sukabumiXYZ.com
No Result
View All Result
  • NEWS
  • SPORTS
  • LIFE & STYLE
  • POLITICS
  • TECHNO & SCIENCE
  • INFOGRAPHIC
  • INTERVIEW
  • XYZPEDIA
  • KIPAHARE
  • FIXZY
  • NEWS
  • SPORTS
  • LIFE & STYLE
  • POLITICS
  • TECHNO & SCIENCE
  • INFOGRAPHIC
  • INTERVIEW
  • XYZPEDIA
  • KIPAHARE
  • FIXZY
No Result
View All Result
sukabumiXYZ.com
No Result
View All Result
Home FEATURED

Gaess, ini 5 cerita tentang teluh Jampang Sukabumi dan cap seram dunia hitam

Feryawi by Feryawi
13 April 2021
in FEATURED, XYZPEDIA
4
Gaess, ini 5 cerita tentang teluh Jampang Sukabumi dan cap seram dunia hitam
7.3k
SHARES
56.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Warga dengan mudah terprovokasi dan membunuh terduga pelaku santet.

Gaess, jika kamu mau googling, banyak banget kisah kelam dan cap hitam dialamatkan ke wilayah selatan Kabupaten Suabumi. Ada ratusan, bahkan mungkin ribuan catatan ihwal dunia hitam yang mengaitkannya dengan wilayah Pajampangan, seperti Surade, Jampang Kulon, Ciracap, Ciemas, hingga Warungkiara, Sagaranten dan Palabuhanratu.

Gak cuma sihir, teluh atau santet, hingga mantra, ajian pelet, pesugihan, jimat, primbon, rajah, dan ilmu tenaga dalam, serta segudang ilmu kesaktian, selalu identik dengan wilayah Pajampangan. 

Cerita dari mulut ke mulut ini sudah berusia ratusan tahun. Entah siapa memulai, yang jelas, wilayah Jampang identik dengan dunia hitam, sudah hal lumrah dibicarakan warga di luar Sukabumi.

Walaupun kini wilayah Pajampangan semakin maju karena memiliki destinasi wisata dunia sekelas Geopark Ciletuh-Palabuhanratu, tetap saja cap negatif kera[ dialamatkan orang dari luar Jampang. Sulitnya menghapus persepsi negatif ini, terutama karena aksi kekerasan terhadap orang yang dicurigai sebagai dukun santet terus terjadi.

Terakhir, pada Maret 2018 lalu, seorang wanita bernama Atikah (40), warga Kampung Babakankubang RT 04/02 , Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas, dianiaya di rumahnya karena dituduh sebagai dukun santet. Akibatnya, ia harus menjalani perawatan tim medis RSUD Jampang Kulon.

Masih banyak lagi kejadian-kejadian penyiksaan terhadap orang yang diduga mempunyai ilmu santet. Padahal kini sudah zaman modern, di mana orang semakin berpikir rasional.

Nah Gaess, redaksi sukabumiXYZ.com merangkum lima cerita terkait wilayah Pajampangan dan citra negatifnya sebagai gudang praktik ilmu mistis. Redaksi tidak menyaring kebenaran semua cerita, tetapi tingkat viral cerita-cerita tersebut dinilai redaksi sangat memengaruhi persepsi negatif warga luar Pajampangan hngga kini.

Dari lima kisah di bawah, rasanya cukup alasan mengapa wilayah selatan Kabupaten Sukabumi identik dengan cap seram dunia hitam ya, Gaess.

editor’s picks:

  • Gen Y Sukabumi, ini 5 info kyai pejuang asal Jampang Prawatasari
  • 5 alasan munculnya tuntutan Jampang mekar dari Kabupaten Sukabumi
  • Ini sambal orang Sunda, nomor 5 khas Jampang Sukabumi Gaess

[1] Mak Mitah tak mempan dibakar

Alkisah, seorang wanita diduga dukun santet, Mak Mitah, diburu warga satu desa dan berhasil lolos, padahal semua saksi mata melihatnya masuk ke dalam rumah. Setelah diobrak-abrik seisi rumah, Mak Mitah luput dari kejaran warga. Karena kesal, wargapun membakar rumahnya.

Seorang saksi mata mengaku baru saja berpapasan dengan Mak Mitah sedang berlari ketakuan di tengah sawah. Serentak semua warga mengejarnya dengan mengendarai sepeda motor hingga Tanjakan Godebag, perbatasan Sagarateun dengan Jampang Kulon.

