Sebanyak 171 daerah melangsungkan pemilihan, dengan rincian: 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten.
Penyelenggaraan Pilkada serentak 2018 berlangsung dengan lancar dan aman. Alhamdulillah. Walaupun hasil akhir yang resmi masih harus menunggu pengumuman KPU, namun hasil quick count (QC) sudah dapat disaksikan sejak sore kemarin. Walhasil, juara pilkada versi QC pun sudah dinisbatkan. Namun agar tidak gaduh, sikap normatif menunggu hasil KPU terus didengungkan.
Ada banyak hal unik perihal penyelenggaraan pilkada serentak yang melibatkan 171 daerah kemarin. Ini dia 5 hal unik yang dapat dirangkum oleh sukabumiXYZ.com.
BACA JUGA: Gaess, ini dia 5 putra daerah muka baru calon anggota DPR RI dari Sukabumi
1. Suami-istri ikut pilkada
Semua WNI tentu saja memiliki hak politik, dipilih dan memilih. Di Kalimantan Barat (Kalbar) ada pasangan suami-istri yang ikut pilkada alias nyalon (mencalonkan diri). Sang suami bernama Ria Nosran nyalon sebagai cawagub di Pilgub Kalbar berpasangan dengan Sutarmidji. Sementara itu, sang istri bernama Erlina nyalon di Pemilihan Bupati (Pilbup) Kabupaten Mempawah sebagai cabup berpasangan dengan Mad Pagi.
Hasilnya luar biasa, baik Ria Nosran maupun Erlina keluar sebagai pemenang walaupun baru versi QC. Berdasarkan hitung cepat atau quick count lembaga survei Saiful Mujani Research and Constulting (SMRC), Sutarmidji dan Ria Norsan memimpin dengan 49,04 persen suara. Setali tiga uang, sang istri Erlina juga menang versi QC di Mempawah.
Sebagai catatan, Ria Norsan merupakan Bupati Mempawah dua periode. Jadi, Erlina memang mempunyai modal politik yang kuat juga di Mempawah.
2. Adik-berkakak bersaing di pilgub Malut
Selain suami-istri maju pilkada, ada adik berkakak juga yang nyalon. Mereka adalah Abdul Gani Kasuba dan adiknya Muhammad Kasuba. Keduanya sama-sama maju dan bersaing di Pilgub Maluku Utara (Malut).
Abdul Gani Kasuba berpasangan dengan M.Al Yasin Ali diusung oleh PKPI dan PDIP. Sementara itu, Muhammad Kasuba berpasangan dengan Madjid Husen diusung oleh koalisi Partai Gerindra, PAN dan PKS. Hasil QC menunjukkan A.G. Kasuba sebagai petahana unggul jauh dari tiga pasangan lainnya, termasuk sang adik. Muhammad Kasuba sendiri berada di posisi bucit berdasarkan hasil QC.
BACA JUGA: Gen Y Sukabumi jangan cuma bicara Piala Dunia, ini 5 fakta unik, keren dan konyol orang Rusia
3. Artis ikut pilkada
Hal unik lainnya dalam Pilkada 2018 adalah para artis yang ikut nyalon. Tentunya ini bukan fakta baru. Namun demikian selalu menarik untuk mencermati para artis yang hijrah ke politik dan ikut pilkada. Siapa sajakah mereka?
Ada Deddy Mizwar yang maju bersama Dedi Mulaydi di Pilgub Jabar dan Nurul Arifin bersama Chairul Yaqien Hidayat di Pilwakot Bandung. Uniknya Demiz dan Nurul Arifin pernah bermain bersama dalam film Naga Bonar. Sayangnya, baik Demiz maupun Nurul kalah versi QC.
Artis berikutnya yang ikut pilkada adalah Hengki Kurniawan yang mencalonkan diri sebagai wakil bupati Bandung Barat bersama dengan Aa Umbara, diusung oleh Nasdem, Demokrat, PAN, PKS, dan PKPI. Berbeda dengan Demiz dan Nurul, Hengky malah menang versi QC.
Nama aktris terakhir yang ikut pilkada adalah Inggrid Kansil. Artis bernama lengkap Inggrid Maria Palupi Kansil maju Pilkada Kabupaten Bogor sebagai wakil bupati mendampingi Ade Ruhendi alias Jaro Ade. Sayangnya, pasangan ini kalah versi QC oleh pasangan Ade Yasin – Iwan Setiawan.
BACA JUGA: Gen Y Sukabumi mesti tahu nih, legenda 5 Embah di Jampang Surade
4. Jenderal aktif ikut pilkada
Kini bagian jenderal aktif TNI dan Polri yang ikut Pilkada 2018. Nama pertama yang layak disebut adalah Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi. Panglima Kostrad ini akhirnya pensiun dini dan diusung sebagai calon gubernur Sumatera Utara oleh Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), serta Golkar dan NasDem. Hasil QC menunjukkan Edy sukses mengalahkan pasangan Djarot – Sihar.
Selain Edyada tiga jenderal aktif dari kepolisian yang diusung PDIP. Masing-masing mereka adalah Inspektur Jenderal Anton Charliyan sebagai cawagub Jawa Barat, Irjen Safaruddin sebagai calon gubernur Kalimantan Timur, dan Irjen Murad Ismail sebagai calon gubernur Maluku.
5. Tahanan KPK menang pilkada
Kabar ini cukup problematis. Calon Bupati Tulungagung petahana Syahri Mulyo yang ditahan KPK justru mampu memenangkan hitung cepat yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat. Dari data hitung cepat yang terpantau melalui aplikasi KPU Tulungagung, pasangan nomor urut dua Syahri Mulyo-Maryoto Birowo unggul telak dengan perolehan suara mencapai 60,7 persen.
Sementara itu, rivalnya Margiono-Eko Prisdianto memeperoleh 39,3 persen dari total 63,64 persen suara yang masuk dari seluruh TPS.
Jika pada akhirnya KPU Tulungagung memutuskan pasangan Syahri – Maryoto menang, maka bakal membuat Maryoto Birowo ketiban pulung. Ia akan naik tahta menjadi bupati. (dari berbagai sumber)