sukabumiXYZ.com
No Result
View All Result
  • NEWS
  • SPORTS
  • LIFE & STYLE
  • POLITICS
  • TECHNO & SCIENCE
  • INFOGRAPHIC
  • INTERVIEW
  • XYZPEDIA
  • KIPAHARE
  • FIXZY
  • NEWS
  • SPORTS
  • LIFE & STYLE
  • POLITICS
  • TECHNO & SCIENCE
  • INFOGRAPHIC
  • INTERVIEW
  • XYZPEDIA
  • KIPAHARE
  • FIXZY
No Result
View All Result
sukabumiXYZ.com
No Result
View All Result
Home FEATURED

Bupati Sukabumi belum berpihak dalam masalah reforma agraria

Feryawi by Feryawi
10 July 2019
in FEATURED, INTERVIEW
0
Bupati Sukabumi belum berpihak dalam masalah reforma agraria
300
SHARES
2.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Gaess, tahukah kamu jika konflik agraria terus bergulir di berbagai daerah di tanah air. Meskipun pemerintah mencanangkan perombakan besar di bidang pertanahan, tetapi konflik lahan yang disertai intimidasi, kekerasan, dan kriminalisasi, masih saja mewarnai berbagai perselisihan tanah.

Di Desa Pasirdatar dan Sukamulya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi, misalnya, pada 2017 lalu terjadi permasalahan perampasan lahan. Bahkan, hingga kini konflik agraria antara petani melawan PT Suryanusa Nadicipta (SN) tersebut belum juga selesai. Upaya warga menggarap lahan yang sejak 1991 seluas 85 hektare sudah disertifikasi oleh BPN itu, kembali disambangi PT SN. Sehingga, 45 hektare lahan warga beralih ke PT SN, dijual seharganya Rp1.250 per meter.

Tak sampai di situ, dipicu isu salah satu petani diculik PT SN, terjadilah kasus perusakan dan pembakaran kantor PT SN. Akibatnya, 10 petani diadili bersalah oleh Pengadilan Negri Cibadak. Oktober 2018, petani Pasirdatar pun mendatangi Kantor Staf Presiden (KSP) dan Ditjen Penataan Agraria Kementerian ATR. Didukung Serikat Petani Indonesia (SPI) Sukabumi, petani Pasirdatar mengawal usulan tanah objek reforma agraria (TORA) yang menjadi prioritas.

SPI juga meminta para pemegang kebijakan untuk tidak lagi terjadi kriminalisasi dan intimidasi terhadap petani, karena reforma agraria merupakan program nasional yang tertuang dalam RPJMN 2014-2019, serta diperkuat Perpres Nomor 86 tahun 2018 tentang Reforma Agraria.

Memeringati hari jadi yang ke-21 SPI yang jatuh pada 8 Juli 2019 lalu, pada Selasa (9/7/2019) sukabumiXYZ.com mewawancarai Ketua DPC SPI Sukabumi Rozak Daud. Nah, bagaimana sih catatan SPI Sukabumi terkait konflik agraria yang masih sering terjadi di Sukabumi ini? Simak kuy petikan wawancara dengan pria bertubuh kecil dan berambut keriting kelahiran 28 Februari 1984 ini.

Bagaimana SPI lahir, dan apa sebenarnya yang ingin diperjuangkan?

Iya, SPI lahir pada 8 Juli 1998. Kelahiran SPI merupakan hasil dari perjalanan panjang perjuangan petani Indonesia termasuk di Kabupaten Sukabumi untuk memperoleh kebebasan berkumpul, berorganisasi, menyuarakan pendapat, dan kemandirian secara ekonomi.

Bagi SPI, kemandirian ekonomi petani tersebut hanya bisa dicapai dengan menerapkan konsep reforma agraria dan kedaulatan pangan, yang mana salah satunya adalah melalui penguasaan masyarakat tani atas tanah dan benih sendiri sebagai alat produksi, dan proses produksi secara agroekologis, serta koperasi sebagai kelembagaan ekonomi kolektif petani.

Di tingkat lokal, di mana sebenarnya peran kepala daerah dalam menjalankan konsep reforma agraria ini?

