Dibekuk Liverpool 4-0, tagar ValverdeOut mulai digaungkan Barcelonistas sebagai dampak dari rasa kekecewaan.
Di luar dugaan Liverpool mampu melakukan comeback dan membalikkan keadaan di Stadion Anfield, Rabu (8 Mesi) dinihari. Setelah di leg pertama babak semifinal Liga Champions di Camp Nou, Liverpool dibekuk 0-3 oleh Barca, lalu pada leg kedua di Anfield Divock Origi dkk mempu membalikkan keadaan dengan skor 4-0. Agregat 4-3 pun membuat Liverpool lolos ke babak final.
Empat gol Liverpool dicetak masing-masing dua gol oleh Divock Origi dan Georginio Wijnaldum. Hasil tersebut membuat fans Liverpool di seantero dunia bersuka cita, tak terkecuali Kopites Sukabumi. Berikut lima drama laga Liverpool vs Barcelona yang dirangkum Sukabumixyz.com dari berbagai sumber.
[1] Comeback sensasional Liverpool
Meski mengejar selisih gol, sejak menit awal Liverpool justru bermain tanpa beban saat menghadapi Barcelona. Hasilnya, gol cepat Liverpool dapatkan lewat Divock Origi di menit ketujuh, yang membawa tim besutan Juergen Klopp unggul 1-0 hingga jeda.
Di babak kedua, tiga gol tambahan bisa dilesakkan Liverpool lewat dua gol Georginio Wijnaldum dan satu tambahan gol lagi dari Origi. Kemenangan 4-0 membuat The Reds berbalik unggul agregat menjadi 4-3 dan berhak melaju ke final.
Usai laga, manajer Juergen Klopp hampir tak bias berkata-kata. Klopp pun memuji kinerja semua pemainnya. “Menang adalah hal yang sulit, bahkan lebih sulit lagi jika dengan clean sheet. Saya tak tahu bagaimana mereka melakukannya,” kata Klopp.
Liverpool kini tinggal menunggu pemenang antara Ajax Amsterdam vs Tottenham Hotspur. Final Liga Champions sendiri akan dilangsungkan di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, 1 Juni 2019.
[2] Sepak pojok spesial Trent Alexander-Arnold
Liverpool mengunci kemenangan atas Barca dengan sebuah gol cerdik dari sepak pojok yang dilakukan bek Liverpool, Trent Alexander-Arnold. Manajer Juergen Klopp menyebut aksi tengil anak asuhnya itu yang meloloskan timnya ke final Liga Champions. Sepak pojok itu dikonversi menjadi gol oleh striker, Divock Origi.
Gol berawal ketika bek Liverpool Alexander-Arnold mengambil sepak pojok mendadak melihat para pemain Barcelona tak berada dalam posisi siap. Bola meluncur ke arah Origi yang tak terkawal dan diselesaikan dengan apik menjadi gol keempat Liverpool.
“Saya melihat bola tiba-tiba melayang di gawang, saya tak melihat sepak pojoknya. Saya tidak melihat siapa yang mengambil korner itu. Ben Woodburn bilang ‘apa yang terjadi?’,” ungkap Klopp seperti dilansir BBC.
BACA JUGA:
Kapten belia pimpin Ajax bekuk Spurs, 5 drama semifinal I Liga Champions
Imposebel! Liverpool mesti cetak 4 gol di Anfield, 5 drama bikin fans The Kop Sukabumi baper
Chelsea pasti ke UCL, Arsenal-MU “maljum-an” musim depan, 5 ending dramatis EPL
[3] Barca kalah karena bertahan seperti bocah
Mengapa Barca bias kalah? Penyebabnya adalah karena Los Cules tampil buruk di sektor pertahanan. Sektor pertahanan Barca jadi bulan-bulanan para pemain Liverpool yang menggebu-gebu mengejar ketertinggalan. Walhasil, blunder demi blunder dibuat Gerard Pique dkk. termasuk pada gol keempat yang dicetak Divock Origi.
Luis Suarez sangat berang dengan rekan-rekannya di sektor pertahanan sampai mengatakan teman-temannya bermain seperti bocah. “Mustahil dipercaya bahwa kami, Barcelona, kebobolan dua gol dalam tempo semenit. Kami bertahan layaknya bocah saat kebobolan gol keempat,” ujar sergah Suarez.
Suarez berkilah dirinya bukan mengecam rekan-rekannya di sektor pertahanan, tapi sebagai bentuk otokritik. “Kami harus bisa mengkritik diri sendiri atas apa yang terjadi. Sudah dua kali terjadi seperti ini. Kami tidak bisa mengulangi kesalahan yang sama dua tahun beruntun. Ada banyak yang harus dievaluasi dan dipikirkan,” pungkasnya.
[4] Penyelamatan-penyelamatan gemilang Alisson
Sebenarnya Barcelona bukannya diam saja. Berulang kali Lionel Messi dkk menciptakan peluang gol. Penyebab mereka gagal mencetak gol adalah kegemilangan kiper Liverpool asal Brasil, Alisson Becker. Maka tak berlebihan jika Allison menjadi salah satu kunci kemenangan telak Liverpool atas Barcelona.
Salah satu penyelamatan Alisson terjadi pada injury time babak pertama. Dia menghalau sepakan Jordi Alba. Ada juga tembakan Luis Suarez pada menit ke-51 yang juga berhasil ditepis kiper 26 tahun itu. Penyelamatan-penyelamatan yang dilakukan kiper Brasil itu membuat manajer Juergen Klopp terkesima.
“Kiper melakukan semua penyelamatan itu –kekuatannya yang sesungguhnya. Ada banyak kiper yang spektakuler di luar sana, tapi dia selalu bisa menahan bola. Saya tak tahu bagaimana dia melakukannya,” kata Klopp di situs resmi UEFA.
[5] Tagar Valverde out
Barcelona kolaps, usai gagal meraih tiket final Liga Champions. Kecewa berat, Barcelonistas pun mulai mendesak mundur pelatih Ernesto Valverde. #Valverdeout pun merebak di jagat Twitter.
Para fans tak habis pikir, mengapa Barca yang sebelumnya sukses menggunduli Liverpool 3-0 di laga sebelumnya, bisa bernasib begitu tragis. Hal yang membuat fans semakin gemas, Valverde seolah tak belajar dari kesalahan. Sebab, kejadian serupa juga dialami El Barca di musim lalu. Kala itu, meski menang di laga pertama dengan skor 4-1, Barcelona keok di tangan AS Roma 3-0.
Contoh akun @Sufyanghani144 menulis “#ValverdeOut. Sebarkan tagar ini sebanyak mungkin. Kita jangan mengorbankan Liga Champions yang lain,” kicaunya, sambil memasang foto Valverde yang tengah tertidur di bench.
Ada juga @Kamran_Moinzade tak kalah kesal. Dia konkret meminta Valverde diganti dengan Xavi Hernandez. “#Valverdeout. Ini semua adalah kesalahannya! Dia adalah pelatih papan tengah yang melatih tim besar. Dia terlalu takut, lambat bereaksi, dan beku di berbagai laga besar. Fans seperti saya sekalipun tahu, Coutinho harusnya tak berada di line up! Malu-maluin aja! Lebih baik ganti dengan Xavi.
Akankah Valverde akan dipecat oleh Barca? Sangat mungkin karena Valverde dianggap gagal di sepanjang musim ini.
[dari berbagai sumber]