sukabumixyz.com l Presiden Joko Widodo mengesahkan aturan royalti untuk musisi pada 30 Maret 2021 lalu. Dengan PP 56 tahun 2021 itu, setiap pihak atau orang harus membayar royalti kepada pemilik hak cipta jika menggunakan musik dan/atau lagu secara komersial.
Banyak musisi mengucap syukur dan terima kasih, seperti Iwan Fals dan Erdian Aji Prihartanto atau Anji. “Ya Alhamdulillah lah,” tulis Iwan di akun Twitter miliknya, Rabu (7/4/2021). “DEAR PAK PRESIDEN @jokowi, atas nama pribadi sebagai musisi dan komposer, saya mengucapkan terima kasih untuk peduli,” kata Anji di akun Instagram-nya.
FYI nih Gaess, menurut data Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham, potensi royalti musik dan lagu Indonesia mencapai Rp1 triliun pada 2019. Namun, sayangnya hingga kini baru Rp70 miliar yang berhasil ditarik.
Nah Gaess, soal royalti ini memang penting diatur mengingat banyak musisi yang jatuh miskin di masa tuanya. Sebut saja, salah satunya adalah musisi dangut yang sohor di era 80-90an, Mansyur Subhawannur alias Mansyur S. Doi ternyata mengalami nasib yang tidak sebaik di masa jayanya dulu.
Seperti apa cerita di balik kehidupan Mansyur S saat ini? Biar jentre, gimana sih nasib doi sekarang? Berikut lima infonya.
[1] Mansyur S. artis dangdut berdarah Sukabumi
Mansyur S. dikenal sebagai salah satu pedangdut legendaris Tanah Air. Suaranya emasnya menjadi ciri khas pria kelahiran 30 November 1948 ini. Meskipun lahir di Jakarta, tapi doi berdarah Sukabumi tulen Gaess, karena ortuya berasal dari Kampung Pasir Kolotok, Kelurahan/Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. So, gak heran, jika hingga kini doi sering berkunjung ke tanah leluhurnya ini.
Sepanjang perjalanan kariernya di dunia hiburan, Mansyur S setidaknya sudah menelurkan 16 album, di mana dua di antaranya berduet dengan Ratu Dangdut, Elvy Sukaesih. Doi mengawali karier di dunia hiburan saat ia merilis album perdana bertajuk Pesan Perpisahan yang rilis pada 1996 silam. Melalui album tersebut, namanya kian mencuat di dunia musik dangdut Tanah Air.
Lagu dalam album pertamanya tersebut diakui pedangdut yang merintis karier menyanyi sejak 1961 itu, sebagai paling berkesan di hatinya. Hal itu diungkap doi kepada Melaney Ricardo di acara Call Me Mel. “Ayah, jujur lagu mana yang paling berkesan? Pasti semua lagu berkesan tapi yang benar-benar ayah kalau nyanyi itu favorit ayah,” tanya Melaney.
Mansyur S lalu menyebutkan bahwa lagu berjudul Pesan Berpisah merupakan lagu paling berkesan selama perjalanan kariernya di industri musik Tanah Air. “Tapi ada lagu yang sangat Ayah sukai, yaitu lagu ‘Salam Terakhir,'” kata Mansyur S. Saat ditanya lebih jauh mengapa memilih kedua lagu tersebut, doi bilang jika lagu Salam Terakhir diambil dari kisah pribadinya saat masih muda. “Biasa, cinta monyet,” jelasnya.
Doi memulai karier dengan merilis album perdana berjudul Pesan Perpisahan (1969) yang melambungkan namanya di dunia musik Tanah Air. Total, 16 album penuh sudah ia buat selama 50 tahun berkarier, di antaranya adalah Zubaedah (1989), Gadis Atau Janda duet dengan Elvy Sukaesih dan Kertas dan Api (1991).
Setelah sukses di musik dangdut, Mansyur S juga pernah mencoba terjun ke dunia seni peran dengan membintangi film berjudul Khana yang tayang pada 1980 lalu. Gak cuma itu, ia kembali terjun di dunia akting saat membintangi sinetron Kampung Dangdut pada 2006 lalu.
