“Jujur aku tuh kalo ngomong, dari logat aku aja pasti orang lain bakal tau kalo aku orang Sunda, dan aku bangga banget jadi orang Sukabumi yang terkenal ramah dan katanya ceweknya cantik-cantik.”
Duh, kalo udah liat cewek cantik terus denger kata “sakinah” apa sih yang ada di benak kalian Gaess? Btw, jangan dulu kepedean Gaess. Si cantik Asyifa Sakinah ini punya satu kriteria khusus untuk urusan cowok idaman. Wah, semoga kalian beruntung ya Gaess. Hehehe.
Oiya Gengs, Asyifa ini kelahiran Sukabumi, 12 Juli 1995. Ia berasal dari Desa Cisande, Kecamatan Cicantayan. Doi ini lulusan salah satu SMK Negeri di Sukabumi. SD dan SMP ditamatkannya di kampung halamannya. Doi kemudian melanjutkan sekolah di Jakarta. Namun begitu, karena tuntutan pekerjaan sebagai pramugari, ia kini tinggal di Jeddah, Arab Saudi, sementara keluarganya di Jakarta.
Nah, wajar aja kalo parasnya ayu ya, Syifa ternyata berdarah Sunda, Padang dan Arab. Selain menjadi pramugari di maskapai luar negeri, doi juga sukses berbisnis di masa pandemi Covid-19, jualan parfum dan pakaian secara online.
Nah, buat Gen Sukabumi XYZ yang kepengen tau lebih banyak, simak kuy lima jawaban Asyifa berikut:

Kamu kan sudah lama meninggalkan Sukabumi, bisa dijelaskan seberapa Sukabumi sih dirimu ini?
Sukabumi banget. Di Sukabumi juga masih ada keluarga, dan aku juga masih sering pulang kampung ke Sukabumi.
Aku juga gak pernah lupa bahasa Sunda. Ngerti banget kalo dengerin orang ngomong, cuma kalo pas aku ngomong jadi suka campur-campur. Terus kadang yang inget malah bahasa kasarnya 🙈
Jujur aku tuh kalo ngomong, dari logat aku aja pasti orang lain bakal tau kalo aku orang Sunda, dan aku bangga banget jadi orang Sukabumi yang terkenal ramah dan katanya ceweknya cantik-cantik (boleh dong bangga). Hehehe.


Dari sebuah kampung di Sukabumi, kemudian menjadi pramugari di salah satu maskapai elit luar negeri. Cerita dong, kok bisa?
Sejak orang tua bercerai, dari kecil aku tinggal sama mama. Meskipun aku anak tunggal, kami tinggal dan besar dalam keluarga sederhana. Mama menempa aku menjadi wanita mandiri. Terlebih setelah mama membawa aku ke Jakarta dan melanjutkan pendidikan di sana.
Dulu sambil kuliah, aku sering melamar pekerjaan. Terus ngeliat teman yang menjadi pramugari, kok aku jadi kepengen gitu ya. Awalnya sih gak pede gitu karena tubuh aku gak semampai dan masih pakai kawat gigi. Terus, aku juga orangnya belum bisa dandan kayak sekarang.
Singkat cerita nih, aku lolos menjadi FA —doi bahkan empat kali lulus tes di maskapai berbeda sepanjang kariernya sebagai pramugari. Waktu itu aku pilih salah satu yang paling cepat proses tanda tangan kontrak, karena gak sabar kepengen cepat jadi FA dan pakai seragam. Hehehe.
Jadi sejak tahun 2012 aku memulai karier di salah satu maskapai penerbangan swasta nasional, lalu pindah ke maskapai lainnya hingga tahun 2017. Aku juga sempat menjadi flight attendant (FA) di private jet tahun 2018 sampai 2019.
Ya gitu deh, saat ini aku pramugari di Maskapai Internasional Kerajaan Arab Saudi, Saudia Airlines. Kalo total sih sudah sembilan tahun bekerja di banyak maskapai penerbangan di dunia. Dan sejak 2019 sampai sekarang, aku bekerja di Saudia Airlines .