Pemerintah tak memungkiri konflik pertanahan yang terjadi di akar rumput, sehingga Presiden Joko Widodo mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2018 Tentang Reforma Agraria yang menjadi jalan dalam mewujudkan keadilan hak atas tanah. Dalam amanat Perpres tersebut, harus dibentuk Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA). Di tingkat propinsi, kota dan kabupaten, jabatan Ketua GTRA dijabat oleh kepada daerah, Ketua Harian oleh Kepala Kantor ATR/BPN, dengan melibatkan unsur masyarakat terutama yang concern di bidang agraria.

Namun masalahnya, sejauh ini GTRA Kabupaten Sukabumi belum terlihat gregetnya dalam menjalankan Perpres tersebut. Sehingga keberadaannya belum menjadi solusi dari konflik yang berkepanjangan… Entah sudah terbentuk dan diam, atau memang belum terbentuk.

Banyak kasus konflik lahan di Kabupaten Sukabumi, menurut catatan SPI apakah trend setiap tahunnya meningkat atau sebaliknya?

Iya, ini masih menjadi PR dan sangat memprihatinkan. Dalam menilainya tidak melulu berdasarkan pada jumlah kasus saja, tetapi juga dari nilai kerugian yang diderita petani. Menurut catatan, konflik agraria di lahan perjuangan SPI Sukabumi, pada 2016 di Kecamatan Jampang Tengah ada 23 orang dituduh melakukan penyerobotan lahan, dua orang perusakan, dan satu korban ancaman pembunuhan karena menjadi panitia peringatan Hari Pangan 2016.

Sementara pada 2017, di Kecamatan Lengkong, tujuh aktivis agraria dilaporkan ke polisi dengan tuduhan melakukan penyerobotan lahan. Lalu di Kecamatan Ciwaru, pada tahun 2018, 30 hektare pohon mangga milik petani ditebang oleh BKSDA, dan di Kecamatan Caringin sebanyak lima orang dituduh melakukan penyerobotan lahan, 10 orang perusakan. Kemudian pada 2019, di Kecamatan Kalapanunggal satu orang dituduh melakukan penyerobotan lahan.

Dari semua kasus di atas, tertuduh adalah aktivis, para penggiat reforma agraria, dan petani. Negara belum hadir secara maksimal baik dalam penyelesaian masalah hukum, maupun persoalan ketidakadilan hak dalam penguasaan dan pemanfataan lahan oleh petani dalam membangun kemandirian ekonomi.

Editor’s Picks:

Jualan seblak, si cantik asal Nagrak Sukabumi ini omset usahanya Rp3 juta per hari

Izin belum keluar, hutan dibabat, dan Bupati Sukabumi tidak tahu, silakan terjemahkan sendiri

Kenali kuy cara kerja alat deteksi longsor karya guru honorer di Cicurug Sukabumi

Berbicara keberpihakan, seberapa besar keberpihakan Bupati Sukabumi terhadap reforma agraria ini?

Bupati Sukabumi, pak Marwan Hamami, menurut saya belum berpihak dalam masalah reforma agraria. Setidaknya bisa dilihat dalam perjuangan SPI Sukabumi di mana kami sudah mengusulkan sembilan Titik Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) yang terdiri dari Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, dan Hak Pakai (HGU/HGB/HP), baik aktif yang diterlantarkan dan yang sudah tidak aktif haknya.

Nah, dari sembilan lokasi tersebut ada empat lokasi yang menjadi prioritas untuk segera diselesaikan karena sudah masuk dalam 666 Lahan Konflik di Indonesia yang terdaftar di Kantor Staf Presiden (KSP), termasuk eks perkebunan PT Sugihmukti di Kecamatan Warungkiara, PT SN di Caringin,
eks perkebunan PT Bumiloka Swakarya di Jampang Tengah, serta di Kecamatan Lengkong, dan lainnya.

Saya berharap negara, dalam hal ini Bupati Sukabumi sebagai Ketua GTRA benar-benar hadir mengambil peran, bukan sekadar bagi-bagi pupuk, bibit, dan alat pertanian. Harus hadir dan bisa mengimplementasikan amanat Perpres No 86 Tahun 2018 sebagai jalan perjuangan mendapatkan tanah sebagai kebutuhan dasar petani.

Apa sebenarnya yang mendesak dilakukan oleh pemerintah daerah?

Iya, yang paling mendesak saat ini, pertama, penyelesaian masalah konflik agraria. Jangan lagi menggunakan pendekatan hukum, tetapi lebih kepada pertimbangan tanah sebagai kebutuhan dasar hidup petani. Dengan begitu, Pemda bisa menekan perusahaan untuk setiap masalah yang timbul untuk tidak selalu melapor kepada polisi. Penting negara hadir, agar dalam setiap masalah yang muncul, tidak selalu menyalahkan petani dan membenarkan perusahaan.