Pencapaian tertinggi Mansyur S selama kariernya, ialah saat ia mendapatkan penghargaan dari AMI Awards tahun 2015 untuk kategori Artis Solo Pria Dangdut Terbaik. Selain itu, doi juga menjadi nomine untuk kategori Penyanyi Dangdut Pria Paling di Hati. Di kategori ini, ia berhadapan dengan Danang, Fildan, Denny Caknan, Reza Zakarya, Ridwan, dan Ical. Persaingan lintas generasi ini untuk meraih penghargaan di Anugerah Dangdut Indonesia 2020.
[2] Jadwal manggung berkurang, kini lebih banyak menganggur
Kini, setelah berdatangan pendatang baru di dunia musik dangdut, nama Mansyur S. pun perlahan mulai redup. Hal tersebut pun diakui Mansyur S dengan semakin berkurangnya jadwal manggungnya saat ini. Meski demikian, Masyur S mengaku menerima hal tersebut sebagai bagian dari pasang surutnya kehidupan.
Namun diakuinya, banyaknya pendatang baru di industri musik Tanah Air menjadikan penyanyi lawas seperti dirinya harus tersingkir. Akibatnya, doi dan rekan-rekan sesama artis lawas harus menerima kenyataan lebih banyak menganggur dibanding manggung.
[3] Jatuh miskin
Miris Gaess, Kompas.com merilis sejumlah musisi yang jatuh miskin di masa tua, salah satuya adalah Mansyur S. Penyanyi dangdut senior ini naik daun pada dekade 1980-1990.
Hal itupun diakui Mansyur S, intensitas penampilannya di dunia hiburan berkurang. “Saya kesibukannya sudah kayak gini saja, kebanyakan menganggurnya,” ungkap Mansyur pada Rabu (11/3/2020).
Laki-laki berusia 72 tahun ini jarang mendapat tawaran manggung. Penghasilan Mansyur S. pun jauh berkurang dari masa-masa jayanya.
“Makanya tadi saya ngomong, saya usia yang kayak gini gimana? Buat bayar pajak saja kebingungan, bayar listrik bulanan aja bingung. Saya bicara apa adanya saja,”
Mansyur S.
[4] Bingung bayar listrik
Mansyur S bahkan sampai mengaku susah membayar listrik. Ia pun bingung saat mesti menghadiri diskusi pajak. Ia merasa penghasilannya sudah tak lagi masuk kategori wajib pajak.
“Makanya tadi saya ngomong, saya usia yang kayak gini gimana? Buat bayar pajak saja kebingungan, bayar listrik bulanan aja bingung. Saya bicara apa adanya saja,” tutur doi.
[5] Royalti musik dan lagu
Aturan mengenai royalti musik dan lagu yang baru-baru ini diteken Presiden Jokowi memancing pembicaraan ramai di kalangan masyarakat. Musisi pun menyambut baik regulasi baru ini setelah bertahun-tahun mengalami kesulitan terkait royalti dan hak cipta.
Mansyur S pernah terlibat protes terkait royalti ini bersama Rhoma Irama dan beberapa pendangdut lain yang tergabung dalam Persatuan Artis Musik Melayu Dangdut Indonesia (PAMMI). Sebut saja nama Iis Dahlia, Caca Andika, Camelia Malik, Cici Faramida, dan Meggy Z.
Mereka memprotes Karya Cipta Indonesia (KCI) karena masalah royalti pada 6 Juni 2007. Mansyur S dan anggota PAMMI pun akhirnya memutuskan keluar dari keanggotaan KCI.
Hal serupa juga dialami penyanyi senior Fariz Rustam Munaf alias Fariz RM. Ia pernah menyebut masalah hak cipta dan royalti menjadi masalah utama bagi para musisi tanah air.
“Terus terang banyak pemusik yang sulit di masa tuanya, masa akhir hidupnya. Itu sering terjadi,” beber Fariz RM, Senin (9/3/2020).
Btw, sekadar informasi aja Gaess, buat kalian yang hobi cover lagu buat konten YouTube, kamu gak perlu repot repot mengurus dan membayar royalti. Royalti akan otomatis dipotong dari penghasilan kamu dan dibayarkan oleh pihak YouTube.
[dari berbagai sumber]