sukabumiXYZ.com
Advertisement
  • NEWS
  • SPORTS
  • LIFE & STYLE
  • POLITICS
  • TECHNO & SCIENCE
  • INFOGRAPHIC
  • INTERVIEW
  • XYZPEDIA
  • KIPAHARE
  • FIXZY
No Result
View All Result
  • NEWS
  • SPORTS
  • LIFE & STYLE
  • POLITICS
  • TECHNO & SCIENCE
  • INFOGRAPHIC
  • INTERVIEW
  • XYZPEDIA
  • KIPAHARE
  • FIXZY
No Result
View All Result
sukabumiXYZ.com
No Result
View All Result
HomeFEATURED

Wanita Sukabumi (part 2): Dari objek seksisme hingga kisah hebat yang disembunyikan

Irman Sufi FirmansyahbyIrman Sufi Firmansyah
8 March 2019
inFEATURED, KIPAHARE
1
Wanita Sukabumi (part 2): Dari objek seksisme hingga kisah hebat yang disembunyikan
Ilustrasi wanita Sukabumi. l sukabumiXYZ.com
330
SHARES
2.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Menjadi objek seksisme dan seksualitas dalam masa kolonial.

PART 1:….Namun kuatnya feodalisme menunjukan arah bagaimana pada akhirnya peran wanita ditentukan oleh “budaya” yang tidak diubah secara drastis dalam proses Islamisasi inklusif. Pengaruh ini tetap berkembang meskipun Kolonialisme sudah masuk mengingat para kolonialis tetap menggunakan pembesar lokal untuk menjadi kepanjangan tangannya. Hingga kemudian kolonialis menyerap budaya feodalime dalam budaya indies, meskipun pada awalnya masih kikuk.

Related articles

Bukit Algoritma Sukabumi, 5 masalah serius mengancam Silicon Valley-nya RI
Ilustrasi wanita Sukabumi. l sukabumiXYZ.com

Bukit Algoritma Sukabumi, 5 masalah serius mengancam Silicon Valley-nya RI

20 April 2021
Millenials, 5 bukit di Utara Sukabumi ini pas buat piknik atawa ngabuburit
Ilustrasi wanita Sukabumi. l sukabumiXYZ.com

Millenials, 5 bukit di Utara Sukabumi ini pas buat piknik atawa ngabuburit

17 April 2021

Kisah tragis Apun Geuncay dari Cikembar yang hendak dijadikan selir oleh Bupati Cianjur Wiratanudatar III menegaskan kuatnya feodalisme di tatar Sukabumi. Baca tulisan lengkapnya: Wanita Sukabumi (part 1): Dari Nyi Pudak Arum hingga feodalisme yang mereduksi marwah wanita.

Wanita merupakan makhluk istimewa, dan terbukti sejarah telah banyak mencatatnya. Tidak terkecuali di Sukabumi. Meskipun secara fisik dan emosi memiliki perbedaan dengan pria, namun wanita Sukabumi memegang peran penting dalam banyak catatan sejarah.

Persepsi alam dan budaya secara universal menempatkan wanita dalam konotasi alam, tanah, dan ladang. Sedangkan pria dikonotasikan sebagai pacul atau benih. Pola pelabelan ini menempatkan wanita sebagai objek budaya, jika wanita adalah alam, maka laki-laki adalah budaya yang mengolahnya.

Feodalisme dalam masyarakat Sukabumi yang dipengaruhi budaya Mataram, menguatkan persepsi masyarakat yang selalu menempatkan wanita sebagai subordinasi kaum Adam. Mirisnya, Gengs, budaya patriarki kian melanggengkannya.

Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi dalam peran kepemimpinan politik, otoritas moral, hak sosial dan penguasaan properti. Dalam domain keluarga, sosok yang disebut ayah memiliki otoritas terhadap perempuan, anak-anak, dan harta benda.

Seperti lima fakta berikut, Gaess.

1. Kolonialisasi turut memelihara budaya feodal

Persoalan kemudian menjadi rumit tatkala masuknya para kolonialis Eropa yang pada awalnya dilarang membawa istri-istri mereka. Naluri laki-laki mereka kuat, terlebih saat merintis di wilayah-wilayah terpencil untuk dijadikan perkebunan, kehidupan yang awalnya sagulung sagalang dengan pembantu dirumah, mengakibatkan banyak kasus hubungan tak elok berlangsung.

Hal ini mengakibatkan munculnya pergundikan terselubung di beberapa tempat, terutama perkebunan. Banyak wanita yang dijadikan simpanan yang lazim disebut “nyai”, misalnya di Perkebunan Sinagar, Parakansalak, Simpenan dan banyak lainnya.

2. Bahkan Nyai dan lembaga pernikahan tidak mengubah budaya feodal dan patriarki

Meskipun ada sebagian yang kemudian disahkan melalui pernikahan resmi, bahkan ada pula yang diakui keturunannya, namun kebanyakan hanya menjadi ‘alas tidur’ tuan perkebunan. Dalam situasi ini konsep-konsep feodal kemudian dimunculkan dengan interpretasi keliru, seperti ungkapan taraje nandeuh dulang tinande yang mencerminkan kepatuhan total wanita terhadap laki-laki.