Wargapun berhasil membekuk si emak di sebuah perkebunan karet pada sekira jam 15.00 WIB. Mak Mitah yang saat itu mengenakan sarung batik dan baju kebaya, bibirnya nampak memerah karena tengah mengunyah sirih. Giginya hitam, kuku tangan panjang. Tak ayal, warga yang marah segera mengikat kaki Mak Mitah dan ditarik mengunakan sepeda motor sambil diarak keliling desa.

Saktinya, konon Mak MItah tidak nampak terluka sedikit pun. Hari menjelang Maghrib, sehingga beberapa warga yang kadung kesal berteriak, “Bakar!” Si emak pun akhirnya disiram dengan bensin masih dalam keadaan terikat. “Burrrr“, api pun berkobar.

Warga pun seperti dibuat bingung dan ciut nyali manakala menyaksikan tubuh Mak Mitah nampak masih utuh. Jangankan kulit tubuhnya, bahkan bajunya sekalipun, tidak tersentuh api. Ia tertawa, sehingga membuat ciut nyali warga.

“Awas ku aing diteluh sia. Rasakeun mun aing bisa kabur, da moal aya nu bisa modaran aing maneh kabeh ge,” teriak Mak Mitah sambi terkekeh.

Warga yang tadinya mulai ciut nyali, akhirnya merasa penasaran. Seorang warga menyampaikan ide kepada tetua kampung, “Pukul pakai daun keladi.” Tanpa membiarkan kaki si emak menginjak tanah, tubuhnya ditarik menggunakan tambang menuju Jembatan Cikaso, Kecamatan Ciracap. Tiba di tengah jembatan, tubuh wanita tua itu ditutupi daun keladi, seraya dipukul-pukul dengan daun keladi.

Mak Mitah mejerit dan meminta ampun. Namun, warga yang sudah kadung marah memutuskan memenggal kepalanya hingga jatuh ke Sungai Cikaso dan terawa arus.

Konon, selama 40 malam suasana kampung tempat tinggal Mak Mitah mirip kuburan. Sebagian warga mengaku ada yang menyaksikan tubuh berjalan tanpa kepala sambil berkata, “Mana hulu aing? Kadieukeun hulu aing.”

#FreeWiFiZone ❤️ Selama Ramadhan buka jam 17.00 WIB – Imsyak.
#Ngakilima @SukaKopi – pintu masuk Kantor Desa #Sundawenang, Kec. #Parungkuda, #Sukabumi. Kami buka 24 JAM

[2] Tidak jadi dipalak

Seorang warga Jakarta mengaku jika temannya mengalami kejadian lucu saat tengah berada di parkiran salah satu tempat perbelanjaan, di wilayah Pasar Tanah Abang. Selesai berbelanja dan hendak mengambil motor, ia dimintai uang oleh orang tak dikenal yang mengaku sebagai tukang parkir.

Dengan hati kesal, KTP pun diperlihatkan seraya menyerahkan uang sebesar Rp10 ribu. Lucunya, si tukang parkir malah menolak sambil meminta maaf. Usut punya usut, ternyata si korban palak ber-KTP Surade. Dari pengakuan si tukang parkir, ternyata a memiliki teman yang mati mendadak karena disantet orang Surade.

Kisah di atas dengan mudah kalian temui dan dengar jika berbicara dengan warga ibu kota. Orang Jampang di Jakarta memang sudah lama dikenal sebagai sakti dan memiliki ilmu santet.

Nah, ibarat pepatah, orang lain makan nangkanya kita yang kena getahnya. Sebab kisah-kisah di atas, hingga kini waga Pajampangan dicap sebagai jago santet semuanya.

[3] Karena pengakuan Imas, Juned tewas

Ipong ketakutan, perempuan itu ngeri menerima ancaman, lehernya bakal digorok. Tapi, dia pasrah. Warga Kampung Citangkil, Desa Limusnunggal, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi itu, telah kehilangan suami. Juned suaminya, terbunuh karena diduga dukun santet.

Peristiwa mengerikan itu bermula dari pengakuan Imas, perempuan muda itu kesurupan pada malam pertama Lebaran dan menyebut-nyebut nama Juned, 27 Desember 2001 silam. Kedua orang tua Imas segera memanggil Juned. Semula Juned menolak membantu mereka. Tapi, akhirnya Juned mengiyakan permohonan Oman dan isterinya. Laki-laki tersebut bersedia menolong Imas keesokan harinya.