Kedua, dalam hal pembentukan GTRA yang diketuai Bupati Sukabumi, harus melibatkan unsur masyarakat yang konsen dan memahami persoalan, bukan sekadar sebagai pelengkap saja. Dan ketiga, harus tegas dalam melakukan pengawasan terhadap pengusaha perkebunan yang menelantarkan lahan. Harus ditegur dan dicabut izin usahanya, karena menurut catatan SPI, dari 64 perusahaan HGU/HGB yang aktif kegiatannya hanya sekira 17 saja, dan sisanya diterlantarkan. Dari catatan ini belum dilihat dari masa aktif haknya, tapi dari sisi pemanfaatan lahannya. Parahnya lagi, ada perusahaan HGU yang menguasai luasan hingga 800 hektare, tapi tidak ada kantornya.

Bahkan ironisnya, sejak tahun 1980-an Desa Bantaragung, Kecamatan Jampang Tengah kantor desanya masih menumpang di Yayasan Darul Mu’minin karena tidak memiliki lahan untuk membangun kantor. Padahal, desanya dikepung oleh lahan perkebunan.

Labih miris lagi, ada kasus di Desa Panumbangan, Kecamatan Jampang Tengah, tepatnya di Kampung Panumbangan RT 01 Kedusunan 1 Bojongduren, jumlah kepala keluarganya berkurang sangat signifikan. Bayangkan saja, dari sebelumnya terdapat 22 KK, saat ini yang tersisa hanya 8 KK saja. Hal ini karena keberadaan mereka di lahan perkebunan, padahal sebelumnya adalah tanah kampung. Karena sekarang masuk tanah perkebunan, masyarakat akhirnya pindah dengan sendirinya.

Tags: #Interview#JampangTengah#KabupatenSukabumi#LahanPertanian#Lengkong#Petani#ReformaAgraria#Sukabumi#Warungkiara#Wawancaracaringin
Share120Tweet75

Related Posts

5 Fakta Rita Tila, Pedagang Gorengan di Terminal Nagrak Sukabumi, Dosen hingga Sinden 4 Benua

5 Fakta Rita Tila, Pedagang Gorengan di Terminal Nagrak Sukabumi, Dosen hingga Sinden 4 Benua

by admin
7 January 2024
0

sukabumixyz.com l Rita Tila dikenal sebagai penyanyi lagu Sunda yang memiliki suara emas. Gak heran kan kalau doi sudah mengoleksi...

Connie Rahakundini Bakrie

Gen XYZ Tahu Gak? 5 Fakta Pengamat Militer dan Intelijen Connie Bakrie Punya 3 Anak dari Pria Sukabumi

by Feryawi
6 January 2024
0

Gen XYZ Tahu Gak? 5 Fakta Pengamat Militer dan Intelijen Connie Bakrie Punya 3 Anak dari Pria Sukabumi

Fajri asal Warungkiara Sukabumi dan Aditya Putra asal Blitar, Jawa Timur, tersangka TPPO menjual tubuh istrinya melalui aplikasi Michat. l Istimewa

Kok Mau ya Gaess? 5 Fakta Pria Warungkiara Sukabumi Lacurkan Istri Fee Rp50 Ribu dan Merasa Diuntungkan

by Bagea Awi Dan Heni
29 December 2023
0

sukabumixyzcom l Beneran malu-maluin nama daerah nih ya Gaess. Kok bisa seorang suami asal Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menjual tubuh...

KA Siliwangi Relasi Sukabumi-Bandung. l Istimewa

Bonus View Indah Cuma Rp5 Ribu, 5 Info Buat Gen XYZ Sukabumi ke Bandung atau Garut Naik Kereta

by Feryawi
26 June 2023
0

sukabumixyz.com l Siapa sih Gen XYZ Sukabumi yang gak suka naik kereta api (KA)? Naik KA memang menyenangkan ya Gengs....

Aulia Suci Nurfadila. l Instagram @auliasuciii21

Aulia Suci Nurfadila Nih Gengs, Intip 5 Foto Bidadari Voli Timnas asal Sukabumi

by Bagea Awi Dan Heni
24 June 2023
0

sukabumixyz.com l Gelaran SEA Games Kamboja 2023 memang telah lama usai ya Gengs. Tentunya kalian juga sudah tahu bahwa banyak...

