Dentuman misterius juga terdengar di Gunung Gede Pangrango!
Seminggu belakangan, terutama pascabencana tsunami di sekitar Selat Sunda, rakyat Indonesia dikejutkan oleh munculnya berbagai fenomena suara dentuman di berbagai daerah. Selain di sekitar Banten dan Lampung, fenomena suara dentuman juga terndengar dan sempat membuat resah warga Sukabumi.
Dalam perkembangan terbaru, pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa fenomena suara dentuman di Banten dan Lampung berasal dari aktivitas erupsi Anak Krakatau. Namun demikian, tidak disinggung apakah fenomena suara dentuman di Sukabumi juga berasal dari sumber yang sama.
Mengingat jauhnya jarak Gunung Anak Krakatau dengan Sukabumi, lalu darimanakah sumber fenomena dentuman yang terdengar di Sukabumi? Berikut lima info yang berhasil dirangkum sukabumixyz.com agar gen XYZ Sukabumi tak termakan hoaks dan bahkan turut menyebar hoaks!
1. BMKG: sumber dentuman misterius dari Anak Krakatau
Untuk menjawab keresahan warga perihal fenomena suara dentuman misterius di berbagai wilayah yang muncul seminggu belakangan, pihak BMKG mengeluarkan pernyataan. Dalam pernyataannya, BMKG memastikan dentuman itu berasal dari suara erupsi Gunung Anak Krakatau.
“Kepastian bahwa sumber dentuman yang akhir-akhir ini beberapa kali terdengar oleh warga Banten Lampung dan Sumatera Selatan ternyata bersumber dari erupsi Gunung Anak Krakatau,” ujar Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono seperti dikutip dari Antara, Kamis (27 Desember). Daryono mengatakan temuan ini sudah dikonfirmasi oleh petugas Pos Pemantau Gunung Krakatau.
BACA JUGA:
9 rawan tsunami, semua kecamatan di Sukabumi rawan bencana, ini 5 infonya
Tahun Baru-an di pantai aman Gaess, 5 info gen XYZ Sukabumi harus tetap waspada
Infografis: Gen Y Sukabumi, ini 5 fakta mengerikan tsunami Selat Sunda
2. Dentuman dari aktivitas Anak Krakatau terdengar sampai jauh
FYI ya Gengs, sampai saat ini erupsi Gunung Anak Krakatau masih terjadi, diiringi dengan suara gemuruh yang keras. Lalu, mengapa suara erupsi Anak Krakatau bisa terdengar sampai Sumsel yang jaraknya cukup jauh?
“Terdengarnya suara dentuman hingga di beberapa daerah diakibatkan arah angin yang sedang mengarah ke mana, maka daerah itu akan mendengar suara dentuman lebih jelas,” tandas Daryono.
“Sebagai contoh adalah suara dentuman yang terdengar oleh petugas BMKG Stasiun Geofisika Liwa pada tanggal 25 Desember 2018 sekitar pukul 22.00 WIB dan pada tanggal 26 Desember 2018 pukul sekitar 20.40 WIB, kedua event dentuman ini tercatat dengan baik oleh sensor seismik BMKG yang berada di Liwa,” tambahnya.
3. Dentuman misterius juga terdengar di Gede Pangrango
Suara dentuman misterius yang sama juga dilaporkan di berbagai daerah di Sukabumi, bahkan terbaru dilaporkan juga terdengar di Gunung Gede Pangrango. Kabar tersebut dilaporkan oleh sejumlah pendaki yang sedang mendaki Gede Pangrango. Seperti dimuat di berbagai media online lokal, beberapa pendaki mengaku mendengar suara dentuman misterius dalam perjalanan menuju puncak Gede Pangrango pada Minggu (23 Desember) lalu. Mereka mendengar dentuman itu saat sore hari sekitar pukul 15.30 WIB.
Selain suara dentuman, beberapa pendaki mengaku ada getaran menyertai dentuman membuat air dari pohon terpercik sampai membuat mereka basah kuyup. Pendaki juga memastikan suara itu bukan berasal dari petir.
4. Dentuman misterius di Sukabumi bersumber dari Anak Krakatau juga?
Dalam pernyataan BMKG tak disebutkan secara eksplisit bahwa fenomena dentuman misterius di Sukabumi, termasuk di Gede Pangrango, berasal dari aktivitas Gunung Anak Krakatau juga. Namun demikian, dikatakan bahwa suara dentuman mencapai lokasi yang jauh seperti sebagai wilayah Sumatera Selatan sangat mungkin tergangtung hembusan angin saat terjadi dentuman.
Artinya, bisa dikatakan pula suara dentuman misterius itu bisa mencapai Sukabumi, saat kebetulan arah angin berhembus ke arah timur atau tenggara (arah dari Banten). Kesimpulan ini diperlukan agar masyarakat tenang dan tidak berspekulasi yang tidak-tidak soal fenomena dentuman misterius itu.
5. Akhiri simpang siur dan hoaks
Rilis terbaru BMKG itu setidaknya mengakhiri kesimpangsiuran penyebab fenomena suara dentuman misterius, terutama di Sukabumi. Sebelumnya sempat muncul kabar simpang siur, di antaranya klaim Kodam Siliwangi bahwa suara dentuman berasal dari uji coba roket milik LAPAN. Namun kemudian, kabar tersebut dibantah oleh pihak LAPAN sendiri karena uji coba roket suaranya tak seperti dentuman misterius.
Akibat kabar yang simpang siur, muncul juga berbabagai kabar bohong alias hoaks terutama di sosial media yang sempat membuat resah warga. Nah, pastinya hoaks berakhir setelah BMKG merilis pernyataannya terbarunya ini.
FYI ya Gaess, fenomena suara dentuman atau seperti suara terompet di langit merupakan fenomena alam yang bukan kali ini terjadi dan pernha terjadi di berbagai belahan dunia. Waspada itu harus Gaess, tapi bukan berrarti harus parno atau ketakutan berlebihan, ya! (dari berbagai sumber)