Geopark Ciletuh rawan gempa dan tsunami.
Kabar perihal Sukabumi, terutama di wilayah selatan, berpotensi terjadi gempa dan tsunami bukanlah hal baru. Ada banyak prediksi dan prakiraan tentang potensi bencana itu. Terbaru, seorang pakar tsunami dari Institut Teknologi Bandung (ITB) bernama DR Eng Hamzah Latief kembali menegaskan hal itu dalam sebuah seminar bertema Potensi Tsunami Palabuhanratu di Sukabumi, Minggu (9 Desember 2018).
Berikut lima poin penting yang harus diketahui warganet Sukabumi dengan tujuan untuk meningkatkan kewaspadaan.
[1] Geopark Ciletuh rawan gempa dan tsunami
DR Eng Hamzah Latief mengatakan dari hasil penyelitian yang dilakukan timnya, wilayah Geopark Ciletuh merupakan daerah rawan terjadi gempa dan tsunami. “Di lokasi geopark ini terdapat lempeng bumi, yakni Cimandiri. Jika terjadi gempa longsor maka akan terjadi tsunami lokal,” kata Hamzah seperti dikutip darti Antara.
Hamzah mengaku pihaknya sudah lama melakukan penelitian potensi gempa dan tsunami di wilayah selatan Sukabumi. Menurutnya, imbas dari tsunami di Geopark Ciletuh terjadi bisa dirasakan sampai ke beberapa daerah lain, mulai dari Pantai Ujung Genteng di Kecamatan Ciracap.
editor’s picks:
Masuk musim penghujan Sukabumi waspadai banjir dan longsor, ini 5 infonya
DVAAC Australia: Kabar Gunung Salak erupsi, 5 fakta warga Sukabumi mesti aware
Isu gempa 8 SR landa Sukabumi hoax, ini 5 faktanya
[2] Tak mungkin memprediksi terjadinya gempa dan tsunami
Sulitnya, memprediksi kapan terjadinya gempa dan tsunami adalah sesuatu yang tak mungkin. Maka, menurut Hamzah, yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah dan warga Sukabumi adalah mewaspadai potensinya.
Salah satu sikap waspada, Hamzah dan kawan-kawan mengaku sudah membuat peta evakuasi di wilayah perairan laut Sukabumi. Hamzah juga menyertakan shelter yang dibutuhkan, sehingga jika terjadi bencana tersebut masyarakat harus lari ke lokasi jalur evakuasi dan tentunya harus menjauh dari bibir pantai.
[3] Dampak kerusakan termasuk 890 gedung pemerintahan
Seberapa besar potensi bencana yang terjadi? Hamzah menjelaskan, untuk wilayah perairan laut Sukabumi tinggi gelombang jika terjadi tsunami memang cukup tinggi, karena wilayah Palabuhanratu persis berada di atas patahan Cimandiri.
“Diperkirakan jika terjadi tsunami yang terkena dampaknya mencapai 890 gedung pemerintah dan sekitar 5.000 rumah dan fasilitas lainnya,” tandas Hazmah.
editor’s picks:
9 rawan tsunami, semua kecamatan di Sukabumi rawan bencana, ini 5 infonya
Terjadi 500 ribu kali gempa bumi per tahun, ini 5 fakta netizen Sukabumi mesti tahu
Sesar Palu Koro picu tsunami, Sukabumi waspadai Sesar Cimandiri, ini 5 faktanya
[4] Survival saat terjadi gempa dan tsunami
Salah satu bentuk kewaspadaan, masyarakat didorong untuk mengetahui ciri-ciri akan terjadinya tsunami. Pertama terjadi gempa, air di pantai surut dan biasanya ada suara gemuruh dan berkabut di tengah laut. Hal yang harus dilakukan jika terjadi tsunami agar segera lari ke dataran tinggi atau bangunan yang memang tahan terhadap gelombang tersebut.
Selain itu, pemerintah dari mulai level yang paling bawah harus secara efektif mensosilaisasikan jalur penyelamatan diri jika terjadi bencana gempa dan tsunami.
[5] Potensi bencana lain di Geopark Ciletuh
Potensi besarnya gempa dan tsunami di Ciletuh Geopark juga dimungkinkan karena berada di kawasan Sesar Cimandiri yang tersambung dengan Sesar Lembang yang berada di wilayah Bandung dan sekitarnya.
Menurut Kepala Pusat Riset Geopark dan Kebencanaan Geologi, Mega Fatimah Rosana, “Ada sesar Cimandiri, karena itu sesar aktif nyambung dari Lembang. Kemudian nyambung dari gempa, karena kita di daerah zona tumbukan, kalau subduksi, bisa men-trigger potensi tsunami.”
Selain itu, jika musim hujan, wilayah sekitar Geopark Ciletuh-Pelabuhan Ratu juga berpotensi dilanda bencana longsor dan banjir bandang, terutama jika hutan gundul. “Kalau musim angin barat, ada rob pasang laut,” ujar Mega.
Dari pihak Pemkab, Sekda Iyos Somantri menjelaskan pihaknya telah melakukan berbagai langkah mitigasi bencana. Salah satunya adalah bekerja sama dengan LIPI untuk mengedukasi masyarakat. “Kami sedang MoU dengan LIPI dan ditindaklanjuti dengan BPBD Kabupaten Sukabumi untuk edukasi dan penerapan mitigasi bencana. Termasuk penerapan keilmuan dan menyimpan alat early warning system,” ujar Itos seperti dikutip dari Antara.
So, Gaess, sambil kalian menikmati keindahan Geopark Ciletuh, ada baiknya juga tetap waspada akan potensi bencana, salah satunya dengan cara memperbanyak info dari berbagai sumber perihal potensi bencana itu. (dari berbagai sumber)