Bencana tsunami di Selat Sunda membuat orang khawatir berlibur ke pantai selatan Sukabumi.
Dari tahun ke tahun setiap liburan Natal dan Tahun Baru, kawasan objek wisata di selatan Sukabumi selalu ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. Namun demikian, tahun ini ada kemungkinan kunjungan ke selatan Sukabumi menurun, sebagai dampak psikologis bencana tsunami yang menimpa Banten dan Lampung akibat erupsi Gunung Anak Krakatau.
Untuk itu, Pemkab Sukabumi merasa perlu untuk meyakinkan wisatawan bahwa pantai di selatan Sukabumi aman untuk dikunjungi dan tidak terkena dampak tsunami Banten. Seiring itu, Pemkab Sukabumi mengingatkan wisatawan untuk tetap berhati-hati.
Nah, buat kalian yang mau Tahun Baru-an di berbagai pantai di Pelabuhanratu, Cisolok, atau di Ujung Genteng Surade dan sekitarnya, atau pun di kawasan Geopark Ciletuh dan lainnya, berikut rangkuman lima info yang mesti kalian tahu!
1. Bupati tegaskan pantai selatan Sukabumi aman
Bencana tsunami di Selatan Sunda dikhawatirkan akan menurunkan animo kunjungan wisatawan ke berbagai pantai di selatan Sukabumi. Tentunya itu akan berdampak pada penurunan pemasukan berbagai pihak yang menggantungkan usaha dari wisata di pantai selatan Sukabumi. Untuk itu, Bupati Marwan Hamami merasa perlu untuk memberikan semacam garansi.
Bupati Marwan menegaskan kawasan pantai selatan Sukabumi masih aman untuk berwisata karena tidak terkait dengan kejadian tsunami di Selat Sunda. “Meskipun lokasinya memang berdekatan tetapi tidak terkait dengan perairan laut selatan,” kata Marwan dikutip dari Antara (Senin, 24 Desember 2018).
2. Jangan percaya hoax
Nah, ini tak kalah penting, Gengs, masyarakat harus mewaspadai kabar-kabar hoax yang beredar di berbagai media sosial. Intinya jangan mudah percaya isu atau informasi yang belum tentu kebenarannya, karena datangnya gempa tidak bisa diprediksi bahkan hingga kini tidak ada alat yang bisa mendeteksinya.
BACA JUGA:
Sehampar sorga di selatan Sukabumi, nyesel pisan kalau gak pernah ke Leuwi Kenit
5 obyek wisata alam di utara Kabupaten Sukabumi yang memesona
Mau berakhir pekan di Sukabumi? Ada teras nirwana di lereng Gunung Salak
3. Waspadai gelombang tinggi
Walau demikian, kewaspadaan tetap nomor satu bagi siapapun terkhusus warga yang hendak ber-Tahun Baru di berbagai pantai di selatan Sukabumi. Namun bukan ancaman tsunami atau gempa yang menjadi perhatian utama, melainkan gelombang tinggi yang bisa memicu pasang air laut sehingga luapannya mencapai pesisir pantai.
Gelombang tinggi ini secara rutin terjadi di bulan-bulan ini di mana musim angin barat diperkirakan akan berlanjut hingga Maret. Biasanya pada musim ini gelombang dan ombak cukup tinggi yang dipicu angin berhembus cepat. Sehingga ini harus diwaspadai semua pihak apalagi sekarang musim liburan yang beberapa titik pantai banyak didatangi wisatawan.
Informasi yang dihimpun dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk tinggi gelombang di perairan laut Jawa Barat khususnya Sukabumi 1,25-2,5 meter dengan kecepatan angin 3-10 knots.
4. Prakiraan cuaca Sukabumi hingga malam Tahun Baru 2019
Ini mesti kalian perhatikan Gaess, BMKG Jawa Barat telah merilis prakiraan cuaca yang akan terjadi sejak tanggal 25 Desember hingga 31 Desember 2018. Selama enam hari di akhir tahun 2018 ini, sejumlah wilayah Jawa Barat, termasuk Sukabumi, akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang turun dari pagi hingga malam.
Pada pagi hari, secara umum mendung berawan disertai hujan ringan, lalu pada siang dan sore hari, beberapa wilayah di Jawa Barat termasuk sukabumi akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Menjelang malam hingga dinihari akan berawan dan hujan ringan.
Secara umum, angin bertiup dari arah Barat Daya hingga Barat dengan kecepatan lima hingga 30 kilometer per jam. Beserta rilis itu, BMKG juga mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat agar waspada potensi terjadinya hujan yang dapat disertai kilat, petir dan angin kencang di Wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi.
5. Langkah pengamanan di selatan Sukabumi
Sebagai upaya pengamanan liburan akhir tahun di selatan Sukabumi, Pemkab Sukabumi telah melakukan koordinasi dengan berbagai elemen aparat negara, TNI, Polri, Dishub, dan Basarnas Pos Sukabumi serta SARDA Kabupaten Sukabumi.
Bupati Marwan juga menginstruksikan kepada jajarannya mulai dari kepala desa, camat hingga pejabat teras lainnya agar selalu mengaktifkan alat telekomunikasinya untuk memantau daerahnya masing-masing antisipasi terjadi bencana.
Semoga semua baik-baik saja ya, Gaess. (dari berbagai sumber)