Istri terduga teroris BS tidak pernah curiga suaminya terlibat dalam jaringan teroris.
Sebuah ledakan bom terjadi di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021). Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, ada dua korban meninggal dalam aksi bom bunuh diri di Makassar. Kedua korban tewas dinyatakan sebagai pelaku oleh kepolisian.
Sementara itu, 20 orang korban luka-luka dan sudah mendapat perawatan di Rumah Sakit. “Peristiwa ini sampai sore ini, informasi yang terbaru saya dapatkan sekarang ternyata ada dua orang yang diduga pelaku bom bunuh diri tewas dan 20 orang masyarakat dan petugas keamanana gereja luka-luka,” ujarnya dalam konferensi pers, Minggu malam.
Nah Gaess, jauh dari kegegeran bom bunuh diri di Makassar, Sulawesi Selatan sana, warga Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi dikagetkan dengan penggerebekan di rumah terduga terori oleh Tim Densus 88 Anti Teror.
Nah biar kalian gak penasaran, berikut adalah lima faktanya.
[1] Foto pelaku bom bunuh diri Makassar beredar di medsos, netizen sayangkan busana pelaku
Sebuah foto yang menunjukkan dua terduga pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar beredar. Dalam foto tersebut, dua pelaku yang terdiri dari satu pria dan satu wanita terlihat berboncengan menaiki sebuah motor skuter matik berwarna oranye DD 5984 MD.
Kabis Humas Polda Sulsel, E. Zulpan pun membenarkan foto tersebut. “Iya (foto beredar benar terduga pelaku). Itu mungkin teman-teman (ada yang dapat),” ujar Zulpan, dikutip dari detik.com, Senin (29/3/2021).
“Pelakunya 2 orang, laki-laki dan wanita,” sambungnya.
Sementara itu, Badan Intelijen Negara (BIN) mengklaim sudah lama mengincar pelaku. Hal itu disampaikan Deputi VII Bidang Komunikasi dan Informasi BIN, Wawan Purwanto, Minggu 28 Maret 2021 kemarin. “Dua pelaku kasus bom bunuh diri di Gereja Katedral hari ini sebelumnya memang dalam pengejaran aparat keamanan. Masih ada beberapa yang belum tertangkap dan terus dalam pengejaran,” kata Wawan.
Banyak dari warganet yang menyayangkan pakaian yang dikenakan kedua pelaku bom bunuh diri tersebut, karena bisa membuat citra Islam menjadi jelek.
“Ya Allah, kasian yg bercadar pasti akan dicurigai atau orang takut lagi klo ada kejadian seperti ini,” kata akun @ade***.
“Knp itu yang bercadar meresahkan,” komentar @sak***.
“Kenala lu mesti pake pakaian begitu saat beraksi Paijo !!!” tulis @ard.
“Njooo ujung2nya yg bercadar kena imbas lagi” kata akun @sri***.
“Inilah salah satu fitnah yg menjelekkan nama islam dgn sebutan islam teroris karena pelaku² bom bunuh diri berpenampilan syar’i… Naudzubillah,” timpal warganet dengan akun @srik***.
“udah ku duga,dan pada akhirnya yg bercadar dan celana cigkrang selalu di bilang teroris pdhl islam tdk mengajarkan seperti itu.adu domba yg mengatas nama kan agama,” ujar akun @mad***.
“Mungkin hnya pakaiannya. pliss jgn salahkan agamanya… Semoga setelah ini org2 berpakaian begitu lainnya yg mmng baik tidak dihindari dan di periksa ketat disetiap langkahnya. fitnah akhir zaman,” kata akun @ade***.
Dalam unggahan yang lain, akun @makassar_iinfo juga menyandingkan foto motor terduga pelaku bom sebelum meledakkan diri dan sesudah meledak. Dari situ, terlihat bahwa warna dan plat nomor motor yang dipakai kedua terduga pelaku adalah sama.
editor’s picks:
Ngeri, 2 Tahun Berturut-turut dan 5 Kedekatan Teroris Sukabumi dan Cianjur
Masa kecil sering di-bully, seberapa berbahaya pelaku teror di Selandia Baru?
