Perebutan posisi empat besar EPL makin sengit di antara Tottenham Hotspurs, Arsenal, Manchester United, dan Chelsea.
Laga penuh gengsi antara dua klub dengan sejarah bertabur prestasi di Liga Inggris, Arsenal vs Manchester United, diwarnai gol kontroversial. Walhasil, klub berjuluk Setan Merah harus merasakan kekalahan perdana di bawah asuhan Ole Gunnar Solksjaer (OGS) di EPL. Sementara bagi The Gunners, kemenangan tersebut bermakna positif pascakekalahan di ajang Liga Europa.
Di sisi lain, melihat hasil di dua laga lainnya yang melibatkan Tottenham Hotspur dan Chelsea membuat perebutan posisi big four EPL semakin sengit. Nah, berikut lima drama dalam laga Arsenal vs Manchester United dan juga persaingan menuju big four.
1. Diving Lacazette kunci kemenangan Arsenal
Arsenal sukses mengalahkan Manchester United di kandangnya dengan skor 2-0. Gol perdana The Gunners dicetak gelandang Granit Xhaka di menit 12 babak pertama. Sementara gol kedua dicetak striker Pierre-Emercik Aubameyang lewat titik putih. Nah, gol ini yang diprotes habis-habisan oleh pemain MU dan juga fans.
Penalti itu diputuskan oleh wasit Jon Moss terhadap pelanggaran gelandang MU, Fred atas striker Arsenal, Alexandre Lacazette. Pascapertandingan para pundit menyerang Lacazette yang ditubuh melakukan “kelicikan yang memalukan.” Lacazette dituduh melakukan diving untuk mendapatkan penalti.
Salah satu pundit/komentator legenda Inggris Gary Lineker meyakini wasit Moss melakukan kesalahan dalam keputusannya. Platform Twitter juga dipenuhi oleh fans MU yang menghujat Lacazette. Di antaranya Kurtweety mencuit, “Diving yang tak bisa dipercaya dari Lacazette.” Ada juga TheReal_RKX mencuit, “Lacazette licik melakukan diving.”
Manajer Arsenal Unai Emery, mengakui keputusan penalti itu agak soft atau lemah. Namun ia membandingkan dengan laga sebelumnya di mana timnya justru menjadi korban keputusan penalti yang soft. “So, itu adil lah,” sergah Emery.
Sementara bagi Mancunian, ya pedih lah…hehe!
2. Performa solid Gunners
Terlepas dari gol kontroversial Aubameyang, secara keseluruhan performa Arsenal layak diacungi jempol. Berbanding terbalik dengan penampilan Gunners sebelumnya di ajang Liga Europa di mana mereka dibekuk klub Prancis, kali ini penampilan dari mulai kiper Bernd Leno sampai ke Lacazette tampak solid sekali.
Khusus untuk Leno, kiper pelapis Petr Cech mendapat banyak pujian dengan penampilannya yang ekspresif menggagalkan serbuan Romelu Lukaku dkk. Lalu di lini tengah, Mesut Ozil yang banyak mendapat kritik belakangan ini di luar dugaan tampil kreatif dan lincah. Ia menjadi otak setiap serangan Gunners.
Terakhir, dua striker Lacazette-Aubameyang bisa disebut sebagai duo penyerang terbaik saat ini di EPL. Di sepanjang pertandingan keduanya secara konstan mengancam gawang David de Gea.
BACA JUGA:
Keren Coeg, siswa SMP dari Kalapanunggal Sukabumi ikuti turnamen sepakbola di Malaysia
Berapa harganya di bursa transfer? Ini 5 catatan wonder kid dari Cicurug Sukabumi ke Timnas
5 fakta wonder kid Sukabumi, naik pangkat, rumah kontrakan hingga utang ke Pegadaian
3. BAD LUK-aku dan De Gea yang tak biasa
Di kubu Setan Merah, penampilan impresif di ajang Liga Champions melawan PSG nampaknya tak menular di laga melawan Arsenal. Indikasinya ada dua, Lukaku yang mengalami bad luck (sial) dan penampilan sang kiper de Gea yang tak biasanya.
Untuk Lukaku, berulang kali ia mengancam gawang Bernd Leno tapi gagal mengonversikannya menjadi gol. Di babak pertama terjangan Lukaku menerpa mistar gawang. Lalu de Gea, tak terhitung berapa ratus kali ia menjadi pahlawan bagi MU. Namun itu tak terjadi di pertandingan melawan Arsenal. Malahan, kesalahan de Gea membaca bola tendangan Xhaka membuat golnya jebol di menit 12.
Namun demikian, Solskjaer membela de Gea. “David kecewa setiap kali ia kebobolan. Bola bergerak sangat aneh dan sepertinya berada di sebelah kiri David dan itu berubah arah,” belaSolskjaer. Hmmm…bola yang aneh!
4. Penonton masuk lapangan
Pertandingan juga ditandai dengan kejadian tak menyenangkan, yaitu masuknya penonton ke lapangan. Kejadiannya, sesaat setelah gol kedua dicetak Aubameyang, seorang penonton fans The Gunners masuk ke lapangan dan membully bek MU, Chris Smalling.
Nah, rupanya kejadian serupa terjadi di laga lain di level Championship antara Birmingham v Aston Villa. Hal yang buruk terjadi, pemain Villa Jack Grealish diserang oleh penonton yang masuk ke lapangan. Grealish dipukul dan mengalami luka.
Dua kejadian di hari yang sama serta merta menjadi perhatian pihak FA. Banyak yang mengungkapkan FA harus mengatasi fenomena penonton masuk lapangan dengan serius. Karena bukan tidak mungkin jika dibiarkan suatu saat ada penonton masuk lapangan dan menusuk pemain dengan benda tajam. Wihh..ngeri!
5. Perebutan empat besar makin sengit
Kemenangan Arsenal atas MU, kekalahan Tottenham oleh Southampton, dan hasil draw Chelsea vs Wolverhampton, membuat pertarungan memperebutkan empat besar menjadi makin sengit. Dengan sisa 10 pertandingan, maka setiap laga akan menjadi seperti final bagi keempat klub raksasa Inggris itu.
Saat ini, Tottenham berada di posisi 3 dengan poin 61, selisih 1 poin dengan Arsenal di posisi empat. Lalu di posisi lima dan enam ada MU (58 poin) dan Chelsea (57 poin). Chelsea mendapat keuntungan karena ada sisa satu pertandingan tunda melawan Brighton Albion.
Legenda Inggris Alan Shearer sampai saat ini ia tak yakin siapa yang akan finish di empat besar. Bagi dia keempat tim mempunyai peluang yang sama. Maka, posisi empat besar akan diputuskan sampai laga terakhir musim ini. Dan bukan tidak mungkin selisih gol akan menjadi penentunya.
Well, makin seru saja EPL sampai akhir musim ya, Gaess! (dari berbagai sumber)