Polemik tentang perlu tidaknya impor beras mencuat ditandai seteru antara Kabulog vs Mendag.
Di tingkat nasional, belakangan ini sedang ramai polemik perlu tidaknya impor beras. Di satu sisi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan Indonesia perlu impor beras. Di sisi lain, Kabulog Budi Waseso bersikeras ketersediaan beras terjaga dan karenanya tidak perlu impor beras. Polemik antara keduanya ramai dibahas di media massa.
Lalu, secara lokal bagaimana dengan Sukabumi? Perlukah Sukabumi impor beras? Berikut lima infonya.
1. Sukabumi pastikan tak perlu beras impor
Hasil produksi beras petani Kabupaten Sukabumi memastikan daerah terluas di Pulau Jawa dan Bali ini tidak menbutuhkan beras impor karena persediaan yang ada pun sudah mencukupi. Buktinya adalah data Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi yang menyebutkan surplus beras untuk tahun ini diperkirakan mencapai 350 ribu ton. Dengan demikian, cadangan beras dari hasil jerih payah petani dalam memproduksi beras ini cukup melimpah.
2. Sukabumi sudah swasembada beras
Kepala Distan Kabupaten Sukabumi Dedah Herlina mengatakan surplus beras tersebut dihitung dari total produksi beras dikurangi kebutuhan warga sehingga muncul angka 350 ribu ton. Dengan persediaan beras sebanyak itu menjadikan Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu daerah di Indonesia yang layak disebut wilayah lumbung beras nasional. Bahkan, swasembada besar sudah tercapai di Kabupaten Sukabumi.
BACA JUGA:
5 single parent cantik Sukabumi berbagi kisah membagi waktu kerja dan urus anak
Miris, Ini 5 Fakta Kondisi Pasar Pelita Sementara di Kota Sukabumi
3. Sukabumi bahkan bisa memasok daerah lain
Dengan stok sebesar yang disebutkan pihak Dinas Pertanian, maka Sukabumi tak hanya mampu mencukupi kebutuhan warga di Kabupaten Sukabumi, melainkan juga bisa memasok berbagai daerah di Indonesia.
4. Kualitas beras Sukabumi berani bersaing
Tak hanya jumlah yang melimpah, beras Sukabumi juga diklaim mempunyai kualitas yang berani diadu dengan beras dari daerah lain. Hal itu dipastikan pihak Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi sebagai penanggung jawab ketersediaan beras di Kabupaten Sukabumi.
Soal kualitas, pihak Distan saat ini berupaya melakukan program labelisasi atau penamaan. Sebab selama ini yang terkenal adalah beras Cianjur padahal beras tersebut berasal dari Kabupaten Sukabumi.
5. Alih fungsi lahan ancam ketersediaan beras
Namun demikian, Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi bukan berarti tak menghadapi kendala. Salah satu kendala yang menjadi concern Distan saat ini adalah alih fungsi lahan pertanian produktif menjadi perumahan atau bangunan lainnya. Langkah yang dilakukan Distan salah satunya adalah menekan angka alih fungsi lahan pertanian produktif dengan cara menjadi lahan pertanian abadi agar persediaan beras tetap mencukupi.
Adapun luasl lahan pertanian di Kabupaten Sukabumi untuk irigasi mencapai 46 ribu hektare dan non irigasi sekitar 18.066 hektare. (dari berbagai sumber)