Nyai, bukanlah istri seutuhnya tetapi pembantu yang serba bisa, bisa mengurus rumah, memasak, mencuci, mengurus anak-anak sekaligus mengurus ‘kebutuhan’ tuannya. Maka tak heran jika sampai saat ini, persepsi bahwa urusan wanita hanya berkutat di sumur, dapur dan kasur, tetap terpelihara.

Dalam kisah Nyai Komot dari perkebunan Simpenan, sang Nyai bahkan melayani hingga melahirkan dan hingga sang Tuan August de Groot tiada. Anak-anaknya Nyai kemudian pergi ke Belanda meninggalkan dirinya.

Tak kalah menyedihkan, kisah tragis nyai Belanda di Parungkuda, Nyai Asmanah yang merasa kecewa karena tuannya (van Doorman) mengambil nyai lain, hingga akhirnya Asmanah memilih membunuh van Doorman karena dibakar api cemburu.

Kisah ini sempat ramai di media masa dan dijadikan novel berjudul Hikajat Pemboenoehan Doorman.

BACA JUGA:

Tak cuma Desy, ini 5 artis cantik asal Sukabumi

Rini dangdut yang centil dan 5 fakta unik incess semasa di Sukabumi, jelang dinikahi Reino

3. Kisah hebat wanita Sukabumi yang disembunyikan

Sebenarnya ada kisah wanita Sukabumi seperti yang dicatat Clockener Brousson tahun 1901 mengenai Maridjah yang pandai berbahasa Belanda, putri seorang Patih Sukabumi. Gadis yang dipanggil Maria oleh orang Belanda ini memiliki sikap egaliter dan dihormati banyak kalangan.

Namun, kisah Maria ini seperti sengaja disembunyikan agar budaya feodalisme, dan patriarki yang menempatkan wanita sebagai subordinasi kaum Adam, tetap terpelihara.

4. Menjadi objek seksisme dalam masa kolonial

Persoalan nyai yang masih dalam kategori samar semakin terbuka dengan munculnya para orientalis dan fotografer yang cenderung menjadikan mereka sebagai objek. Sebagian orientalis terobsesi dengan eksotisme timur seperti yang menjadi pembicaraan-pembicaraan para traveller, mirip gambaran kritikus sastra Edward Said yang disebut sebagai keserbalainan, kemewahannya yang dicemburui, termasuk imajinasi-imajinasi nakal tentang timur yang dianggap telanjang.

Pada akhirnya produksi foto-foto setengah telanjang yang sebagian di-setting terutama di Tatar Sunda, kemudian dipublikasikan di Belanda bahkan dipamerkan dalam persmian menara Eiffel. Padahal dalam budaya Sunda tidak diperbolehkan memperlihatkan bagian tertentu, misalnya dalam téks Carita Radén Jayakeling (Kropak 407) disebutkan “pinareup mangka abenan, mulah dimangka cugenang” (buah dada tutuplah dengan aben, jangan dibiarkan menyembul).

Perempuan harus senantiasa menutupi payudaranya dengan aben yang memiliki fungsi yang sama dengan bra. Bahkan rambut tidak boleh sehelaipun dibiarkan tergerai dengan kalimat ‘mulah dimangka ngarunday’.

Kemungkinan foto-foto setengah telanjang wanita Sunda tersebut memang diatur demikian oleh sang fotografer untuk menarik pembeli, karena tidak mencerminkan budaya asli Sunda.

5. Objek seksualitas dalam masa kolonial

Situasi ini menjadi kian parah saat kolonialis Jepang masuk ke Sukabumi. Seperti yang dilakukan Jepang di wilayah lain, di Sukabumi juga muncul praktik Jugun Ianfu, yaitu perempuan muda yang dijadikan sebagai budak seks para tentara Jepang.

Mereka dikumpulkan di rumah-rumah bekas Belanda, di antaranya yang tercatat adalah rumah bekas Tuan Kipers (sekarang Gedung Inspektorat Kota Sukabumi, dan di Gedung Panjang Baros). Mereka yang dirasa masih muda dan menarik, diambil paksa dari desa-desa maupun kota di Sukabumi. Mereka diminta langsung kepada orangtuanya dengan iming-iming dipekerjakan, hingga dibiayai sekolah.

Pada kenyataannya mereka dikumpulkan di rumah-rumah bordil yang disebut Ianjo. Tempat tersebut dijaga ketat bala tentara Jepang. Jumlah perempuan yang berada di dalam rumah itu bisa mencapai 30 hingga 50 orang. Mereka semua ‘bekerja’ pada malam hari untuk melayani para tentara Jepang di bawah ancaman.

Tempat pengepulan perempuan-perempuan itu anatara lain berada di Perbawati, Goalpara, Sukaraja, dan Ciengang, Kabupaten Sukabumi sekarang. Mereka diperkosa di penginapan-penginapan kecil di sekitar Kebon Cau. Data yang pernah dihimpun, ada sekitar 818 orang wanita Jugun Ianfu di Sukabumi. Ini tidak termasuk Jugun Ianfu dari wilayah Sukabumi lainnya.

