Para aktivis kuliner di bawah naungan Kipahare (Kukis) mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan membuat roti khas Jepang dari tiga chef profesional.
Kalian gen XYZ Sukabumi, terutama pecinta kuliner atau yang ingin mengembangkan bisnis makanan, mestinya sudah familiar dengan komunitas Kukis. Kalau belum, artikel ini bisa menjadi wacana awal buat kalian mengenal Kukis. Pastinya, komunitas kuliner yang berbasis di Kota Sukabumi ini merupakan komunitas yang berada di bawah satu payung dengan komunitas Kipahare. Lengkapnya, silakan berselancar di medsos untuk mengetahuinya.
Nah, baru-baru ini komunitas Kukis mendapatkan kesempatan untuk membawa sekira 50 anggotanya untuk mengikuti pelatihan pengolahan makanan berbasis tepung terigu. Ingin tahu informasi lebih lengkapnya? Berikut lima informasi yang didapatkan sukabumiXYZ.com dari ketua Kukis Yani Tan dan mentor Kukis, Sri Murni atau yang lebih dikenal dengan nama Ci Mey.
[1] Pelatihan bekerja sama dengan Bungasari
Sebanyak 20 orang anggota Kuliner Kipahare Sukabumi (Kukis) berkesempatan mendapatkan pelatihan olahan roti di Bungasari Innovation Center-Satrio, di Jl. Prof. DR. Satrio Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (13 Agustus). Kukis memberi tajuk acara tersebut dengan “Kukis Saba Kota” dan target utamanya adalah menambah keahlian membuat roti tawar khas Jepang (Japanese Bread Class).
“Kegiatan Kukis di sana diisi dengan praktik pelatihan untuk pembuatan roti tawar dan aneka roti manis,” ujar Yani Tan. Saba Kota, tambah Yani, merupakan salah satu program Kukis dalam memperkenalkan produk-produk terigu dan juga menambah skil untuk produk olahan berbasis tepung terigu.
“Kukis kan grup kuliner yang sekarang anggotanya sudah lumayan banyak. Kami punya minat untuk lebih berkembang dan tidak hanya bisa membuat bolu kukus. Berkat acara seperti ini kami berharap bisa membuat cake menerima berbagai macam orderan. Tentunya pada akhirnya menambah pemasukan kami,” terang Yani.
[2] Memperkaya produk terigu
FYI, Bungasari atau lengkapnya PT Bungasari Flour Mills merupakan perusahaan terigu terdepan di Indonesia yang berlokasi di Kawasan Industri Krakatau, Tegalratu, Ciwandan, Kota Cilegon, Banten. Tiga produk tepung terigu yang dihasilkan Bungasari, yakni Bola Salju, Hana Emas, dan Golden Eagle.
Terigu sendiri merupakan jenis bahan makanan yang banyak terdapat di Sukabumi. Kandungan gizi yang tinggi, pengolahan yang mudah dan praktis, ketersediaan yang cukup, serta harganya relatif terjangkau, menjadikan makanan berbasis terigu juga banyak diminati masyarakat, baik itu makanan modern maupun tradisional.
Kukis sendiri terus mencoba mengelaborasi produk olahan tepung terigu. Terigu mengandung banyak karbohidrat, dan juga protein dalam bentuk gluten. Kandungan gluten bisa membedakan kualitas terigu, karena gluten adalah suatu senyawa pada terigu yang bersifat kenyal dan elastis. Ia berperan dalam menentukan kualitas suatu makanan yang dihasilkan. Kadar protein akan semakin tinggi mengikuti kadar gluten.
editor’s picks:
Kukis keren bingits! Emak-emak XYZ Sukabumi hobi masak dan nyari duit ngumpul di sini
Hobi memasak? Moms Sukabumi sudah kenal Komunitas Kukis? Cek kuy 5 infonya
Milangkala ke-2 dihadiri Kang Adjo, YDK Sukabumi tegaskan komitmen sinergi
[3] Bekerja sama dengan supplier besar
Kunjungan Kukis ke Bungasari juga difokuskan untuk membuka koneksi kerja sama dengan supplier tepung terigu besar. Mentor Kukis, Ci Mey menceritakan pihaknya membuka hubungan dengan PT. Bungasari dan mendapat sambutan yang baik.
