sukabumiXYZ.com l Buat Gen XYZ Sukabumi yang kebelet merantau ke luar negeri, kalian gak perlu kuatir ya Gengs. Meskipun banyak kabar miris dengan nasib para Tenaga Kerja Indonesia (TKI), tapi nyatanya banyak juga warga negara Indonesia (WNI) mengadu nasib di negeri orang dan berhasil.

Salah satu yang terbang sukses bekerja di negeri orang adalah Wira Ramdani. Ia bekerja di Arab Saudi sebagai tukang pijat lho.
Kalau kalian penasaran dengan kisahnya, simak 5 info berikut ya Gengs.
[1] Buruh migran pria asal Sukabumi dihukum mati
Agus Ahmad Arwas (AA) alias Iwan Irawan Empud Arwas dan rekannya Nawali Hasan Ihsan (NH) alias Ato Suparto bin Data dihukum mati di Arab Saudi, pada Kamis (17/3/2022) lalu.
Diketahui Agus Ahmad Arwas (AA) tercatat sebagai warga Kampung/Dusun Cimapag RT 04, Desa Loji, Kecamatan Simpenan. Kedua WNI itu dieksekusi mati karena menjadi pelaku pembunuhan sesama WNI di Jeddah.
[2] Wanita Cidahu bernasib tidak mujur
Setelah sebelumnya,
Rika Oktaviani, warga Kampung Kuta, Desa Babakanpari, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, harus menderita di Arab Saudi.

Kisahnya viral setelah ia curhat di media sosial Facebook tentang nasibnya bekerja di Arab Saudi dan ingin segera pulang ke Indonesia.
Menurut Rika, selama dua bulan bekerja di Arab Saudi, ia tidak menerima gaji. “Makan susah, minum pun air keran, di sana mah susah,” ungkapnya.
Lebih jauh, dikutip dari sukabumiheadlines.com, Rika menambahkan bahwa sebelumnya dijanjikan bekerja di Arab Saudi oleh agen yang dikenalnya di Facebook sebagai baby sitter, tapi sesampainya di Arab Saudi malah ditempatkan di sebuah penampungan, dan dipekerjakan sebagai assisten rumah tangga, sebagai cleaning service yang bekerja over time.
[3] Nasib berbeda dialami Wira Ramdani
Tapi jangan kuatir ya Gengs, nasib baik juga banyak dialami para buruh migran asal Sukabumi. Baik yang bekerja di Timur Tengah, ataupun Hongkong Taiwan, Korea dan Arab Saudi, dan Wira Ramdani salah satunya.
Dikutip dari kanal YouTube Neng Madu, pria asal Sukabumi ini mengaku sudah bekerja dan tinggal di Kota Ta’if, Arab Saudi, selama empat tahun setengah lamanya.

[4] Bekerja sebagai tukang pijat
Wira mengaku bekerja di Arab Saudi sebagai tukang pijat. Diakuinya, selama hampir lima tahun menjalani profesinya tersebut, sudah banyak suka dan duka ia alami, seperti jarang bertemu dengan keluarga di Indonesia.
Selain itu, doi mengaku merasa tidak nyaman saat harus berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki karakter keras. Namun, ia mengaku memilih untuk selalu bersabar saat menghadapi para pelanggannya, agar mereka tetap nyaman dan bisa kembali lagi menjadi langganan.
“Orang Arab kalau ngomong kayak orang marah-marah. Jadi, saat pertama kali mengenal dan berbicara dengan orang Arab Saudi, tak heran jika merasa kaget dan kesal,” kata doi.
[5] Bisa mewujudkan impian
Di sisi lain, sukanya, Wira mengaku tidak hanya mendapatkan penghasilan, tapi juga wawasan. Karenanya, untuk menambah wawasan, iapun kerap mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Arab Saudi yang diimpikannya sejak lama.
“Dulu sekadar melihat di buku, sekarang sudah bisa melihatnya langsung,” kata dia dikutip sukabumiXYZ.com.