Sekira 18 ODGJ penghuni panti AWA bisa nyoblos!
Pilpres dan Pileg 2019 tinggal menghitung hari. Dalam sembilan hari ke depan pesta demokrasi terbesar di Indonesia akan dihelat. Seluruh penjuru Nusantara, termasuk Sukabumi kota/kabupaten, akan melakukan hal yang sama di hari Rabu 17 April 2019, yaitu datang ke tempat pemilihan suara (TPS) dan mencoblos presiden, caleg dan anggota DPD pilihan masing-masing.
Nah, ada perkembangan apa saja perihal persiapan hari coblosan nasional? Berikut lima round up berita perihal persiapan pemilu yang dirangkum redaksi sukabumiXYZ.com dari berbagai sumber!
[1] Logistik pemilu belum lengkap di Kota
Dari wilayah Kota, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sukabumi sampai artikel ini ditulis masih menunggu kedatangan sebagian kelengkapan logistik pemilu yang belum mereka terima. “Tinggal beberapa lagi terutama terkait formulir yang belum lengkap,” ujar Ketua KPU Kota Sukabumi Sri Utami seperti dikutip dari RMOLJabar, Senin (8 April).
Formulir yang belum ada adalah C1 plano DPRD Kota Sukabumi berhologram. Selain itu, salinan form model C1 DPRD Kota Sukabumi juga belum datang. Termasuk form model C1 Capres dan Cawapres belum ada di KPU Sukabumi. “Form model C2,C3,C4,C5, dan C7 pun belum datang. Termasuk poster DCT dan daftar paslon,” ucap Sri Utami.
[2] Belum ada kabar dari pusat
Perihal kapan kepastian logistik tersebut akan dipenuhi KPU Pusat, Sri mengaku hingga kini pihaknya belum bisa memastikan. Pasalnya, KPU Pusat sejauh ini belum memberi kabar apa-apa. “Biasanya suka dadakan pengirimannya,” ungkapnya.
Sri hanya berharap, semua kebutuhan logistik Pemilu bisa segera datang mengingat waktu pencoblosan tinggal sembilan hari lagi.
BACA JUGA:
Ada 150 pelanggaran pidana Pemilu di Jabar termasuk Sukabumi, 5 info netizen mesti tahu
Gengs, ini lho 5 info partai batal ikut Pileg di Sukabumi karena dicoret KPU
Bendera PPP, peserta kampanye Capres 02 meninggal dunia, pendukung 01 tertabrak mobil di Sukabumi
[3] Wawalkot briefing RT dan RW
Masih di wilayah Kota Sukabumi, Pemkot menggelar coffe morning bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan RT/RW se-Kota Sukabumi, Minggu (7 April). Dalam kesempatan itu, Wakil Walikota Andri Setiawan Hamami menjadikan momen untuk mengajak RT dan RW menyukseskan pemilu pada 17 April.
Di Kota Sukabumi, jumlah RW mencapai 355 dan RT sebanyak 1.905. “Peran RT dan RW dalam berjuang membangun Kota Sukabumi tanpa pamrih sangat dibutuhkan,” ujar Andri Seperti dikutip dari Republika.
[4] Sekitar 18 “orang gila” bisa nyoblos
Sementara itu di wilayah Kabupetan, sebanyak 18 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Panti Aura Welas Asih (AWA) Palabuhanratu mendapat hak pilih pada pencoblosan Pemilu 2019 pada 17 April nanti. Deni Solang, pemilik sekaligus pengelola panti mengatakan, pihaknya mengajukan sebanyak 32 ODGJ namun hasil verifikasi dan pemeriksaan lanjutan hanya 18 ODGJ yang bisa mencoblos.
“Kita ada 206 ODGJ yang dirawat di Panti AWA. Dari jumlah itu kita mengajukan sebanyak 32 orang, namun yang mendapatkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) hanya 18 orang. Itu pun punya kriteria khusus,” kata Deni seperti dikutip dari Detikcom, Senin (8 April).
[5] Rajin beribadah, kriteria ODGJ bisa nyoblos
Ada beberapa kriteria ODGJ yang diberikan hak pilih, di antaranya kondisi kesehatan jiwanya sudah mulai pulih. Di antara cirinya adalah sudah bisa mengurus diri sendiri, sudah bisa melakukan latihan kerja, tidak gelisah dan bisa diajak berkomunikasi.
“Satu lagi yang tidak kalah penting kriteria yang punya hak pilih adalah mereka rajin beribadah. Karena di panti kami membiasakan mereka untuk kembali mengenal tuhannya setelah jiwanya lama tersesat kemudian ODGJ yang punya hak pilih juga wajib memiliki e-KTP,” kata Deni Solang seraya menuturkan petugas KPU sudah dua kali melakukan verifikasi terhadap penghuni panti.
Dari berbagai sumber