowok buat Gen Y Sukabumi

17 April 2021
Gen Y Sukabumi mesti tahu nih, legenda 5 Embah di Jampang Surade

Gen Y Sukabumi mesti tahu nih, legenda 5 Embah di Jampang Surade

18 April 2021
Dari Sukabumi sampai Cianjur dan buron 22 tahun, 5 fakta penjahat legendaris Eddy Sampak

Dari Sukabumi sampai Cianjur dan buron 22 tahun, 5 fakta penjahat legendaris Eddy Sampak

22 July 2018
Dulu Secapa sekarang Setukpa, ini 5 periode sejarah sekolah perwira polisi Sukabumi

Dulu Secapa sekarang Setukpa, ini 5 periode sejarah sekolah perwira polisi Sukabumi

18 April 2021
Satu hari di PT CDB Cidahu Sukabumi, ini 5 fakta kerja di pabrik garmen itu menyenangkan

Satu hari di PT CDB Cidahu Sukabumi, ini 5 fakta kerja di pabrik garmen itu menyenangkan

14
5 catatan sejarah masa perjuangan dari Tour Sejarah ke Takokak, gen XYZ Sukabumi wajib tahu

5 catatan sejarah masa perjuangan dari Tour Sejarah ke Takokak, gen XYZ Sukabumi wajib tahu

9
Ada lowongan kerja di PT L&B Indonesia Sukabumi nih, cek 5 infonya kuy

Ada lowongan kerja di PT L&B Indonesia Sukabumi nih, cek 5 infonya kuy

7
Ada “bulan hantu” mengelilingi Bumi, ini 5 info gen XYZ Sukabumi mesti tahu

Ada “bulan hantu” mengelilingi Bumi, ini 5 info gen XYZ Sukabumi mesti tahu

6
5 fakta makanan mengejutkan, warga Sukabumi mungkin baru tahu

5 fakta makanan mengejutkan, warga Sukabumi mungkin baru tahu

4
Mengintip 5 Penampakan Kota Mati di Sukabumi. l YouTube: Firmansyah Alfikri

Sambil Gemetar Intip 5 Penampakan Kota Mati Sukabumi, Gen XYZ Sudah Tahu?

24 February 2023
Foto puncak Gunung Gemuruh terbaru dilihat dari puncak Gunung Gede. l Istimewa

5+1 Misteri Pendakian Gunung Gemuruh oleh Raffles dan De Wilde, Gen XYZ Sukabumi Tahu?

27 January 2023
Gempa Bumi Sukabumi

5 Sesar Berdampak Langsung ke Wilayah Sukabumi, Gen XYZ Wajib Waspada

30 December 2022
Gen XYZ Sukabumi, kenali kuy 5 Fakta Jl. Pahlawan di Nagrak dan aksi heroik R Bantamer

Gen XYZ Sukabumi, kenali kuy 5 Fakta Jl. Pahlawan di Nagrak dan aksi heroik R Bantamer

13 November 2022
5 Fakta nasib tragis nenek di Surade Sukabumi dibunuh dan cucu diperkosa

5 Fakta nasib tragis nenek di Surade Sukabumi dibunuh dan cucu diperkosa

13 November 2022
  • Sambil Gemetar Intip 5 Penampakan Kota Mati Sukabumi, Gen XYZ Sudah Tahu?
  • 5+1 Misteri Pendakian Gunung Gemuruh oleh Raffles dan De Wilde, Gen XYZ Sukabumi Tahu?
  • 5 Sesar Berdampak Langsung ke Wilayah Sukabumi, Gen XYZ Wajib Waspada
  • Gen XYZ Sukabumi, kenali kuy 5 Fakta Jl. Pahlawan di Nagrak dan aksi heroik R Bantamer

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi

© 2021 SukabumXYZ

No Result
View All Result
  • NEWS
  • SPORTS
  • LIFE & STYLE
  • POLITICS
  • TECHNO & SCIENCE
  • INFOGRAPHIC
  • INTERVIEW
  • XYZPEDIA
  • KIPAHARE
  • FIXZY

© 2021 SukabumXYZ

 

Loading Comments...