Warga diminta waspada potensi tsunami susulan.
Sabtu (22/12/2018) pukul 21.30 WIB, gelombang tsunami menyapu pesisir Banten bagian barat dan sebagian wilayah di Lampung Selatan. Tsunami berasal dari perairan Selat Sunda yang diapit Pulau Jawa dan Sumatera, .
Dalam peristiwa tersebut setidaknya ada lima fakta penting yan Gen Y Sukabumi perlu ketahui.
1. Menurut BMKG diduga akibat erupsi Gunung Anak Krakatau
Dikuti dari berbagai pemberiaan, aktivitas Gunung Anak Krakatau memang mengalami peningkatan sejak 18 Juni 2018 lalu, berupa erupsi yang terus terjadi. Pada 22 Desember, erupsi diduga menyebabkan tsunami yang menerjang Banten dan Lampung.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan informasi Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi pukul 21.03 WIB. Aktivitas erupsi menyebabkan terjadi longsoran bawah laut.
Pada 22 Desember pukul 21.03 WIB, BMKG mengumumkan terjadi erupsi lagi Gunung Anak Krakatau. Kemudian pukul 21.27 WIB tidegauge (pengamatan sementara) Badan Informasi Geospasial yang terekam oleh BMKG menunjukkan adanya kenaikan tiba-tiba muka air pantai. Setelah dianalisis, gelombang itu merupakan tsunami, karena tipe polanya mirip gelombang tsunami di Palu.
Faktor kedua yang diduga menyebabkan tsunami adalah gelombang pasang karena bulan memasuki fase purnama. Gelombang pasang menyebabkan permukaan air laut meningkat.
2. Lokasi terdampak Tsunami
Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB) mencatat wilayah paling terdampak tsunami adalah Kabupaten Serang, Pandeglang, Tanggamus, dan Lampung Selatan. Pandeglang adalah wilayah yang mengalami kerusakan terparah.
Jika dirinci, ada lima titik di Pandeglang terdampak yaitu Tanjung Lesung, Teluk Lada, Sumur, Panimbang, dan Carita. Untuk Serang dan Lampung Selatan, titik terdampak tsunami adalah Anyer, Kalianda, Rajabasa, Sidomulyo, dan Katibung.
BACA JUGA:
Sesar Palu Koro picu tsunami, Sukabumi waspadai Sesar Cimandiri, ini 5 faktanya
Pakar ITB: Sukabumi berpotensi gempa-tsunami besar, ini 5 penjelasan agar kita waspada
Gunung Salak dan Gede berstatus waspada, ini 5 info gen XYZ Sukabumi mesti aware
3. Hingga Minggu pukul 16.00WIB korban tewas 222 orang
Berdasarkan data BNPB pukul 16.00 WIB, tsunami mengakibatkan 222 orang tewas, 843 luka-luka, dan 30 hilang. Korban jiwa terbanyak berada di Pandeglang, tercatat 164 orang meninggal dunia, 624 luka-luka, dan 2 hilang.
Sementara itu, di Kabupaten Serang tercatat 11 orang tewas, 22 luka-luka, dan 26 hilang. Sedangkan di Lampung Selatan, 48 orang tewas, 213 luka-luka dan 110 rumah rusak. Di Tanggamus terdapat 1 orang meninggal dunia.
BNPB juga menjelaskan, sebanyak 556 unit rumah rusak, 9 unit hotel rusak berat, dan 350 kapal dan perahu rusak.
4. Artis dan keluarga jadi korban tsunami
Saat Tsunami Banten Terjadi, Seventeen Band dikabarkan tengah manggung dikawasan Tanjung Lesung, Banten, dalam sebuah acara Gathering Employee PLN JBB, Sabtu (22/12/2018) sekitar pukul 21.30 WIB. Air pasang menyapu bersih panggung yang letaknya sangat berdekatan dengan bibir laut.
Pemain bass M Awal Purbani atau Bani juga Road Manajer Oki Wijaya meninggal dunia. Kejadian berlangsung saat baru lagu kedua Seventeen menghibur penonton. Herman Sikumbang (gitaris), Andi Windu Darmawan (drum), Ujang (kru), Dylan Sahara (istri Ifan – vokalis) belu ditemukan.
Berikutnya adalah komedian Aa Jimmy, yang sering berlakon sebagi penceramah Aa Gym ditemukan meninggal dunia akibat tersapu Tsunami di Banten, Sabtu (22/12/2018). Kabar tersebut dibenarkan vokalis Seventeen band, Ifan Seventeen saat diwawacara TVOne, Minggu (23/12/2018).
Kemudian, istri dari Ade Jigo, sebelum Aa Jimmy ditemukan meninggal dunia, anggota tim lawak Jigo, Ade Jigo juga sempat berharap bahwa sahabatnya Aa Jimmy dan sang istri selamat meski sempat hilang.
Namun ternyata istri dari Ade Jigo dan Aa Jimmy justru ditemukan sudah tak bernyawa atau meninggal dunia. Hingga kini, baru Ade Jigo dan Ifan Seventeen yang ditemukan, sementara personel lainnya dari Jigo dan Seventeen masih dalam pencarian.
Dalam musibah ini, vokalis band Jamrud, Krisyanto turut menjadi korban. Beruntung, ia berhasil selamat. Kris pada saat kejadian tengah berkunjung ke rumah orangtuanya di kawasan Carita, Anyer.
Kris menjelaskan, saat ini dirinya dan keluarga tengah mengungsi ke tempat yang lebih aman.
5. Warga diminta waspada potensi tsunami susulan
BNPB juga menyebut masih ada kemungkinan potensi tsunami susulan karena aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda masih berlangsung. Warga diminta menjauhi pantai.
Pihak terkait, seperti BMKG, Badan Geologi, KKP, atau BPPT masih menganalisis penyebab terjadinya tsunami dan potensi musibah susulan. (dari berbagai sumber)