Mungkin hidup adalah masalah, penting belajar menikmatinya, Gengs.
Bunuh diri, di dalam agama Islam adalah perbuatan terlarang ya, Gaess. Jika kita meyakini bahwa Allah SWT tidak akan membebankan masalah di luar kemampuan hambaNya untuk menerima, harusnya kita yakin juga, Gengs, masalah sebesar apapun pasti ada jalan keluarnya.
Salah satu cara menghadapi masalah, adalah dengan cara bersahabat dengan masalah itu sendiri, serta belajar menikmatinya.
Tapi nyatanya nih,Gaess, tidak semua warga Kabupaten Sukabumi bisa melakukannya. Berikut adalah fakta jika sejak Januari hingga Mei 2018, setiap bulan selalu terjadi kasus gantung diri. Lebih spesifik gantung diri ya, Gengs. Jika ditotal dengan aksi bunuh diri dengan cara lainnya, jumlahnya lebih mengerikan lagi.
BACA JUGA: Ngeri, Sis, ini 5 fakta ibu buang bayi di Kabupaten Sukabumi
1. Januari
Enyang (41) warga Kampung Cipetir RT 04/02, Desa Cicareuh, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, nekad mengakhiri hidup dengan cara gantung diri, Jumat (5/1/2018).
Pria yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil (PNS) tersebut ditemukan keluarganya tergantung di pohon nangka di samping rumahnya sekitar pukul 06.15 WIB.
2. Februari
Relli alias Picung (21), juga mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pohon menteng, Senin (19/2/2018), menggunakan seutas tali plastik. Kerabat dekat mengaku tidak mengetahui alasan Picung gantung diri, karena ia tidak pernah menceritakan masalah rumah tangga atau persoalan hidupnya.
Diketahui, warga Kampung Cikondang RT 01/13, Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, itu baru dua bulan menikah dengan gadis desa tetangga, Kampung Cibangban, Kecamatan Cisolok.
BACA JUGA: Miris, Gaess, ini 5 wanita Sukabumi terlibat kasus narkoba
3. Maret
Peristiwa memilukan terjadi di Kampung Legokareuy RT 04/04, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung. Anak berusia 2,5 tahun, Muhamad Rafi, diduga dibunuh ayahnya Agung Akbar (23), Jumat (23/3/2018). Rafi ditemukan tak bernyawa dengan mulut mengeluarkan darah, tidak jauh dari tempat Agung ditemukan tewas dalam keadaan tergantung. Keduanya ditemukan di hutan, pukul 05.30 WIB.
Diketahui sebelumnya, Agung membawa Rafi pada Kamis pagi. Setelah itu mereka tak lagi pulang ke rumah. Pihak keluarga dibantu warga mencari keduanya hingga Jumat pagi, hingga ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
BACA JUGA: Ini 5 fakta mobil Menteri Sosial saat ke Sukabumi, nomor 5 bikin heran
4. April
Kamis, 3/4/2018: Diduga lantaran depresi lantaran menderita sakit perut yang tak kunjung sembuh, Uwoh bin Suhdi (68) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Mayat pria itu ditemukan tak bernyawa tergantung di pohon mahoni area perkebunan, Kampung Bojonghaur, Desa Kademangan, Surade, Sukabumi, Jawa Barat.
Saat ditemukan, Kamis (3/4/208), Uwoh mengenakan celana pendek, kaos putih dengan sarung berkotak biru yang dililitkan di badannya. Uwoh diduga gantung diri dengan cara melilitkan tali tambang plastik biru ke lehernya. Kemudian, digantung di pohon mahoni.
Selasa, 10/4/2018: Seorang gadis, RA (18), nekad gantung diri di kamar mandi dengan selendang hitam miliknya, Selasa (10/4/2018). RA diduga frustasi dengan penyakit paru-paru yang sudah lama dideritanya. Warga Kampung Cimaja RT 01/06, Desa Cibenda, Kecamatan Ciemas, itu ditemukan tewas oleh kedua orangtuanya El (38) dan Su (45), sekira pukul 10.00 WIB.
Dikamar RA, polisi menemukan tulisan tangan gadis malang tersebut sebelum melakukan aksi nekadnya. Dalam catatannya, RA meminta maaf kepada kedua orangtuanya karena merasa telah membuat repot keluarga. …”bahwa aku harus pergi, aku lelah dengan semua ini, aku ingin istirahat yang tenang, Do’akan aku supaya bisa beristirahat dengan tenang disisinya,” demikian secuplik catatan RA.
Senin, 30/4/2018: Diduga depresi, pria bernama Duni Rizal (42) ditemukan tewas tergantung di dapur rumahnya, Kampung Sindangkerta RT 02/13, Desa Bojongkerta, Kecamatan Warungkiara, sekira pukul 13.30 WIB. Dari tanda-tandanya, bapak dua anak ini nekad mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.
Diketahui, pria nekad ini mengidap gangguan mental sejak 10 tahun terakhir. Menurut keluarganya, sedikitnya Duni sudah lima kali melakukan upaya bunuh diri namun selalu diketahui dan berhasil digagalkan pihak keluarga.
Duni tergantung kain putih yang diikatkan ke plafon rumah. Semasa hidupnya, Duni sering dibawa berobat ke RSUD R Syamsudin SH, Kota Sukabumi dan RS Jiwa Cilendek Kota Bogor. Sebelum mengidap gangguan jiwa, Duni dikenal cerdas dan berprofesi sebagai tukang servis peralatan elektronik.
BACA JUGA: Gaess, ini lho 5 alasan jalur utara Sukabumi terlihat kumuh
5. Mei
Rabu (9/5/2018), pukul 10.30 WIB, warga Kampung Cibojong RT 06/06, Desa Jayabakti, Kecamatan Cidahu, dihebohkan penemuan jasad pria tergantung seutas tali di kamar mandi rumahnya. Elan (26), pria nekad itu, dua jam sebelum ditemukan tewas tergantung, sempat ngobrol dengan salah seorang tetangga.
Usai ngorol, pukul 10.15 WIB, Elan masuk ke rumahnya. Selang beberapa saat, istri korban pulang dan mengetuk pintu depan, namun tak kunjung dibukakan pintu. Istri korban pun nekad masuk rumah melalui jendela.
Beberapa saat kemudian, terdengar istri korban berteriak meminta tolong, hingga mengundang perhatian warga sekitar. Dari hasil olah TKP, polisi tidak menemukan luka bekas penganiayaan pada tubuh korban. Diduga, Elan nekad gantung diri karena faktor ekonomi. (dari berbagai sumber)