Tim Saber Pungli pernah melakukan OTT di Disdukcapil Kabupaten Sukabumi.
Sepertinya pelayanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Sukabumi memang tak henti dikeluhkan warga ya, Gaess. Prosesnya yang lama tidak mengherankan jika banyak warga yang memilih cara mudah dengan cara memberi uang pelicin. Siapa dan dimana sebenarnya hingga membuat persoalan e-KTP ini menjadi tidak semudah di Kota Jakarta atau Surabaya misalnya.
Buat kamu yang tinggal di sekitar Kantor Disdukcapil tentu bolak balik sampai lima kali juga gak masalah ya, Gengs. Tapi memang tidak terbayang buat saudara-saudara kita yang berasal dari wilayah selatan seperti Pajampangan.
Berikut lima infonya, Gengs.
1. Viral di media sosial Facebook
Sebuah postingan di grup Sukabumi Facebook dikirim oleh pemilik akun Abdul Rohim yang mengeluhkan lambat dan lamanya layanan pembuatan e-KTP di Disdukcapil Kabupaten Sukabumi. Bunyi postingan Abdul Rohim adalah sebagai berikut:
Assalamu’alaikum,, A Dedi Suhendra punteun ngiring posting mudah mudahan aya manfaatna
BERBAGI PENGALAMAN SAJA…
Tadi pagi saya mengantar istri mengambil ktp ke dinas kependudukan yang di Cisaat,, Ternyata prosesnya berbeda dengan yang dulu… Sekarang kita harus menukarkan SURAT KETERANGAN KTP SEMENTARA dengan no antrian pengambilan ktp…
Untuk mendapatkan no antrian kita harus datang pagi pagi karena no antrian di batas sampai no 200 sayapun antri dari jam set 6…
Dan ternyata setelah mendapatkan no antrian kita tidak bisa mengambil ktp di hari yang sama,, kita harus menunggu kurang lebih satu minggu dari tanggal pengambilan no antrian… Yang jadi pertanyaan dan mudah mudahan dapat solusinya
1. Kenapa tidak bisa di ambil hari yang sama kasian masyarakat yang beralamat jauh dari kantor disduk..
2. Kalau tidak bisa diambil di hari yang sama kenapa no antrian di batas sampai 200 padahalkan bisa saja no antrian yang di antas 200 di ambil di hari berikutnya…
Misalkan kalau yang no antrian 200 pertama di ambil hari kamis minggu depan yang no antrian 200 selanjutnya di ambil hari jum’atnya… Soalnya yang saya saksikan tadi kasian yang sudah jauh jauh datang terus antriannya sudah habis dan harus pulang kembali…, mungkin saja mereka dapat ijin kerja di hari itu atau meninggalkan pekerjaannya atau baru ada uang untuk ongkos datang kesitu…
Mudah mudahan Sukabumi menjadi lebih baik lagi… Hatur nuhun…
BACA JUGA:
Sungai Cimandiri kritis, apa harus dilakukan? gen XYZ Sukabumi mesti tahu 5 info ini
Ngeri Gaess, awal Desember kelabu bagi wanita dibacok suami di Cibadak Sukabumi
Bikin malu, prostitusi online ‘Sukabumi Asyik,’ omzet Papih Rp7,5 juta per hari
2. Menuai beragam komentar
Hingga berita ini ditulis, postingan tersebut sudah ditanggapi oleh 420 akun, 264 komentar, dan 25 kali dibagikan. Tak ayal postingan tersebut menuai beragam komentar unek-unek, serius, hingga kocak dari warga lainnya yang memiliki keluhan yang sama.
Pemilik akun Kemudian akun Herda Naufal Saputra “Abdi ge teu acan di candak ,, ku ngntri sreng bolak+balik komo deui nyndak murangkalih.“, akun Dede Hermawan “Nu paling gonok ngdamel Kk sabulan kapengker teh cik keneh tysa sadinten langsung jadi..Eehh ai kamari kdah ngantosan 3 mingon.” Dan Vit Salsabila Indriyani “Iya bneer hri selasa saya kesitu ngmbil antrian ktp kebagian no 167 .. euh dsruh blik lg hr jumat.. khn butuh waktu tenga apalagi uang .. mnding yg deket ni khan saya jauh dari cibdak .. janjinya bres 2 minggu bktinya khn gk 2 minggu mlhn mh lbh.”
