Dari jumlah 2,5 juta wisatawan yang berkunjung ke Sukabumi, sekitar 60 ribu lebih merupakan wisawatan mancanegara.
Sahih jika dikatakan dalam lima atau bahkan sepuluh tahun terakhir, Sukabumi (Kota dan Kabupaten) telah muncul menjadi salah satu ikon destinasi wisata terbaik di Jawa Barat (atau juga Indonesia). Kekuataan wisata Sukabumi terutama alamnya, di mana Sukabumi lengkap dengan destinasi wisata bergenre pantai maupun gunung (termasuk sungai, air terjun, dan lain-lain).
Eksistensi Ciletuh Geopark dan Jembatan Gantung Situgunung yang muncul belakangan, menambah daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang ingin berkunjung ke Sukabumi. Didukung oleh infrastruktur yang semakin baik, maka Sukabumi pun semakin menegaskan diri sebagai daerah dengan salah satu destinasi wisata terbaik di Indonesia.
Nah Gaess, berikut lima serba-serbi kunjungan wisata ke Sukabumi yang dirangkum Sukabumixyz.com dari berbagai sumber.
[1] Sekira 2,5 juta wisatawan kunjungi Sukabumi
Angka kunjungan wisatawan di semester pertama 2019 atau enam bulan terakhir, dirilis oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi ke publik Selasa (18 Juni) kemarin. Dispar menyebutkan hingga triwulan kedua atau semester pertama 2019 atau sampai bulan Juni, jumlah wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang datag ke berbagai objek wisata di Sukabumi mencapai 2,5 juta orang.
”Jumlah wisatawan yang datang tersebut merupakan akumulasi dari wisatawan yang masuk melalui dan tidak melalui retribusi,” kata Kepala Dispar Kabupaten Sukabumi Usman Jaelani seperti dikutip dari Antara.
[2] Wisawatan domestik mendominasi, jumlah wisman melonjak
Dari angka yang diungkapkan Usman Jaelani, dapat dilihat bahwa wisatawan yang dating ke Sukabumi didominasi wisatawan lokal Indonesia. Namun demikian, angka wisatawan mancanegara (wisman) pun lumayan melonjak tinggi.
Usman menjelaskan, jumlah wisatawan yang terinci di dinasnya hanya yang melalui retribusi, yakni sebanyak 1.993.062 orang dengan rincian pada triwulan I (Januari-Februari-Maret) jumlah wisman sebanyak 32.512 orang dan domestik 681.105 orang, totalnya 713.617 orang. Kemudian di triwulan II (April-Mei-Juni) jumlah wisman sebanyak 29.066 orang dan domestik 1.250.379 orang.
Sementara sisanya wisatawan yang tidak dipungut retribusi dengan jumlah sekitar 600 ribu orang. Secara keseluruhan, Usman mengklaim jumlah wisatawan yang mengunjungi Sukabumi dalam enam bulan terakhir sekitar 2,5 juta.
Editor’s Picks:
Catatan 5 hari mantai di Palabuhanratu Sukabumi
Puluhan wisatawan tenggelam dan 1 tewas di pantai Sukabumi, 5 round-up kabar pasca-Lebaran
Gaess, ini lho 5 destinasi wisata di utara Sukabumi wajib kamu kunjungi
[3] Target terlampaui
Usman lebih lanjut mengklaim baru berjalan enam bulan saja target kedatangan wisatawan, khususnya melalui jalur retribusi sudah terlampaui. Awalnya pihak Dispar menargetkan hanya 1 juta wisatawan saja. Kini faktanya, tidak menutup kemungkinan hingga akhir tahun 2019 jumlah wisatawan akan terus bertambah mencapai 5 juta orang.
[4] Pemicu lonjakan kunjungan wisatawan
Terjadinya lonjakan kunjungan wisatawan pada tahun 2019 dibandingkan tahun 2018 salah satunya karena gencarnya promosi yang dilakukan baik melalui media massa maupun sosial. Satu faktor lainnya adalah kebijakan Pemkab Sukabumi untuk tidak memungut retribusi kepada wisatawan.
Ditiadakannya pungutan retribusi memang berdampak tak baik terhadap Penghasilan Asli Daerah (PAD), namun diharapkan warga masyarakat Sukabumi justru meraup untungnya dengan membludaknya wisatawan. Sebab perputaran uang cukup tinggi dan ini pun dimanfaatkan warga seperti berjualan dan pelayanan jasa lainnya.
Target PAD dari sektor pariwisata senilai Rp1,3 miliar hingga saat ini baru tercapai sekitar 21 persen. “Seperti halnya Bali (belajar dari Bali), yang pemerintahnya tidak memungut retribusi kepada wisatawan tetapi kedatangan pelancong itu sepenuhnya dimanfaatkan untuk peningkatan ekonomi masyarakat,” tandas Usman.
[5] Masih banyak yang harus dibenahi
Terlepas dari soal melonjaknya kunjungan wisatawan, diakui mamsih banyak hal yang harus dibenahi terutama oleh Dispar dalam rangka menjadikan Sukabumi sebagai destinasi wisata terbaik di Indonesia. Salah satu yang menjadi perhatian Dispar adalah lahan parkir dan sarana penunjang lainnya.
Hal lain yang juga mesti terus dibenahi adalah sebuah sistem yang memungkinkan pengelolaan objek wisata berjalan dengan baik. Salah satu hal yang sering dianggap kecil namun penting sekali adalah sampah. Dispar dengan berbagai kewenangannya harus membuat sistem bagaimana bisa menangani masalah sampah, sekaligus secara terus menerus memberikan pendidikan kepada masyarakat perihal pentingnya menjaga kebersihan objek wisata yang bersifat alam.
[dari berbagai sumber]