Apa cuma karena ikutan teman terus kamu tertarik menjadi FA? Apa suka dukanya dan sampai kapan mau menjalani pekerjaan ini? Terus, gimana cara kamu ngadepin penumpang yang rese?
Nah, kebetulan aku ini tipe orang yang gak betah di rumah 😅 Kalo pertanyaan sampai kapan, aku gak tau sampe kapan karena untuk saat ini aku masih happy menjalaninya.
Sukanya, of course traveling for free, jadi hobi aku tersalurkan. Bisa stay di hotel-hotel bintang lima setiap saat, bertemu banyak orang yang memiliki latar belakang, profesi dan pola pikir berbeda. Aku juga bahagia karena akhirnya mampu mengajak mama keliling dunia dan ibadah umrah setiap tahun.
Kalo dukanya, ya menahan kangen karena jauh dari keluarga dan orang-orang tercinta, termasuk melewatkan momen penting bersama keluarga kayak pas hari hari besar nasional.
Penumpang rese pasti ada, cuma aku never take it personally karena sebenernya kalo ada yang rese atau marah, sebenernya it’s not about me. Mereka marah karena ada service company yang bikin dia tidak nyaman. Nah, kita sebagai karyawan yang baik harus mendengarkan, dan kasih pengertian. Pokoknya yang paling penting tetap tenang dan tersenyum nyikapin-nya ☺️
editor’s picks:
Jualan seblak, si cantik asal Nagrak Sukabumi ini omset usahanya Rp3 juta per hari
Owner Bakso Mewek Sukabumi: Dari gagal kuliah, hingga jadi pemurung beruntung
Gak nyangka Gaess, 5 artis dangdut cantik ini dari Sukabumi lho

Katanya kamu juga punya bisnis ya, bisa ceritakan?
Di masa pandemi Covid-19 ini, aku termasuk salah satu yang dirumahkan karena dampak dari situasi yang membatasi seluruh aktivitas manusia. Sebelas bulan work from home (wfh). Jadi saat wfh itu aku harus memutar otak untuk tetap bertahan. Sampe akhirnya memberanikan diri berbisnis, menjual parfum dan pakaian secara online.
Aku yakin gak sendirian terdampak pandemi ini. Aku memberanikan diri berbisnis yang ternyata menguntungkan. Jadi ada hikmahnya, pada masa pandemi ini kita dituntut lebih kreatif. Jadi tau gitu, kalau ternyata aku tuh punya bakat terpendam lho. Hahaha.
Memulainya memang cukup berat, aku sampai pernah gak tidur dua hari untuk ngurus packaging dan pengiriman. Bahkan, sempat sakit juga. Pernah juga ngalamin rugi dan dicurangi rekan bisnis. Itu semua menjadikan aku semakin paham berbisnis.
Sekarang semua bisnis aku dikelola sama tim, jadi aku bisa kembali fokus sebagai pramugari. Biar keduanya berjalan dan lancar, intinya sih terus menjaga komunikasi.
Buat yang kepengan tau produk-produk yang aku jual, bisa cek di akun instagram @toasfragrance.


Terakhir nih, apa sih yang bisa bikin kamu badmood dan bagaimana cara kamu ngusir rasa jenuh kalau lagi off kerja? Dan seperti apa sih kriteria cowok idaman kamu?
Aku tuh bakalan badmood kalo janjian sama orang, terus orang itu ngaret. Karena mungkin udah terbiasa ontime saat kerja ya, jadinya kebawa dalam kehidupan sehari-hari. Hehehe.
Kalo lagi bosen aku biasanya hangout sama teman. Kebetulan di sini banyak teman dari berbagai negara berbeda, jadi sama-sama perantau. Banyak hal kami lakukan, seperti sharing tentang apa aja buat ngusir rasa jenuh.
Kalau kriteria cowok idaman, yang penting bertanggungjawab aja.
Nah, Gaess, itu lima jawaban dari Asyifa Sakinah. Semoga bisa menjadi inspirasi buat Gen Sukabumi XYZ ya.
Oiya, doi juga punya pesan nih buat kamu-kamu, generasi muda Sukabumi. “Manfaatkan waktu sebaik mungkin, sebisa mungkin lakukan hal-hal positif setiap hari karena kebiasaan teratur yang baik akan membentuk karakter yang baik juga, dan harus bisa memberi manfaat buat manusia lainnya,” pungkas Asyifa menutup perbincangan.