Berita cepat menyebar. Massa pun berkumpul. Mereka menyerang Juned. Aparat keamanan desa tak dapat berbuat apa-apa. Mereka tak bisa mengendalikan kecurigaan masyarakat yang telah mengkristal. Sebab, isu dukun santet telah menelan beberapa korban sebelumnya. Kebencian massa kian memuncak. Meski dalam keadaan luka parah, Juned terus saja diberi bogem mentah. Akhirnya, Juned tewas.

editor’s picks:

  • Mobil listrik keren Indonesia, nomor 5 karya urang Jampang Sukabumi Gaess
  • Si Jampang urang Sukabumi bukan orang Betawi, ini 5 faktanya
  • Dulu menakutkan kini jadi label kaos gaul, 5 fakta teluh Jampang Sukabumi

[4] Khoer tewas di malam Lebaran

Masih di Sukabumi, 26 Desember 2001 silam, seorang lelaki warga Desa Sukamaju Kecamatan Jampang Kulon, tewas akibat tebasan benda tajam di leher dan kepalannya. Bahkan, kepalanya nyaris berpisah dari tubuhnya. Korban bernama Herman alias Khoer.

Kala itu, Khoer pamit pada istrinya untuk merayakan kemeriahan malam takbiran. Maemunah isterinya tak pernah menyangka, itulah perpisahan terakhir dirinya dengan sang suami. Sebab, keesokan harinya, Khoer ditemukan tergeletak tak bernyawa di kebun. Terang saja Maemunah terpukul. Dia juga tak bisa menerima tudingan bahwa pasangan hidupnya adalah dukun santet. Maemunah pun tak habis pikir asal muasal isu itu bersumber. Warga desa tempat pasangan tersebut juga meragukan tuduhan tersebut.

Begitu juga dengan Supandi, Pejabat Sementara Kepala Desa Sukamaju mengaku tak pernah mengetahui Khoer berprofesi sebagai dukun santet. Ia malah mencurigai isu dukun santet sengaja dilemparkan dengan maksud-maksud tertentu.

Memang, tambah Supandi, dalam kurun waktu setahun, telah terjadi tiga kali aksi pembantaian massa di Desa Sukamaju. Sebelumnya, dua orang merenggang nyawa dihakimi massa. Tapi, menurut Supandi, kejadian tragis yang menimpa Khoer benar-benar membingungkan. Pelakunya tak jelas.

Bahkan, papar dia, malah menghembuskan isu dukun santet. Tapi, masyarakat justru menolak mentah-mentah desas desus tersebut. Lantaran itu, Supandi menilai, pelaku sengaja menyebarkan isu tersebut untuk mengelabui petugas keamanan dan masyarakat.

[5] Baedi tewas usai shalat Jumat

Tiga hari berselang, Jumat (29 Desember 2001), Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap, geger. Isu dukun santet kembali membawa korban. Kali ini, seorang polisi pamong praja bernama Baedi. Nyawa korban melayang usai salat Jumat di masjid dekat rumahnya. Aksi pembantaian dijalankan ketika Baedi sedang menunaikan shalat Muadah.

Anehnya, tak ada satu pun jamaah yang mengetahui aksi kekerasan tersebut. Padahal, tak sedikit yang melaksanakan ibadah di tempat sembahyang tersebut. Tak jelas alasan aksi tutup mulut mereka: karena benar-benar tak tahu atau takut. Tengok saja ucapan Wawan Suwanda. Ia mengaku berada di barisan paling depan ketika salat. Namun, ia tak mendengar kegaduhan yang mencurigakan.

Wawan baru mengetahui Baedi tewas seusai salat. Lebih aneh lagi, tak ada yang bergerak untuk melaporkan kejadian tersebut pada polisi. Tapi, seorang sesepuh desa menegaskan, para jemaah tak mendapat ancaman dari pelaku. Menurut dia, memang mereka tak mengetahui pelaku pembunuhan sadis itu.

Warga lain yang mengetahui kabar tersebut tak urung menggeleng-geleng kepala. Maklum, selama ini, Baedi tak dikenal memiliki ciri sebagai dukun santet. Bahkan, keluarganya mengenal Baedi sebagai ayah yang taat beribadah. Sementara, sejumlah warga desa tak menerima isu tersebut. Mereka juga tak melihat alasan tindakan mencabut nyawa itu lantaran dendam. Karena, Baedi dinilai cukup baik di lingkungan teman-teman sekantor maupun di desannya.

Summary:

Nah Gaess, dari lima kasus di atas, ternyata isu dukun santet bisa menjadi alasan mujarab untuk menghabisi seseorang. Bahkan, di mata kriminolog Dr Muhammad Mustofa, MA, santet menjadi pemicu paling ampuh untuk mengerahkan amuk massa.

