Selain jalan rusak, juga minim penerangan.
Jalan Kalapanunggal yang menghubungkan empat kecamatan Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan cukup parah. Kerusakanya berupa lubang berukuran cukup besar yang digenangi air di banyak titik.
Nah, Gengs, biar lebih jelas, cek kuy lima faktanya.
1. Jalan rusak di Kabupaten Sukabumi
Miris, Gengs, kondisi jalan rusak di Kabupaten Sukabumi menurut data Dinas Pekerjaan Umum (DPU) adalah sepanjang 1.200 Kilometer (KM) yang tersebar di banyak kecamatan. Dari total panjang tersebut, 7 km di antaranya adalah ruas jalan akses dari Kecamatan Bojonggenteng menuju Kalapanunggal.
2. Akses jalan menuju enam kecamatan
Kondisi jalan rusak ini sangat membahayakan bagi pengendara kendaraan bermotor terutama roda dua. Jalan ini merupakan penghubung tiga kecamatan yaitu Bojonggenteng, Kalapanunggal menuju Kabandungan dan Cikidang. Jalan tersebut juga menjadi alternatif menuju ke Palabuhanratu.
Sedangkan dari arah sebaliknya, jalan tersebut menghubungkan Kecamatan Parakansalak dan Parungkuda dengan keduanya berujung di Jalan Raya Sukabumi-Bogor.
3. Titik kerusakan terparah
Titik kerusakan terparah terjadi di Kampung Bojonggenteng dan Cisarua, Desa Berkah, Kecamatan Bojonggenteng. Kerusakan terjadi lebih banyak karena ketiadaan drainase jalan, sehingga genangan air terdapt di banyak titik.
“Rusaknya hampir dua tahun lebih. Terlebih ketika musim penghujan, banyak pengendara motor terperosok dan jatuh” ujar Hasbullah (44), seorang pengguna jalan warga Kalapanunggal melalui pesan WhatsApp.
BACA JUGA:
5 tips mudik ke Sukabumi agar rusak jalan gak sampai bikin rusak badan
Sering menumpuk di jalan? ini 5 fakta pengelolaan sampah di Kabupaten Sukabumi
Menelisik soal jalan rusak di Sukabumi, ini 5 info gen XYZ mesti tahu
4. Minim lampu penerangan jalan
Nah, Gengs, Kengerian melintasi jalur tersebut, diperparah dengan minimnya lampu Penerangan Jalan Umum (PJU). Menurut Hasbullah, karena sepanjang jalur tersebut lebih banyak area kebun dan pertanian, membuat serem ya kalau melintasinya pada malam hari.
“Jadi kami berharap pemerintah memperbaikinya jangan setengah-setengah, terlebih dengan kualitas material yang kurang baik. Kami berharap selain perbaikan badan jalan, juga drainase dan dilengkapi lampu PJU,” tambah pria yang akrab disapa Daeng itu.
5. Rusak lagi setelah diperbaiki
Belum lama diperbaiki, atau sekira Desember 2018, aspal pada akses jalan tersebut kembali mengelupas dan mengalami kerusakan seperti semula. Titik kerusakan antara lain di Kampung Citangkil, Desa Berekah, hingga menjelang pertigaan menuju Kampung Parabon. Kerusakan juga terjadi di Kampung Samolo, Cirangkong, Kecamatan Kalapanunggal.
“Masalahnya karena saluran drainasenya tidak diperbaiki. Terlebih sekarang masih musim penghujan, jadi genangan air mempercepat kerusakan jalan. Saya berharap pemerintah kembali memperbaikinya, kalau bisa harapan kami ya dicor atau dibeton saja,” pungkas Daeng.