Banyak memecahkan rekor sejak usia belia, Fabio dijuluki Marc Marquez berikutnya.
MotoGP bakal selalu melahirkan bintang baru dari waktu ke waktu. Sportizen Sukabumi penggila MotoGP pasti sudah ngeh dengan hal itu. Setelah Valentino Rossi ada Jorge Lorenzo, lalu sekarang ada Marc Marquez. Siapa lagi bintang yang bakal lahir selanjutnya, ya sportizen? Salah satunya ank muda usia 19 tahun bernama Fabio Quartararo.
Belakangan nama Fabio memang terus menjadi topik hangat dalam perbincangan di MotoGP. Rider asal Perancis yang baru saja merebut kemenangan di Moto2 Catalunya, Spanyol dan finis kedua di Assen, Belanda akhir pekan lalu, digadang-gadang bakal menjadi Marc Marquez berikutnya. Salah satu persamaan di antara keduanya adalah sama-sama memecahkan berbagai rekor sejak usia muda.
Sportizen penasaran? Ini dia lima info tentang Fabio yang mesti kalian tahu.
BACA JUGA: Ronaldo ke Juve, rumor transfer 5 megabintang sportizen Sukabumi mesti tahu
1. Mencuri perhatian sejak usia 14 tahun
Nama Fabio sejatinya sudah mengundang kehebohan di paddock Grand Prix pada 2013, saat ia hanya berusia 14 tahun. Di usia semuda itu, Fabio sudah mampu merebut gelar kejuaraan nasional Spanyol, CEV Moto3 yang kini telah berubah menjadi Moto3 Junior World Championship. Tahun berikutnya Fabio juga mengulang prestasi serupa. Sejak itulah Fabio dianggap istimewa dan dijuluki ‘The Next Marc Marquez’.
2. Memulai karier di Moto3
Fabio beraksi di Moto3 di tahun pertama tak sebombastis seperti yang dijalani Marquez. Meski begitu, Fabio sukses merebut dua pole dan dua podium sepanjang 2015 dan sukses duduk di peringkat 10 di akhir musim. Sayang, Fabio lalu berganti mesin dari Honda ke KTM (Leopard Racing) pada musim 2016. Hal itu membuat Fabio kesulitan. Walhasil, Fabio paceklik podium dan hanya duduk di peringkat 13 di akhir musim.
BACA JUGA: Gak kuat beli, gen Y Sukabumi bisa pilih 5 smartphone mirip iPhone X ini
3. Perjuangan di Moto2
Karier Fabio di Moto3 juga cukup singkat. Hanya berjalan dua tahun, Fabio langsung naik ke Moto2 pada 2017. Pertimbangannya adalah tubuh yang tinggi dan besar, sehingga tak lagi cocok turun di kelas ringan. Naik ke Moto2, Quartararo pun dinaungi Pons HP40, yang pernah merebut gelar Moto2 tahun 2013 bersama Pol Espargaro.
Meski dinaungi salah satu tim paling prestisius, Fabio di awal masih paceklik podium. Hasil terbaiknya hanyalah finis ke-6 di Misano, San Marino.
4. Peruntungan membaik di Le Mans
Peruntungan Fabio mulai membaik saat ia bernaung di Speed Up Racing. Titik terang mulai terlihat di Le Mans, Prancis saat ia finis di posisi ke-8. Puncaknya terjadi di Catalunya, saat ia secara mengejutkan merebut pole position.
Fabio harus bersaing sengit dengan para rider yang lebih tua seperti Alex Marquez, Francesco Bagnaia, Miguel Oliveira dan Lorenzo Baldassarri. Meski begitu, ia berhasil membawa pulang trofi kemenangan, dan melanjutkan momentum dengan finis kedua di Assen dua pekan setelahnya.
BACA JUGA: Menelusuri jejak masa lalu Kota Sukabumi berlandaskan resi, ratu, dan rama
5. Yamaha dan MotoGP
Prestasi gemilang Fabio membuatnya dilirik oleh manajemen tim balap di kelas tertinggi, MotoGP. Beberapa hari setelah naik podium di Assen, Fabio langsung dikait-kaitkan dengan SIC Racing. Tak menunggu lama kini Fabio resmi akan menjadi tim satelit baru Yamaha musim depan di ajang MotoGP.
Chemistry antara Fabio dan Yamaha ini sejatinya sudah terjalin sejak lama. Pimpinan Monster Yamaha Tech 3, Herve Poncharal mengaku pernah ingin menggaet Fabio di tahun 2015.
Nah, kapankah Fabio bakal naik ke MotoGP? Kita nantikan kabar selanjutnya ya, sportizen Sukabumi! Pastinya, kehadiran Fabio bakal menambah pesaing sang legenda Valentino Rossi dan menambah seru perseteruan di MotoGP! (dari berbagai sumber)