Sangat sulit membuktikan kasus tersebut. Bahkan, Rancangan Undang-undang Pidana yang baru, tidak menyebut secara khusus tentang perkara santet.

Bisa jadi, celah tersebut dipakai pelaku dan menjadi kecenderungan baru dalam melakukan tindak kriminal tanpa melalui proses hukum. Pelaku dengan enteng meniupkan isu dukun santet ketika masyarakat menemukan mayat tewas dalam kondisi menyedihkan. Akibatnya, aparat keamanan kewalahan melacak kasus tersebut.

Ketika masyarakat kebingunggan dan aparat kepolisian kewalahan, mungkin saja sang pelaku justru sedang bergembira, menyesal, atau malah bergentayang mencari mangsa baru. 

(dari berbagai sumber)

Tags: #Jampang#JampangKulon#KabupatenSukabumi#Sukabumi#Teluh
Share2917Tweet1823

Related Posts

Ponpes Darul Habib Sukabumi

Tiga di Sukabumi, Gen XYZ Wajib Tahu Ada Al Zaytun di Daftar 5+10 Ponpes Terbaik di Jawa Barat

by Feryawi
12 January 2024
0

sukabumixyz.com l Kalian tahu gak nih Gaess, Provinsi Jawa Barat memiliki sedikitnya 8.000 pondok pesantren (Ponpes) lho! Ribuan ponpes tersebut...

5 Fakta Rita Tila, Pedagang Gorengan di Terminal Nagrak Sukabumi, Dosen hingga Sinden 4 Benua

5 Fakta Rita Tila, Pedagang Gorengan di Terminal Nagrak Sukabumi, Dosen hingga Sinden 4 Benua

by admin
7 January 2024
0

sukabumixyz.com l Rita Tila dikenal sebagai penyanyi lagu Sunda yang memiliki suara emas. Gak heran kan kalau doi sudah mengoleksi...

Connie Rahakundini Bakrie

Gen XYZ Tahu Gak? 5 Fakta Pengamat Militer dan Intelijen Connie Bakrie Punya 3 Anak dari Pria Sukabumi

by Feryawi
6 January 2024
0

Gen XYZ Tahu Gak? 5 Fakta Pengamat Militer dan Intelijen Connie Bakrie Punya 3 Anak dari Pria Sukabumi

Fajri asal Warungkiara Sukabumi dan Aditya Putra asal Blitar, Jawa Timur, tersangka TPPO menjual tubuh istrinya melalui aplikasi Michat. l Istimewa

Kok Mau ya Gaess? 5 Fakta Pria Warungkiara Sukabumi Lacurkan Istri Fee Rp50 Ribu dan Merasa Diuntungkan

by Bagea Awi Dan Heni
29 December 2023
0

sukabumixyzcom l Beneran malu-maluin nama daerah nih ya Gaess. Kok bisa seorang suami asal Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menjual tubuh...

KA Siliwangi Relasi Sukabumi-Bandung. l Istimewa

Bonus View Indah Cuma Rp5 Ribu, 5 Info Buat Gen XYZ Sukabumi ke Bandung atau Garut Naik Kereta

by Feryawi
26 June 2023
0

sukabumixyz.com l Siapa sih Gen XYZ Sukabumi yang gak suka naik kereta api (KA)? Naik KA memang menyenangkan ya Gengs....

Load More

Comments 4

  1. Heni Kusmiyati binti Adi Kosasih says:
    6 years ago

    …waduh waduh ceritanya kok serem serem yaaa …semoga jangan ada lg santet santet di Jampang…biar Jampang terkenalnya krn wisatanya yg indah..penduduknya ramah tamah aman tentram dan damai gitu…..kapan lg ya bisa ke Jampang..

    Reply
  2. May says:
    4 years ago

    Saya sedang mencari dukun yg bisa bermain halus karna saya sakit hati dengan teman suami saya apakah di sini bisa pak? Saya mau di bikin teman saya linglung saat bawa mobil mercy bos nya karna dia kalo bawa matic tidak bisa..apakah bisa di sini?

