sukabumixyz.com – Pandemi Covid-19 memaksa semua pengusaha dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk terus berinovasi agar tetap bisa eksis, setidaknya tetap bertahan ya Gaess.
Salah satu yang mampu bertahan di Sukabumi adalah seorang pria kampung yang memiliki usaha roti anget. Biar gak penasaran, simak kuy lima infonya:
[1] Warga Bojonggenteng
Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat pembuat roti rumahan di Kampung Warungkaeung, Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi. Dalam kondisi serba sulit, mereka bisa meraup untung puluhan juta Rupiah.
Si empunya pabrik roti rumahan, Angga Suganda, warga Kampung Pasirmuncang Rt 15/05, Desa Cipanengah, Kecamatan Bojonggenteng, awalnya hanya menjual roti produksi orang lain.
[2] Pernah jadi penjual roti keliling
Siapa sangka Gaess, pengusaha muda ini ternyata, sebelumnya, seorang penjual produk orang lain. Ia setiap hari menjual roti produk orang lain keliling kampung.
Diakui Angga, setelah bosan menjadi penjual roti keliling, muncul keinginan untuk memproduksi roti sendiri. Sehingga, sejak 2019 lalu Angga kemudian mendirikan usaha roti di Warungkawung.
Tentu aja, selain modal uang ia juga mendapat dukungan penuh dari keluarganya. Dan tak terasa, kini usaha rotinya itu sudah berjalan tiga tahun.
[3] Modal awal Rp15 juta
“Modal awalnya sekira Rp15 juta. Saya mendirikan usaha roti karena ingin berbisnis sendiri,” kata Angga dikutip dari sukabumiheadlines.com, Rabu (9/2/2022).
Berkat kegigihannya memproduksi roti, bisnisnya itu terus berkembang hingga kini kemudian mempekerjakan sepuluh karyawan. “Usaha ini sudah berjalan tiga tahun. Alhamdulillah sekarang saya sudah mempekerjakan sepuluh orang karyawan,” kata pria berusia 30 tahun itu.
editor’s picks:
UMKM Sukabumi sudah? Ini 5 langkah urus sertifikat halal, bisa online lho
300 investor rebutan proyek di Jabar termasuk KEK Cikidang, 5 info Gen XYZ Sukabumi mesti tahu
Bicara omset, diakuinya saat ini usaha roti anget miliknya sudah bisa meraup omset sekira Rp45 juta per bulan. “Omset sebesar Rp45 juta per bulan. Semua karyawan saya menjual roti keliling,” ungkap Angga.

Lebih jauh, ia berharap usaha roti angetnya terus berkembang dengan baik. Untuk itu, ia pun mulai memodernisasi peralatan pembuatan rotinya. “Awalnya masih pakai alat-alat seadanya. Ovennya juga masih manual dan produksi juga masih sedikit. Modalnya sih komitmen dan gak mudah goyah, apapun kondisinya,” jelasnya.
“Alhamdulilah, sejauh ini semua berjalan dengan lancar dan baik meski kadang ada masa-masa sulit,” imbuh Angga.
Angga menambahkan, untuk target ke depan, ia ingin meningkatkan produksi rotinya dan memiliki cabang di tempat lain. “Mimpi saya, bisa buka usaha roti anget di tempat lain dan menjualnya dengan harga yang terjangkau,” pungkas Angga.
Gimana tuh Gaess? Kapan giliranmu menjadi pengusaha?