MU tanpa Pogba-Lingard di leg kedua, sebaliknya PSG bakal diperkuat Neymar-Cavani. Silakan beri prediksi terbaik kalian!
Bermain di kandang, Manchester United takluk 0-2 dari Paris Saint-Germain pada leg pertama 16 besar Liga Champions 2018-2019, Rabu (13 Februari) dinihari tadi. Mancunian Sukabumi pasti kecewa nih. Terlebih jika dilihat dari statistik, PSG menguasai penuh pertandingan.
Well Gaess, ini semacam reality check (pengecekan kenyataan) buat MU setelah menjalani 11 laga tak terkalahkan (10 kali menang) di bawah “rezim” Ole Gunnar Solskjaer sejak 16 Desember. Pundit terkemuka Inggris, Dave Kidd bahkan menyebut Solskjaer terlalu dilebih-lebihkan selama ini dan PSG menunjukkan kualitas Solskjaer sebenarnya.
Berikut lima fakta dan drama di balik laga big match MU vs PSG.
1. PSG diplonco MU
Fakta bahwa Setan Merah kalah di Old Trafford saja sudah cukup membuat galau Mancunian (fans MU). Lebih mengesalkan lagi, sang tamu dari Prancis menguasai penuh pertandingan dari awal sampai akhir. Buka saja Liverscore, statistik menunjukkan PSG menguasai 55 ball possession, tendangan ke gawang PSG lima kali berbanding MU hanya sekali dan lainnya.
Ironisnya, tiga poin statistik yang dimenangkan oleh MU adalah jumlah pelanggaran (17 berbanding 7), jumlah kartu kuning (5 berbanding 4) dan satu kartu merah untuk Paul Pogba. Data statistik tak pernah bohong, dan jelas di laga itu MU diplonco oleh PSG, seperti seorang senior di kampus memplonco juniornya.
2. Pogba dicemooh dungu oleh fans
Bintang MU asal Prancis Paul Pogba menjadi sasaran kemarahan Mancunian. Pasalnya Pogba melakukan tackling terhadap bek PSG Dani Alves yang berakhir dengan kartu merah. Akibatnya selanjutnya Pogba takkan bisa bermain di leg kedua 7 Maret nanti. Ditambah fakta PSG bakal bisa memainkan duo Neymar dan Edinson Cavani yang absen di leg pertama, maka peluang MU membalikkan keadaan di leg kedua.
Mancunian pun tak segan-segan mencemooh Pogba dengan melabelinya “freaking idiot” alias dungu dalam bahasa Indonesia. Fans lainnya menuliskan komen di Twitter MU: “From hero. To zero. Pogba.”
BACA JUGA:
Chelsea 2019 ganti pelatih? 5 drama #CityVsChelsea sportizen Sukabumi harus tahu
Gen Y Sukabumi, kasihan ya 5 striker hebat ini gak pernah cicipi juara Champions
3. Bukan kelasnya Solskjaer
Bagi pundit (komentator) terkemuka Inggris bernama Dave Kidd, kekalahan MU adalah murni karena pelatih Solskjaer belum kelas Eropa. Kidd mengatakan PSG memplonco MU dari sisi kualitas dan kecepatan. Semua lini permainan PSG lebih baik dibandingkan MU yang notabene bermain dengan skuad inti yang lengkap.
PSG sendiri tak diperkuat duo Neymar-Cavani dan hanya mengandalkan Angel di Maria dan Kyllian Mbappe di sektor serang. Kidd pun menyimpulkan pihak MU terlalu berlebihan memuji Solskjaer di minggu-minggu belakangan. Laga melawan PSG menunjukkan MU butuh pelatih yang lebih berkelas Eropa, dan jawabannya bukan Solskjaer.
4. Keretakan di internal MU mulai muncul
Lalu, apa kata Solskjaer perihal kekalahan ini? Ada banyak review yang diungkapkan Solskjaer. Satu yang menarik adalah bagaimana ia menyoroti penampilan Alexis Sanchez yang masuk sebelum babak kedua menggantikan Lingard yang mengalami cedera hamstring.
Simak komentar Solskjaer ini: “ Saya sudah tak bisa lakukan apapun tentang Alexis Sanchez. Saat ia bermain, dia harus menemukan dirinya sendiri karena kita tahu ada kualitas dalam dirinya.”
Pernyataan Solskjaer ini bakal dinilai sebagian pihak sebagai cara mencari “kambing hitam” atas kekalahan itu.Pernyataan Solskjaer tentang Sanchez ini diprediksi bakal memunculkan friksi/keretakan di internal MU. Patut dicatat, Sanchez adalah salah satu pemain yang diduga berada di balik “pemberontakan” terhadap Jose Mourinho.
Well, tambah seru ini, Gaess! Hehe…
5. Ragam catatan MU vs PSG
(a) Ole Gunnar Solskjaer mencatatkan kekalahan pertamanya sebagai pelatih MU pada laga ke-12 di semua ajang (menang 10, imbang satu, kalah satu).
(b) PSG menjadi tim Prancis pertama yang mengalahkan Manchester United di Old Trafford dalam berbagai kompetisi Eropa.
(c) Mbappe menjadi pemain ketiga yang mampu mencetak gol dalam tiga penampilan tandang pertamanya di tanah Inggris pada ajang Liga Champions, setelah Luis Enrique dan Edin Dzeko.
(d) Gianluigi Buffon menjadi pemain keempat berumur 41 tahun atau lebih yang mencatatkan penampilan di Liga Champions (setelah Marco Ballotta, Mark Schwarzer, dan Oleksandr Shovkovskiy). (dari berbagai sumber)