    Reply
    • Feryawi Heryadi says:
      4 years ago

      bagi yang mempercayainya menganggap ada bu. kami hanya memberitakan saja. tx

      Reply
  3. Maysar says:
    4 years ago

    Saya juga sedang mencari dukun untuk tetangga saya yg tidak ada terima kasih kpd kami.gara2 dia suami saya di pecat adakah di sini dukun yg bisa pecat tetangga saya dan bikin mantan bos suami saya mencari2 suami saya untuk di perkerjakan lagi

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gaess, ini 5 cerita tentang teluh Jampang Sukabumi dan cap seram dunia hitam

Gaess, ini 5 cerita tentang teluh Jampang Sukabumi dan cap seram dunia hitam

13 April 2021
Gengs, nih 5 model rambut pendek cowok buat Gen Y Sukabumi

Gengs, nih 5 model rambut pendek cowok buat Gen Y Sukabumi

17 April 2021
Gen Y Sukabumi mesti tahu nih, legenda 5 Embah di Jampang Surade

Gen Y Sukabumi mesti tahu nih, legenda 5 Embah di Jampang Surade

18 April 2021
Gen Y Sukabumi mesti tahu nih, legenda 5 Embah di Jampang Surade

Ini 5 Petilasan Penyebar Islam di Surade Sukabumi yang Dikeramatkan

10 January 2020
Dulu Secapa sekarang Setukpa, ini 5 periode sejarah sekolah perwira polisi Sukabumi

Dulu Secapa sekarang Setukpa, ini 5 periode sejarah sekolah perwira polisi Sukabumi

1 July 2023
Satu hari di PT CDB Cidahu Sukabumi, ini 5 fakta kerja di pabrik garmen itu menyenangkan

Satu hari di PT CDB Cidahu Sukabumi, ini 5 fakta kerja di pabrik garmen itu menyenangkan

14
5 catatan sejarah masa perjuangan dari Tour Sejarah ke Takokak, gen XYZ Sukabumi wajib tahu

5 catatan sejarah masa perjuangan dari Tour Sejarah ke Takokak, gen XYZ Sukabumi wajib tahu

9
Ada lowongan kerja di PT L&B Indonesia Sukabumi nih, cek 5 infonya kuy

Ada lowongan kerja di PT L&B Indonesia Sukabumi nih, cek 5 infonya kuy

7
Ada “bulan hantu” mengelilingi Bumi, ini 5 info gen XYZ Sukabumi mesti tahu

Ada “bulan hantu” mengelilingi Bumi, ini 5 info gen XYZ Sukabumi mesti tahu

6
5 fakta makanan mengejutkan, warga Sukabumi mungkin baru tahu

5 fakta makanan mengejutkan, warga Sukabumi mungkin baru tahu

4
Waspada ya Gengs, ada Palabuhanratu Sukabumi dalam 5 wilayah terdampak gempa megathrust prediksi BMKG

Waspada ya Gengs, ada Palabuhanratu Sukabumi dalam 5 wilayah terdampak gempa megathrust prediksi BMKG

17 August 2024
Ponpes Darul Habib Sukabumi

Tiga di Sukabumi, Gen XYZ Wajib Tahu Ada Al Zaytun di Daftar 5+10 Ponpes Terbaik di Jawa Barat

12 January 2024
5 Fakta Rita Tila, Pedagang Gorengan di Terminal Nagrak Sukabumi, Dosen hingga Sinden 4 Benua

5 Fakta Rita Tila, Pedagang Gorengan di Terminal Nagrak Sukabumi, Dosen hingga Sinden 4 Benua

7 January 2024
Connie Rahakundini Bakrie

Gen XYZ Tahu Gak? 5 Fakta Pengamat Militer dan Intelijen Connie Bakrie Punya 3 Anak dari Pria Sukabumi

6 January 2024
Alblen Filindo Fabe. l @alblenfabe

5 Fakta Alblen Filindo Fabe, Aktor dan VJ MTV asal Sukabumi Jadi Bos Cleaning Service di Australia

6 January 2024
  • Miris Gaess, 5 Fakta 4 Wanita Palabuhanratu Sukabumi Dijual Rp80 Juta di Papua jadi PSK
  • Ada “bulan hantu” mengelilingi Bumi, ini 5 info gen XYZ Sukabumi mesti tahu
  • Milenial Sukabumi, jangan takut menjadi Punk atau Skinhead
  • Anggota DPRD Jabar cantik, nomor 5 asal Sukabumi lho Gengs

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi

© 2021 SukabumXYZ

No Result
View All Result
  • NEWS
  • SPORTS
  • LIFE & STYLE
  • POLITICS
  • TECHNO & SCIENCE
  • INFOGRAPHIC
  • INTERVIEW
  • XYZPEDIA
  • KIPAHARE
  • FIXZY

© 2021 SukabumXYZ

 

Loading Comments...