5 fakta si pembela teroris Selandia Baru
[2] Penangkapan terduga teroris di Bekasi dan Jakarta
Polri menggerebek terduga teroris di daerah Condet, Jakarta Timur, dan Bekasi, Jawa Barat, Senin (29/3/2021) pagi. Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengatakan, penggerebekan di lokasi terduga teroris itu berkaitan dengan aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021).
Dari penggerebekan tersebut, Tim Densus 88 mengamankan empat terduga teroris dan barang bukti seperti bom aktif. “Di saat yang bersamaan, tim satgas Densus di Jakarta telah amankan 4 orang dari hasil penangkapan dan penggeledahan di Bekasi dan Condet,” ujar Listyo dalam jumpa pers yang ditayangkan Kompas TV, Senin.
Keempat terduga teroris yang ditangkap di Bekasi dan Condet berinisial ZA, AH, AG, dan BS. Belakangan diketahui jika BS tinggal dan beristrikan warga Desa Cibodas, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi.
Selain para terduga teroris, Densus 88 juga menemukan barang bukti berupa lima bom yang siap digunakan. Pihak kepolisian juga menyita lima toples besar berisi aseton, H2O2 (hidrogen peroksida), sulfur, black powder, dan termometer. Bahan-bahan itu, menurut Listyo, diolah menjadi bahan peledak, jumlahnya kurang lebih 4 kilogram.
Para terduga teroris yang diringkus memiliki peran masing-masing dalam pembuatan bom. Perannya antara lain membeli bahan, mengajarkan pembuatan bom, membuat bahan ledak, dan orang yang akan meledakkan bom.
[3] Densus 88 geledah rumah terduga teroris di Bojonggenteng Sukabumi
Kepolisian Resort (Polres) Sukabumi dan Densus 88 Anti Teror menggeledah kediaman BS (43) terduga teroris di Kampung Limbangan, RT 14/03, Desa Cibodas, Kecamatan Bojonggenteng, Senin (29/3/21). Penggeledahan dipimpin langsung Kapolres Sukabumi AKBP M. Lukman Syarif itu dilakukan pada rumah besar cat hijau.
Nah Gaess, dalam penggeledahan sekira satu jam itu, polisi mengamankan beberapa barang bukti yang diduga keterkaitan dengan bahan peledak. Namun tak ada seorang pun penghuni rumah yang dibawa setelah pemeriksaan tersebut.
Polisi menyita sejumlah barang yang kemudian dibawa ke Mapolsek Parungkuda untuk diperiksa dan diidentifikasi. Adapun barang-barang yang diamankan dari kediaman BS antara lain: Black Powder, Arang, Golok, Pipa besi dilapisi paralon, Paralon 2 In, dan atribut berupa baju, topi dan pigura foto. Dalam penggeledahan tersebut, polisi juga mengamankan pakaian dan topi diduga milik BS.
[4] Istri BS kaget rumahnya digeledah polisi: “Suami saya cuma kerja di Jakarta”
Duh kasihan bini dan ortunya ya Gaess, penggeledahan polisi di kediaman BS bikin SA (25), istri BS, dan keluarganya kaget. “Saya tidak tahu kenapa rumah saya di geledah dan suami saya cuma kerja di Jakarta,” ujarnya dikutip dari sukabumiupdate.com, Senin sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Lebih jauh, SA membenarkan polisi mengamankan beberapa barang milik suaminya itu. “Tadi polisi memeriksa rumah saya dan membawa beberapa pakaian dan topi,” kata SA lagi. “Menikah baru satu tahun setengah. Sebelumnya tidak curiga,” tandas SA.
[5] Kesaksian warga Bojonggenteng
Penggeledahan rumah di Kampung Limbangan, Desa Cibodas, menjadi ajang tontonan warga. Dari mulai bocah ingusan hingga tua renta turut menyaksikan aksi polisi saat menggeledah kediaman BS.
Diketahui dari pengakuan warga, ternyata BS merupakan sosok tertutup sehingga jarang bergaul dan berinteraksi dengan tetangga. Terlebih BS diketahui jarang pulang ke kediamannya tersebut.
[dari berbagai sumber]