Gempa bumi paling banyak terjadi di daerah Cincin Api Pasifik yang melewati Indonesia.
Serangkaian bencana yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia, di antaranya gempa bumi, tsunami, dan gunung meletus yang baru saja terjadi di Pulau Sulawesi, semakin memicu tingkat kesadaran kita agar waspada terhadap ancaman bencana di Sukabumi. Faktanya bencana bisa terjadi di mana saja dan kapan saja tanpa ada yang benar-benar bisa memrediksinya.
Sebagai pengetahuan, berikut lima fakta tentang gempa bumi yang mungkin belum netizen Sukabumi ketahui.
1. Terjadi 500.000 gempa per tahun
Ada sekitar 500.000 gempa bumi per tahun di seluruh dunia, seperti yang dideteksi oleh instrumen sensitif. Sekitar 100.000 gempa di antaranya dapat dirasakan, dan 100 kejadian gempa atau lebih menyebabkan kerusakan. Di dunia, daerah California selatan di Amerika Serikat paling banyak mengalami gempa bumi, sekitar 10.000 kali, meskipun kebanyakan dari mereka tidak dapat dirasakan.
2. Korban Gempa Besar Jiajing capai 830.000 jiwa
Orang telah merekam gempa bumi selama hampir 4.000 tahun. Dari yang kita ketahui, gempa paling mematikan yang pernah terjadi adalah Gempa Besar Jiajing, yang melanda pada 23 Januari 1556, di Shansi dan provinsi tetangga Shanxi, Cina. Sekitar 830.000 diperkirakan tewas dalam bencana itu.
Setelah perkembangan skala Richter pada 1930-an, para ilmuwan berteori bahwa gempa mungkin antara 8,0- 8,3 dalam magnitudo-bukan yang terkuat yang pernah tercatat tetapi tentu signifikan.
BACA JUGA:
Enam warga Sukabumi ikut pameran di Palu selamat dari tsunami, ini 5 infonya
Sesar Palu Koro picu tsunami, Sukabumi waspadai Sesar Cimandiri, ini 5 faktanya
3. Gempa terbesar 9,5 SR di Chili
Gempa terbesar yang pernah tercatat terjadi di Valdivia, Chili, pada 22 Mei 1960. Tercatat pada tingkat 9,5 SR, gempa ini melepaskan energi yang setara dengan 178 gigaton TNT. Ada banyak perkiraan korban yang berbeda untuk gempa ini. Mulai dari yang terendah 490 hingga yang tinggi “sekitar 6000.”
Sebagian besar korban disebabkan oleh tsunami di Chili dan dari gerakan tanah. Namun, orang-orang sejauh Hawaii, Filipina, dan Jepang terbunuh oleh peristiwa ini. Gempa susulan direkam selama 30 hari penuh setelah gempa utama.
4. Efek gempa 8,8 SR di Chili mengubah rotasi planet
Gempa berkekuatan 8,8 SR menghantam kota Concepción, Chili, pada 27 Februari 2010. Gempa bumi, yang menewaskan lebih dari 700 warga Chili dan membuat lebih dari 2 juta jiwa mengungsi, telah berdampak pada perpindahan kota Concepción 4 meter ke bagian barat. Pergeseran lempeng tektonik akibat gempa itu juga menggeser sumbu Bumi, yang diduga telah sedikit mengubah rotasi planet dan memperpendek panjang hari Bumi. Wow!!
5. Sesar San Andreas bisa sebabkan gempa terdahsyat di dunia
Seperti yang terjadi di Palu, kebanyakan disebabkan oleh aktivitas sesar atau patahan di dalam bumi. Mau tahu sesar yang bisa menyebabkan gempa terdahsyat di dunia? Jawabannya adalah Sesar San Andreas di California, Amerika Serikat. Bagi yang pernah menonton film San Andreas pasti tahu gambarannya seperti apa.
Sesar San Andreas adalah sesar transformasi benua yang memanjang sekitar 1300 km melalui negara bagian California. San Andreas membentuk batas tektonik antara Lempeng Pasifik dan Lempeng Amerika Utara. Tingkat gerak rata-rata di Zona Patahan San Andreas selama 3 juta tahun terakhir adalah sekitar 2 inci per tahun.
Ini adalah tentang tingkat yang sama di mana kuku jari manusia tumbuh. Dampaknya, para ilmuwan memproyeksikan bahwa kota Los Angeles dan San Francisco akan bersebelahan satu sama lain dalam kira-kira 15 juta tahun.
Selalu eling dan waspada ya, dulur! (dari berbagai sumber)