Ada juga komentar yang lebih serius dari akun Susan Mamh Lulu “Yg lbih hbat playanan ktp dri jam 7 sdh mulai sdngkan yg didlm kantor jam 8 lbih baru dibuka. Disaat antrian diluar sdh mnumpuk.” Susan Mamh Lulu “Kebnyakan kmaren ge yg dri surade.. Apa ga mkir ya sgtu jauhna blk balik ngrusin gnian tp dipersulit.”
Nah, ada juga komentar yang kocak, Gengs, Ade Kurniawan Alhadad berkomentar: “Sami abdi ge tdi ngantosan kuat akaran eh kemis payun cnh tiasa d canak na.” Dan yang komentar kehabisan tinta dari dan Alisya Nabilla “Klo di dinas cibadak mah alesan nya teh gk ada tinta nya, silahkan dateng lgi nanti klo udah kami hubungin, eh udah mau 2bulan ini teh gk ada kabar atau tlp, dateng lgi ke tempat pun sama banyak alesan bertele2 terkecuali kalo ada pelicin, ya langsung lancar di hari itu juga.“
3. Bisakah seperti di Jakarta?
Salah satu komentar dari akun Irma Nurhasanah menulis, “Ribetnya..Abi mah di JKT ngadamel ktp cukup d kelurahan (layanan satu pintu)TOS beres perekaman ninggalkeun no hp..kin pami KTP TOS beres ti kelurahan menghubungi.jd teu bolak balik.“
4. Pelaku pungli pernah ditangkap Tim Saber Pungli
Lama dan berbelitnya proses pembuatan e-KTP membuat banyak warga yang memilih cara mudah, yakni dengan memberi uang pelicin, seperti dikomentari oleh Mbunya Vanessa Cantika “emng bner itu sya juga udah 2buln blom d ambil soalnya suka gk kebagian.terus no antrian nya tpi klau pake uang mh bikin nya 2 hari juga lngsung beres.“
Senin (5/3/2018), tim gabungan Saber Pungli dan Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Sukabumi Kota melakukan operasi tangkap tangan (OTT) Kantor Disdukcapil Kabupaten Sukabumi dan menangkap oknum PNS berinisial D yang diduga melakukan pungli terhadap warga yang akan membuat e-KTP. Gedung yang berada di area belakang Disdukcapil tersebut berada paling belakang setelah gedung utama kantor Disdukcapil dan ruang perekaman pemohon E-KTP.
D yang merupakan seorang staf Disdukcapil tertangkap tangan menerima uang sebesar Rp6 juta diduga hasil pungli dan 10 buah E-KTP yang sudah jadi. Modus yang dilakukan D adalah dengan menahan E-KTP yang sudah jadi agar pemohon menyerahkan sejumlah uang.
Akibat perbuatannya, D terancam dijerat dengan Undang-undang No 24 tahun 2013 Junto UU No. 23 Th 2016 tentang Administrasi Kependudukan pasal 95B dengan ancaman hukuman selama 6 tahun.
Sementara itu, ada juga yang memberi solusi agar warga memilih mendaftar via online dari akun Facebook Ferry Muhammad Faisal “Mohon di maklumi dengan bersama “Mangga langsung ke online saja… Kalo untuk antrian. Sudah prosedur dan itu pun distribusi blangko dari pusat masih tersendat… Adapun hal lain nya terutama pencetakan ktp el langsung mengambil data dari pusat ditjendukcapil alhasil cukup memakn waktu pencetakan… Mohon di maklumi dengan bersama,” tulisanya.
5. Upaya Disdukcapil agar warga tersenyum
Ironisnya nih, Gaess, pada hari yang sama, Didsdukcapil Kabupaten Sukabumi menggelar sosialisasi regulasi pelayanan administrasi kependudukan (Adminduk) bagi 86 Petugas Register tingkat Desa (PRD) dan kelurahan se-Kabupaten Sukabumi.
Pelatihan yang digelar sejak Senin hingga Kamis (3-6/12/2018) tersebut bertujuan untuk menepis anggapan warga bahwa pelayanan Adminduk membutuhkan proses cukup lama dan dan berbelit.
Setelah mendapat pelatihan, PRD diharapkan siap membantu meningkatkan kualitas pelayanan agar rakyat tersenyum, karena pelayanan menjadi mudah efektif dan efesien. (dari berbagai sumber)