sukabumixyz.com l Seorang gadis asal Kampung Ciranjang Gunung, Kecamatan Jampang Kulon, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, viral di media sosial beberapa bulan ke belakang ya Gengs.
Gadis desa berparas cantik Timur Tengah ini mendadak menjadi perbincangan warganet. Tak sedikit warganet yang tak menduga jika doi betah tinggal di desa.
Apalagi, doi rela tinggal di gubuk reyot sekaligus mengurus nenek dan kakeknya seorang diri. Gadis cantik ini diketahui bernama Ida dan mempunyai darah keturunan Palestina.
Di balik kecantikannya, gadis bernama Ida itu menjalani keseharian bak gadis desa pada umumnya. Neng Ida, begitu dia biasa disapa, sehari-hari menjalani hidup dengan penuh kesederhanaan dengan beragam aktivitas khas gadis desa.
Dilansir dari Youtube Jampang Turunan Kidul, gadis berusia 21 tahun berambut panjang ini pun tak segan memberi makan ayam dan kambing yang ada di belakang gubuk tempat tinggalnya.
Ia bahkan rela ke sawah dan kebun untuk membantu kakek dan neneknya.
Karenanya, salah satu kegiatan yang rutin dilakukan gadis Ida adalah menunggu padi yang sudah dipanen dan sedang dijemur. Ia menjaga padi-padi itu agar tak habis dimakan ayam.
Selain menjaga padi yang sudah berhasil dipanen, doi nih, menurut pemilik akun Youtube tersebut, dikenal sebagai sosok gadis yang rajin. Beragam pekerjaan rumah dikerjakannya.
Disebutkan, doi juga kerap bercengkrama dengan sanak keluarga, salah satu yang setia menemani adalah kakeknya.
Doi juga mengaku senang tinggal di desa sebab baginya desa terasa adem, sejuk, dan nyaman. Meski ada keinginan untuk bekerja di kota, tetapi Ida menundanya demi menjaga kakek dan neneknya. Sebab, ibu kandung Ida sedang merantau dan bekerja di Jakarta.
“Ada keinginan pindah ke kota tapi mau jagain kakek dan nenek dulu,” kata Ida.
“Neng Ida ada keturunan bule ya dari ayahnya dan sudah meninggal ketika Neng Ida usia 7 bulan di dalam kandungan. Neng Ida tinggal bersama nenek dan kakeknya di gubuk sederhana. Ibu Neng Ida katanya lagi merantau di Jakarta,” tulis keterangan pada video tersebut.
Sumber tulisan: sukabumiheadline.com
