Karena kesibukan, kita kadang suka lalai dengan kondisi alam sekitar.
Musim hujan mengakibatkan tanah menjadi lembek dan mudah tergerus air, terlebih pada lahan yang tidak atau kurang terdapat pepohonan penyangga tanah. Terhitung sejak September hingga awal Desember 2018, terjadi lima bencana alam longsor di berbagai wilayah di Kabupaten Sukabumi.
Penting selalu waspada dan berhati-hati ya, Gaess, mengingat bencana tanah longsor termasuk kategori unpredictable alias sulit diprediksi oleh siapapun. Terlebih, karena kesibukan, kita kadang suka lalai dengan kondisi alam sekitar.
Berikut adalah lima fenomena bencana alam tanah longsor unik karena terjadi setiap Hari Jumat dan Minggu, selama empat bulan terakhir di Kabupaten Sukabumi.
1. Longsor di Kecamatan Kadudampit, Jumat (7/9/2018)
Lubang berdiameter lebar empat meter di areal sawah milik warga menghebohkan warga Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Kamis (6/9/2018). Hingga Jumat (7/9/2018) pagi, sejumlah warga terus berdatangan ke lokasi lubang di Jalan Cipetir, Kampung Legoknyenang, RT 005 RW 002, Desa Sukamaju.
Lubang tersebut memiliki kedalaman sekira tiga meter, akibat tanah ambles ke bagian bawahnya, Kamis siang sekira pukul 11.45 WIB.
Lubang misterius tersebut akhirnya berhasil diungkap Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), disebabkan adanya terowongan tanah yang tergerus aliran air. “Adanya saluran air di bawah tanah bisa memicu erosi dan menyebabkan tanah amblas. Lokasi terjadi pada lahan sawah, terletak di atas terowongan tanah dan dialiri air dibawahnya,” kata Kepala Tim Peninjauan Badan Geologi, Rustam, Senin (10/9/2018).
Hasil penyelidikan Badan Geologi, terowongan tersebut bukanlah buatan manusia namun murni terjadi secara alami. Dari peta geologi regional, lokasi amblasan berada pada formasi batuan Gunung Api Gede yang pada umumnya bersifat mudah lapuk.
Adapun ukuran terowongan tanah tersebut memiliki panjang sekitar 50 meter, dengan tinggi mulut terowongan 3,2 meter, lebar 2,5 meter yang melintas dari arah barat laut menuju tenggara atau Sungai Cigalunggung.
2. Longsor di Kecamatan Nyalindung, Jumat (21/9 /2018)
Bencana alam tanah longsor terjadi di Kampung Nyalindung RT 01/03, Desa/Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Kamis (20/9/2018). Longsor sepanjang 10 meter, tinggi lima meter dan lebar tiga meter tersebut mengancam sebuah masjid dan majlis taklim.
Menurut sumber di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, kemungkinan longsor terjadi karena sebelumnya musim kemarau sehingga banyak celah tanah terbuka. Ketika hujan mengguyur air masuk ke dalam tanah yang mengakibatkan terjadinya longsor.
Beruntung tidak ada korban jiwa atau mengungsi, hanya satu bangunan bekas sekolah TK terancam longsoran tanah, dan di bawahnya terdapat masjid dan majlis taklim.
BACA JUGA:
Masuk musim penghujan Sukabumi waspadai banjir dan longsor, ini 5 infonya
Sidang di tempat denda Rp15 juta jika warga Sukabumi buang sampah ke sungai, ini 5 infonya
Sungai Cimandiri kritis, apa harus dilakukan? gen XYZ Sukabumi mesti tahu 5 info ini
3. Longsor di Kecamatan Cisaat, Minggu (4/11/2018)
Minggu (4/11/2018), bencana tanah longsor terjadi di Kampung Cibatu RT 019/004, Desa Cibatu, Kecamatan Cisaat. Bencana ini terjadi setelah hujan mengguyur beberapa hari sebelumnya.
Dampak bencana tanah longsor yang terjadi pada pukul 22.15 WIB ini, satu unit rumah dan bengkel milik Tata Supriatna (43) rusak di bagian belakang, dua petak kolam ikan tertimbun tanah, dan saluran irigasi untuk pengairan ke persawahan terputus. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi pada malam hari itu.
Bencana tanah longsor terjadi saat Tata tengah menerima tamu di rumahnya tersebut. Sedangkan istri dan empat anaknya, sedang menginap di rumah keluarga.
Kerugian diperkirakan mencapai Rp120 juta. Selain peralatan bengkel, ada juga produk-produk yang siap kirim terbawa dan tertimbun tanah longsor.
4. Longsor di Kecamatan Cibadak, Jumat (30/11/2018)
Fatimah (64) di Kampung Pamuruyan RT 04/09, Desa Pamuruyan, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, berduka. Rumahnya rusak tertimpa material longsoran dari kolam milik Pos TMC Pos Elang, Polres Sukabumi yang ambruk, Jumat (30/11/2018).
Saat itu, wilayah kediaman Fatimah dilanda hujan deras. Rumah tersebut dihuni Fatimah bersama anaknya, Irma Hermawati (34), dan kedua orang cucunya.
Akibat kejadian itu tak ada barang milik korban yang tersisa termasuk pakaian. Bahkan, karena pakaian tersisa hanya yang menempel di badan, Irma terpaksa menjual cicin emasnya untuk membeli pakaian ganti.
5. Longsor di Kecamatan Cikembar, Minggu (2/12/3018)
Satu rumah di Kampung Sukabakti RT 04/09, Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, tertimbun longsor. Tebing setinggi delapan meter dan panjang 40 meter itu longsor dan menghantam bagian dapur rumah tersebut. Bencana tersebut terjadi saat hujan turun pada Minggu (2/12/3018) sore.
Menurut sumber di Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Seluruhnya terdapat tiga rumah dilokasi tersebut yang terancam bencana longsor. (dari berbagai sumber)