Pascatsunami di Banten, serbuan hoaks berdampak pada turunnya animo wisatawan ke pantai.
Bencana tsunami di Banten dan Lampung memang membuat masyarakat trauma, termasuk masyarakat di pesisir pantai Sukabumi seperti Pelabuhan Ratu dan Ujunggenteng (UG). Hal tersebut diperburuk oleh munculnya beragam berita bohong alias hoaks yang tersebar di dunia maya. Salah satu hoaks yang sampai dilaporkan warga UG adalah beredarnya video air laut pasang.
Berikut lima info kabar dari UG dari Ikhsan dan Asep JK sebagai nelayan dan di UG dan Kelapa Condong.
1. Tak ada tsunami di UG
Berdasarkan pengakuan seorang nelayan Kelapa Condong atas nama Ikhsan Fadhilah, kabar ada tsunami di UG tersebut hoaks belaka. “Ombaknya memang cukup tinggi, tapi tak ada tsunami di UG dan sekitarnya, kata Ikhsan.
Hal senada juga dikonfirmasi oleh ketua pemuda UG bernama Asep JK. Asep menyesalkan tersebarnya berita hoaks tsunami di UG yang menurutnya berdampak pada menurunnya tingkat kunjungan wisatawan di UG. Oleh karena itu, berbagai pihak di UG telah melaporkan beberapa akun sosmed yang menyebarkan hoaks itu.
2. Nelayan UG tuntut maaf SARDA dan media online
Akibat berita hoaks dikhawatirkan sangat merugikan kalangan usaha lokal. Oleh karena itu, melalui ketua Rukun Nelayan Kalapa Condong UG, Sudiar Efendi, nelayan UG menuntut permintaan maaf dari Ketua Forum Komunikasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi dan juga beberapa media online lokal yang menyayangkan video gelombang pasang di UG tanpa adanya pengecekan ke lokasi.
Sudiar terutama menyayangkan adanya pernyataan yang keliru dari Ketua Sarda Kabupaten Sukabumi, Okih Pajri, dalam pemberitaan di mana Okih membenarkan bahwa video gelombang pasang terjadi di UG.
Okih yang dihubungi terpisah juga langsung mengoreksi kesalahnnya. “Kalau saya salah menjelaskan saat itu yang dikaitkan dengan video tersebut, saya sampaikan permohonan maaf khususnya kepada masyarakat Ciracap,” ujar Okih seperti dikutip dari sukabumiupdate.com, Jumat (28/12/2018).
BACA JUGA:
9 rawan tsunami, semua kecamatan di Sukabumi rawan bencana, ini 5 infonya
Dari manakah asal dentuman misterius di selatan Sukabumi? 5 info ini gen XYZ mesti tahu
Tahun Baru-an di pantai aman Gaess, 5 info gen XYZ Sukabumi harus tetap waspada
3. Bupati Marwan konfirmasi video hoaks
Untuk diketahui, Bupati Marwan Hamami juga telah mengkonfirmasi berita tsunami di UG sebagai hoaks dan meminta masyarakat tak mudah percaya hoaks. “Kita sudah koordinasi dengan Camat Ciracap untuk meninjau kebenaran informasi ini. Ternyata, hoaks,” jelas Bupati Marwan seperti dikutip dari Antara.
Meski demikian, Bupati Marwan tetap menghimbau kepada seluruh warga, khususnya bagi yang tinggal di pesisir selatan, untuk selalu waspadaan. Terlebih lagi, saat ini tengah memasuki cuaca ekstrim. “Pastinya, warga saat ini sedang trauma dengan bencana alam di Selat Sunda akibat aktivitas anak Gunung Krakatau. Untuk itu, masyarakat harus waspada,” imbuhnya.
4. Aktivitas normal dan cenderung sepi di UG
Informasi dari nelayan di pantai Kalapa Condong, aktivitas berjalan seperti biasanya dan cenderung sepi dari kunjungan wisatawan. Para nelayan mengeluhkan kondisi tersebut mengingat biasanya setiap akhir tahun selalu ramai oleh kunjungan wisatawan. Walau demikian, nelayan dna warga UG dapat memaklumi kondisi traumatis akibat tsunami di Banten dan Lampung.
5. Foto-foto aktivitas nelayan dan warga UG
Nah, lain kali kalau mau share info apapun dari media sosial wajib hukumnya melakukan konfirmasi dulu ya, Gengs.
Ada ribuan nelayan dan masyarakat pesisir selatan Sukabumi yang menggantungkan hidup dari laut. Kasihan ‘kan mereka yang hidup dari sektor pariwisata, jika gara-gara hoaks pantai tersebut menjadi sepi pengunjung.
Ingat ya, Gengs, hoaks bukan buat bahan candaan, hoaks bisa membunuh baik fisik maupun perekonomian.