Respon baik dari Bungasari juga ditunjukkan dengan memilih Ci Mey yang merupakan wakil ketua Kukis, menjadi “Duta Bungasari” di Sukabumi. “Awalnya distributor resmi Bungasari wilayah Sukabumi mencari “Duta Bungasari” untuk lebih mengenal kan Bungasari ke masyarakat Sukabumi. Mungkin setelah melihat, mencoba makanan hasil olahan saya, mereka memilih saya menjadi Duta Bungasari,” kata Ci Mey.
Di antara tugas Ci Mey adalah menjadi bagian dari program Bungasari Innovation Class yang merupakan salah satu dari rangkaian aktivitas Bungasari dalam mendekatkan diri dengan konsumen melalui kegiatan baking dan konsultasi. Program ini juga bertujuan sebagai sarana edukasi guna pengembangan dan pelatihan bagi para pelanggan untuk meningkatkan pengetahuan dalam pengolahan bahan makanan berbasis terigu dan mengaplikasikannya dengan baik dan benar.
[4] Dilatih chef profesional
Untuk diketahui ya Gaess, pembuatan roti mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi. Itulah mengapa disiapkan chef-chef yang berpengalaman di antaranya chef senior Agus, chef Kelik, chef Latif dalam kunjungan Kukis ke Bungasari. Para anggota Kukis Nampak antusias mengikuti acara baking demo. Wajah-wajah serius tampak dari peserta yang hadir, di mana setiap instruksi dari chef diperhatikan dan beberapa peserta tampak mencatat di buku resepnya.
“Saya mengajak anggota Kukis belajar di Dapur Inovasi Bungasari, supaya mereka lebih yakin lagi dengan produk yang mereka gunakan, supaya hasilnya lebih maksimal. Dan kalo ada pertanyaan seputar terigu mereka bisa langsung tanya dengan pakarnya di sana. Kelasnya hand on di mana mereka langsung praktik membuat roti tawar dan roti tawar manis Jepang yang sedang tren sekarang,” kata Ci Mey.
Salah satu resep yang paling diminati adalah resep membuat Pullman cheese bread. Itu merupakan jenis roti tawar jepang yang lembut dengan kandungan keju. “Selain resep itu juga diajarkan cara membuat roti manis dengan berbagai macam bentuk dan varian, a la Jepang. Ada topping sus Jepang, topping melon, topping cheese cream, topping mayo, dan topping hiro yang harum dengan krim kopi,” tambah Ci Mey.
[5] Jalannya acara “Kukis Saba Kota”
Ci Mey menceritakan jalannya acara Kukis Saba Kota. Acara di mulai jam 10 WIB dan dibuka oleh Bapak Aldi dari Bungasari. Lalu dilanjut sambutan Bapak Rio Ferdian selaku manager marketing Bungasari yang menjelaskan segala hal tentang Bungasari. Dari proses membuat terigu gandum sampai jadi terigu, sejarah Bungasari, dan lain-lain.
Acara selanjutnya adalah penjelasan tentang penggunaan terigu oleh senior chef Dapur Inovasi, Chef Kelik. Fungsi-fungsi terigu dan penggunakan yang tepat dari setiap terigu. “Setelah itu kita langsung praktik membuat roti. Masing-masing dibagi atas 4 kelompok. Dari menimbang, menguleni sampai membentuk, semua anggota kukis langsung praktik di situ diharapkan setelah pulang mereka bisa langsung mencoba dan berhasil,” ungkap Yani Tan.
Yani Tan menilai kesempatan ini sebagai sesuatu yang berharga terutama karena para anggota Kukis mendapatkan ilmu berharga dan gratis. Jika harus sengaja kursus aneka roti biayanya sangat mahal. Di akhir acara, semua anggota memamerkan hasil karya barunya sekaligus gembira dengan ilmu yang didapatkannya.
“Harapannya para anggota bisa mengembangkan usaha dengan menggunakan terigu yang tepat,”pungkas Yani.
Rencana ke depan, kegiatan tersebut akan dilanjutkan pada tanggal 3 September 2019 dengan produk di luar bahan terigu yang bekerja sama dengan supplier lain, yaitu PT Merro. Lalu dilanjut gelombang ke-2 pada tanggal 10 September 2019 karena baru sebagian yang di Kukis bisa ikut ke Dapur Inovasi Bungasari.