Load More

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gaess, ini 5 cerita tentang teluh Jampang Sukabumi dan cap seram dunia hitam

Gaess, ini 5 cerita tentang teluh Jampang Sukabumi dan cap seram dunia hitam

13 April 2021
Gengs, nih 5 model rambut pendek cowok buat Gen Y Sukabumi

Gengs, nih 5 model rambut pendek cowok buat Gen Y Sukabumi

17 April 2021
Gen Y Sukabumi mesti tahu nih, legenda 5 Embah di Jampang Surade

Gen Y Sukabumi mesti tahu nih, legenda 5 Embah di Jampang Surade

18 April 2021
Gen Y Sukabumi mesti tahu nih, legenda 5 Embah di Jampang Surade

Ini 5 Petilasan Penyebar Islam di Surade Sukabumi yang Dikeramatkan

10 January 2020
Dulu Secapa sekarang Setukpa, ini 5 periode sejarah sekolah perwira polisi Sukabumi

Dulu Secapa sekarang Setukpa, ini 5 periode sejarah sekolah perwira polisi Sukabumi

1 July 2023
Satu hari di PT CDB Cidahu Sukabumi, ini 5 fakta kerja di pabrik garmen itu menyenangkan

Satu hari di PT CDB Cidahu Sukabumi, ini 5 fakta kerja di pabrik garmen itu menyenangkan

14
5 catatan sejarah masa perjuangan dari Tour Sejarah ke Takokak, gen XYZ Sukabumi wajib tahu

5 catatan sejarah masa perjuangan dari Tour Sejarah ke Takokak, gen XYZ Sukabumi wajib tahu

9
Ada lowongan kerja di PT L&B Indonesia Sukabumi nih, cek 5 infonya kuy

Ada lowongan kerja di PT L&B Indonesia Sukabumi nih, cek 5 infonya kuy

7
Ada “bulan hantu” mengelilingi Bumi, ini 5 info gen XYZ Sukabumi mesti tahu

Ada “bulan hantu” mengelilingi Bumi, ini 5 info gen XYZ Sukabumi mesti tahu

6
5 fakta makanan mengejutkan, warga Sukabumi mungkin baru tahu

5 fakta makanan mengejutkan, warga Sukabumi mungkin baru tahu

4
Waspada ya Gengs, ada Palabuhanratu Sukabumi dalam 5 wilayah terdampak gempa megathrust prediksi BMKG

Waspada ya Gengs, ada Palabuhanratu Sukabumi dalam 5 wilayah terdampak gempa megathrust prediksi BMKG

17 August 2024
Ponpes Darul Habib Sukabumi

Tiga di Sukabumi, Gen XYZ Wajib Tahu Ada Al Zaytun di Daftar 5+10 Ponpes Terbaik di Jawa Barat

12 January 2024
5 Fakta Rita Tila, Pedagang Gorengan di Terminal Nagrak Sukabumi, Dosen hingga Sinden 4 Benua

5 Fakta Rita Tila, Pedagang Gorengan di Terminal Nagrak Sukabumi, Dosen hingga Sinden 4 Benua

7 January 2024
Connie Rahakundini Bakrie

Gen XYZ Tahu Gak? 5 Fakta Pengamat Militer dan Intelijen Connie Bakrie Punya 3 Anak dari Pria Sukabumi

6 January 2024
Alblen Filindo Fabe. l @alblenfabe

5 Fakta Alblen Filindo Fabe, Aktor dan VJ MTV asal Sukabumi Jadi Bos Cleaning Service di Australia

6 January 2024
  • Gaess, Sukabumi bakal punya bioskop lagi, ini 5 bioskop jadul yang terlupakan
  • Gak cuma Indonesia, 5 negara di Asia ini merdeka bulan Agustus lho Gengs Sukabumi
  • Gengs, ini lho 5 info serunya Festival Milenial Sukabumi
  • Sarminem, tulang rusuk tangguh dari Sukabumi

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi

© 2021 SukabumXYZ

No Result
View All Result
  • NEWS
  • SPORTS
  • LIFE & STYLE
  • POLITICS
  • TECHNO & SCIENCE
  • INFOGRAPHIC
  • INTERVIEW
  • XYZPEDIA
  • KIPAHARE
  • FIXZY

© 2021 SukabumXYZ

 

Loading Comments...