Pada 2006, pemerintah menghapus Wittenoom dari peta, menghilangkan tanda dan rambu jalan menuju ke sana, memutuskan jaringan listrik, dan memasang tanda peringatan.
Nih Gaess penting kamu perhatiin, keamanan suatu kota menjadi rujukan penting bagi traveler. Karenanya, Gen Sukabumi XYZ yang hobi travelling nampaknya harus berpikir seribu kali sebelum mendatangi kelima kota yang dicap paling berbahaya di dunia ini.
Berkaca dari kondisi keamanan di negaranya, pada tahun 2018 pihak Dewan Masyarakat untuk Keamanan Publik dan Kriminal (The Citizen Council for Public Security and Criminal Justice) yang berbasis di Meksiko merilis daftar terbaru perihal kota yang dianggap paling berbahaya di dunia.
Kota-kota tersebut dikategorikan berbahaya karena memiliki angka pembunuhan paling tinggi dalam setahunnya. Menggunakan data kriminalitas 50 kota di dunia tahun 2017, pihak Dewan Masyarakat untuk Keamanan Publik dan Kriminal menghitung jumlah pembunuhan di suatu kota dibandingkan per 100.000 penghuni. Berikut daftarnya seperti dikutip dari kumparan.
[1] San Pedro Sula di Honduras
San Pedro Sula, nama kota di Honduras menjadi perhatian dunia dan traveler. Bukan wisata alam atau budayanya, namun angka kasus pembunuhan di kota tersebut sangat tinggi. Bahkan Honduras dianggap sebagai negara paling berbahaya di dunia karena angka kasus pembunuhan yang tinggi.
Beberapa media internasional seperti Time, The Guardian, Business Insider, Daily Mail, sampai The Huffington Post pernah mengulas bahayanya San Pedro Sula dengan menyebut kota ini penuh gangster, kartel narkoba dan banyak kasus pembunuhan.
80 persen lebih pembunuhan di San Pedro Sula dilakukan dengan senjata api. Tak heran, banyak gangster dan geng narkoba di sana jadi pemasok senjata api di kota terbesar kedua di Honduras ini. Diperkirakan terdapat sekitar 850 ribu senjata api yang beredar di Honduras dan sebagian besar berada di San Pedro Sula.
Para gangster dan geng narkoba di San Pedro Sula punya markas di perkampungan kumuh atau hutan yang sulit tersentuh polisi. Bahkan, geng narkoba di San Pedro Sula disinyalir ada kaitan dengan kartel-kartel narkoba dari negara-negara di kawasan Amerika Latin, seperti Meksiko dan Venezuela. Di kota berpenduduk 500 ribu jiwa ini, 70 persen masyarakatnya hidup di bawah garis kemiskinan. Kriminalitas seperti mencuri hingga membunuh menjadi pilihan sebagian orang di sana.
[2] Acapulco di Meksiko
Sebuah kota pelabuhan di negara bagian Guerrero, Meksiko. Kota ini dikenal sebagai salah satu resor pantai tertua dan terkenal di Meksiko. Namun, kota ini menyimpan catatan kejahatan cukup mengerikan. Pada 2017, sekitar 910 orang kehilangan nyawa karena pembunuhan di Acapulco. Angka ini setara dengan dengan 106,6 per 100.000 penduduk.
Statistik pembunuhan telah dikumpulkan di Meksiko sejak 2013 dan Acapulco secara konsisten masuk lima destinasi kekerasan terbesar di dunia. Acapulco terkenal sebagai kota dengan aparatur negara yang paling mudah disuap, sehingga membutakan mata pada kasus-kasus perampokan atau penjarahan.
Kota ini merupakan salah satu destinasi wisata populer di Meksiko yang diburu wisatawan, karena lanskap pemandangan pantainya yang indah. Meskipun memiliki tingkat kriminalitas tinggi, kota ini juga menjadi lokasi plesiran favorit selebritis Hollywood.
editor’s picks:
Amrik bikin pilot project siaga gempa di Sukabumi, ini 5 fakta gen XYZ mesti tahu
Sendal bergerak hingga jaket untuk pesan pizza, 5 produk baru bikin Gen XYZ Sukabumi bengong
Gen Sukabumi XYZ udah tahu belum, 5 stadion klub top Eropa ada masjidnya lho
[3] Wittenoom, Australia
Jika beberapa negara lain dianggap berbahaya karena tingkat kriminalitasnya, berbeda dengan Wittenoom. Sebuah kota bernama Wittenoom di Australia menjadi salah satu tempat paling berbahaya dan terkontaminasi di planet bumi. Kota mati tak berpenghuni ini dulunya bekas tambang asbes yang beracun. Letaknya jauh di daerah terpencil di Pilbara, Australia Barat.
Pada masa kejayaannya sekitar tahun 1930-an hingga 1966, kota hantu ini dihuni 20 ribu penduduk yang berprofesi sebagai pengangkut asbes biru yang mematikan. Lebih dari 2.000 kematian telah dikaitkan dengan kegiatan penambangan di Wittenoom, dan seluruh kota ini adalah tempat yang terkontaminasi. Saking berbahayanya kota tersebut, pada tahun 1978 pemerintah setempat memutuskan untuk menutup kota.
Meskipun berbahaya, Wittenoom menjadi pusat wisata baru dan berhasil mendatangkan ribuan wisatawan setiap tahun hanya untuk mengambil foto dan mengunggah kota mati tersebut ke media sosial. Pada 2006, pemerintah menghapus Wittenoom dari peta, menghilangkan tanda dan rambu jalan menuju ke sana, memutuskan jaringan listrik, dan memasang tanda peringatan.
Dilansir Vice, meskipun papan peringatan bertebaran di seluruh kota yang memperingatkan bahaya serius bagi kehidupan manusia, ribuan pelancong yang ingin tahu tetap berkunjung setiap tahun.
[4] Kabul, Afghanistan
Afghanistan mungkin dikenal oleh dunia dengan berbagai konfliknya. Di negara ini terdapat aktivitas militer tidak stabil dan markas adanya organisasi ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah).
Kabul, kota yang menjadi target invasi Amerika, sehingga membuat situasi ekonomi dan politik tidak stabil. Hal itu mengakibatkan banyak aksi brutal di kota yang mengancam keselamatan jiwa.
[5] Rio de Janeiro, Brasil
Ada berbagai kota di Brasil memiliki tingkat kejahatan tinggi. Ada banyak kejahatan terjadi secara terang-terangan di kota ini, seperti jambret, perampasan, dan pencurian. Pada 2014, kota ini tercatat mengalami 7.846 kasus perampokan dengan 24 kasus pembunuhan dari 100.000 penduduk.
Selain tingkat kejahatan tinggi, Rio de Janeiro juga menjadi magnet pariwisata. Rio de Janeiro adalah kota terbesar kedua di Brasil dan kota metropolis terbesar ketiga di Amerika Selatan. Yang paling ikonik bagi para wisatawan ialah keberadaan Patung Kristus Penebus yang melegenda itu.
[Sumber: kumparan.com]