Pemberitaan soal keracunan malah memancing rasa penasaran masyarakat terhadap jajanan tutut.
Makan tutut memang ngeri-ngeri sedap ya, Gengs. Terlebih beberapa waktu lalu sempat ramai diberitakan puluhan orang di Kabupaten Sukabumi keracunan akibat mengkonsumsi tutut. Namun, peristiwa tersebut ternyata tidak membuat dagangan olahan tutut milik Abdul Rohim (27) menjadi terseok.
Dengan penuh keyakinan akan kualitas jualannya, pria yang karib disapa Mang Ohim itu justru usaha kulinernya kian melejit.
Nah, buat kamu-kamu yang masih penasaran tentang Tutut Mang Ohim ini, berikut lima infonya, Gengs.
1. Omzet hingga Rp1,3 juta
Bisnis kuliner Tutut Mang Ohim sudah dikenal penikmat kuliner Sukabumi sejak satu setengah tahun silam. Diakui si empunya usaha, omzet penjualan malah naik setelah adanya pemberitaan soal keracunan tutut. Jika sebelum ada peristiwa keracunan omsetnya hanya Rp1 juta, setelah keracunan justru naik sampai Rp1,3 juta.
Menurut Ohim, pemberitaan soal keracunan telah memancing rasa penasaran masyarakat terhadap jajanan tutut. Sehingga, saung tutut miliknya nyaris tidak pernah sepi pembeli.
Kerennya nih, Gengs, untuk menjual 30 kg masakan tututnya Ohim hanya membutuhkan waktu dua hingga tiga jam saja.
BACA JUGA:
Ini sambal orang Sunda, nomor 5 khas Jampang Sukabumi Gaess
Ini 5 menu ikan asin peda istimewa, layak menjadi favorit orang Sukabumi
Lagi hits di Sukabumi, Bakso Udin Pembela Kelaparan dan Mie Ayam Pelangi
2. Berawal iseng
Menurut Ohim, usaha kuliner tradisional yang digelutinya itu berawal dari iseng saat ia mem-posting tutut olahan yang pemberian tetangganya di media sosial. Tak dinyana, unggahan tersebut justru menuai berbagai komentar positif yang pada akhirnya ia berpikir untuk memulai usaha olahan tutut.
Sejak saat itu Ohim pun mulai berjualan tutut mentah yang ia beli dari daerah Cirata, Kabupaten Cianjur, dengan cara berkeliling kampung sepulang bekerja.
3. Saran konsumen
Setelah menerima saran dari konsumennya mengenai cara memasak tutut yang siap jual dan konsumsi, Ohim pun memulai usaha kuliner yang ia geluti hingga kini, tutut bumbu kuning. Resepnya, bawang merah, bawang putih, kunyit, lengkuas, sereh, daun salam, cabai, dan bumbu penyedap lainnya yang ia giling sendiri di pasar.
Ohim sangat memerhatikan cara membersihkan tutut mentahnya, karena tutut adalah hewan yang hidup di tempat berlumpur. Perlu waktu semalam untuk merendam tutut, agar lumpurnya terlepas dengan air biasa dan air beras.
Setelah itu, tutut direbus agar kotoran yang masih menempel benar-benar bersih barulah, kemudian dimasak ulang dengan campuran bumbu yang sudah disiapkan.
4. Harga satu porsi
Satu porsi tutut olahan Ohim tanpa perlu diperdebatkan lagi ya, Gengs, dijual cuma seharga Rp10.000.
5. Alamat saung Tutut Mang Ohim
Hanya dengan menggunakan media sosial sebagai alat promosi, saung tututnya selalu antri pembeli.
Kamu juga bisa delivery order dengan menghubungi 0856-9275-7999 ya, Gengs. Atau dengan datang langsung ke Kampung Padaasih, Jalan Raya Cibolang, Kecamatan CIsaat, tepat di seberang Yayasan Al-Masthuriyah, klik: https://goo.gl/maps/jo1W5Dg133u. (dari berbagai sumber)