Polres Sukabumi Kota pada tahun 2018 membentuk tim khusus pengamanan guna menjaga kekhusyukan ibadah bagi umat Muslim selama bulan Ramadhan 1439 Hijriah, yang diberi nama ‘Polisi Masjid dan Ramadhan.’
Masalah paling pelik di dunia medsos dewasa ini adalah gempuran hoax yang begitu massif. Sampai-sampai sulit untuk membedakan mana berita yang benar dan mana yang hoax (berita bohong). Nah, masyarakat banyak yang awam mudah sekali terpapar hoax. Mirisnya, tak jarang mereka yang sebenarnya juga korban hoax karena ketidak-tahuan, harus berurusan dengan hukum.
Karenanya, hati-hatilah dalam bermedsos, Gaess. Tambah wawasan agar tidak mudah terpapar hoax yang bisa berdampak hukum, dan ujung-ujungnya merugikan diri sendiri. Terutama yang berkaitan dengan politik nih, Gaess. Soal preferensi politik boleh-boleh saja, tapi jangan terlalu ceroboh dalam mendukung jungjunganmu, sampai harus berurusan dengan hukum karena menyebar hoax.
Salah satu hoax yang cukup viral belakangan ini adalah isu “polisi masjid.” Ternyata, foto yang diviralkan menjadi hoax itu adalah dokumentasi lama (tahun 2018) dari Polres Sukabumi Kota. Wah, bagaimana ceritanya ya? Berikut lima fakta yang dirangkum redaksi Sukabumixyz.com dari berbagai sumber.
[1] Berawal dari imbauan Wapres
Perihal hoax “polisi masjid,” semua berawal dari imbauan Wakil Presiden Ma’ruf Amin kepada polisi dan pemerintah daerah untuk mengawasi masjid-masjid yang dianggap menyebarkan dakwah yang berpaham radikal. Lalu, pihak Polri menanggapi melalui Karopenmas Mabes Polri Brigjen Argo Yuwono yang menjelaskan Polri akan melakukan pendekatan lewat program deradikalisasi.
“Tentu kita akan mulai dari bawah. Kami koordinasi dengan TNI, Babinsa, pak lurah, pak kades dan sebagainya. Di lingkungannya satu per satu kita sentuh dengan deradikalisasi,” ujar Argo, Selasa (26 November) seperti dikutip dari Antara.
[2] Kemunculan hoax “polisi masjid”
Setelah imbauan Wapres Ma’ruf dan tanggapan Polri itu, entah siapa pelakunya, tak lama beredar foto-foto di medsos dan internet, polisi-polisi mendatangi masjid. Dalam foto-foto tersebut juga terlihat polisi berseragam lengkap dengan pistol mengenakan peci putih dan sorban dengan tulisan ‘polisi masjid’ mengikuti ceramah ulama di dalam masjid.
[3] Menjadi viral dan meresahkan
Dalam hitungan jam, foto-foto hoax “polisi masjid” itu menjadi viral dan menjadi trending di berbagai platform medsos. Terkondisikan oleh isu lain, hoax itu dipercayai oleh banyak orang yang kebanyakan awam dan karena ketidak-tahuan. Mereka percaya karena ada foto-foto yang katanya sulit terbantahkan.
Padahal isu SARA semacam ini sangat berbahaya karena berpotensi memecah belah keutuhan bangsa dan negara. Oleh karena itu, pihak pemerintah baik Wapres maupun Polri segera membantah hoax tersebut seraya memastikan tak ada niatan pemerintah memata-matai kegiatan ibadah di masjid.
editor’s picks:
Netizen Sukabumi, bukan hoax membangun tapi ini 5 hoax terbaik sepanjang zaman
Hoaks dari Cibadak dan potret hubungan Jepang-Hindia Belanda di Sukabumi
[4] Ternyata foto lama dari Polres Sukabumi Kota yang dimanipulasi
Nah, yang cukup surprise bagi warga Sukabumi dari isu hoax ini ternyata foto-foto polisi masjid yang diviralkan dan menjadi hoax itu berasal dari dokumentasi kegiatan polisi di Polres Sukabumi Kota. Sebagaimana dilansir oleh Kumparan.com, rupanya foto-foto tersebut sudah lama beredar tahun 2018 dan pertama kali beredar melalui sebuah website milik Polres Sukabumi Kota.
Foto-foto itu sebenarnya melengkapi artikel di website tersebut dengan judul ‘Berikan Rasa Aman saat Beribadah, Polres Sukabumi Kota Gelar Program Polisi Masjid.’ Dalam artikel tersebut disebutkan, program Polisi Masjid Polres Sukabumi Kota bertujuan untuk memberikan rasa aman pada saat beribadah kepada para jemaah pada bulan Ramadhan.
[5] Polisi Masjid dan Ramadhan
Lalu, merujuk berita ANTARANEWS.com tertanggal 12 Mei 2018, Polres Sukabumi Kota membentuk Polisi Masjid dan Ramadhan 1439 Hijriah (2018 M) yang tujuannya untuk menjaga dan meningkatkan keamanan, ketertiban, ketenteraman dan kenyamanan masyarakat.
“Polisi Ramadhan ini bertugas untuk menekan angka kriminalitas agar umat muslim yang tengah menjalani ibadah puasa bisa nyaman dan tentunya khusyu,” kata Kapolres Sukabumi Kota kala itu, AKBP Susatyo Purnomo Condro, Jumat (12 Mei 2018).
Susatyo menambahkan, di samping melakukan pengamanan anggota polisi pun bisa menjalin silaturahmi dan kerja sama yang harmonis antara Polres Sukabumi Kota dengan masyarakat sehingga dapat bersinergi dalam berbagai kegiatan.
Nah, jelas ya Gaess, foto-foto “polisi masjid” itu hoax! Buka wawasan dan jangan cepat percaya dengan berita-berita tidak jelas. Kalau kena delik hukum kan jadi susah, Gaess. Hati-hati bermedsos, ya!
[dari berbagai sumber]