Pola ekspolitasi wanita oleh kolonialis kemudian berakhir saat Indonesia merdeka, bangsa kita kembali memuliakan perempuan, dan terbukti dengan munculnya kalangan wanita dalam dunia politik, baik di eksekuyif maupun legislatif di Sukabumi.

Semoga marwah wanita Sukabumi tetap mulia, dan terjaga selamanya.

LANJUTKAN MEMBACA KE: Wanita Sukabumi (Part 3): Pejuang tomboy yang hilang hingga the power of emak-emak masa penjajahan.

Tags:#KabupatenSukabumi#Kipahare#KotaSukabumi#Sejarah#SejarahSukabumi#Sukabumi#Wanita#Wanoja
Share132Tweet83

Related Posts

Bukit Algoritma Sukabumi, 5 masalah serius mengancam Silicon Valley-nya RI
Ilustrasi wanita Sukabumi. l sukabumiXYZ.com

Bukit Algoritma Sukabumi, 5 masalah serius mengancam Silicon Valley-nya RI

byFeryawi Heryadi
20 April 2021
0

Pembangunan Bukit Algoritma, Silicon Valley ala RI di Sukabumi, dinilai pengamat menghadapi lima masalah, dari mulai anggaran penelitian yang rendah,...

Millenials, 5 bukit di Utara Sukabumi ini pas buat piknik atawa ngabuburit
Ilustrasi wanita Sukabumi. l sukabumiXYZ.com

Millenials, 5 bukit di Utara Sukabumi ini pas buat piknik atawa ngabuburit

byBagea Awi Dan Heni
17 April 2021
0

Bicara wisata alam, Kabupaten Sukabumi tentu salah satu sorganya di Indonesia, ya Gaess. Baydewey, kalau kamu nyari wisata alam perbukitan...

Pembunuhan di Cibadak Sukabumi terungkap, ini 5 info kronologisnya
Ilustrasi wanita Sukabumi. l sukabumiXYZ.com

Miris Gengs, 5 fakta kronologis pelajar SMK tewas dibacok di Cibadak Sukabumi

byFeryawi Heryadi
16 April 2021
0

Sabtu pagi, seorang pelajar SMK ditemukan tewas berlumur darah dan tubuh penuh luka bacok di Desa Pamuruyan, Cibadak, Sukabumi. Kadang suka...

Gen XYZ wajib tahu 5 fakta Bukit Algoritma, Silicon Valley Indonesia di Sukabumi senilai Rp18 T
Ilustrasi wanita Sukabumi. l sukabumiXYZ.com

Gen XYZ wajib tahu 5 fakta Bukit Algoritma, Silicon Valley Indonesia di Sukabumi senilai Rp18 T

byFeryawi Heryadi
16 April 2021
0

Proyek seluas 888 hektare tersebut digadang-gadang menyerupai kawasan perusahaan teknologi Silicon Valley dengan nama Bukit Algoritma.

Populer era 90an, 5 fakta artis dangdut asal Sukabumi bingung bayar listrik
Ilustrasi wanita Sukabumi. l sukabumiXYZ.com

Populer era 90an, 5 fakta artis dangdut asal Sukabumi bingung bayar listrik

byBagea Awi Dan Heni
16 April 2021
0

Miris Gaess, salah satu media nasional merilis sejumlah musisi yang jatuh miskin di masa tua, salah satuya adalah Mansyur S....

Load More
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gaess, ini 5 cerita tentang teluh Jampang Sukabumi dan cap seram dunia hitam
Ilustrasi wanita Sukabumi. l sukabumiXYZ.com

Gaess, ini 5 cerita tentang teluh Jampang Sukabumi dan cap seram dunia hitam

13 April 2021
Gaess, ini lho 5 fakta dan mitos Gunung Salak Sukabumi yang wajib kamu tahu
Ilustrasi wanita Sukabumi. l sukabumiXYZ.com

Gunung Salak dan Gede berstatus waspada, ini 5 info gen XYZ Sukabumi mesti aware

13 April 2021
Gen Y Sukabumi mesti tahu nih, legenda 5 Embah di Jampang Surade
Ilustrasi wanita Sukabumi. l sukabumiXYZ.com

Gen Y Sukabumi mesti tahu nih, legenda 5 Embah di Jampang Surade

18 April 2021
Dulu Secapa sekarang Setukpa, ini 5 periode sejarah sekolah perwira polisi Sukabumi
Ilustrasi wanita Sukabumi. l sukabumiXYZ.com

Dulu Secapa sekarang Setukpa, ini 5 periode sejarah sekolah perwira polisi Sukabumi

18 April 2021
Satu hari di PT CDB Cidahu Sukabumi, ini 5 fakta kerja di pabrik garmen itu menyenangkan
Ilustrasi wanita Sukabumi. l sukabumiXYZ.com

Satu hari di PT CDB Cidahu Sukabumi, ini 5 fakta kerja di pabrik garmen itu menyenangkan

12
5 catatan sejarah masa perjuangan dari Tour Sejarah ke Takokak, gen XYZ Sukabumi wajib tahu
Ilustrasi wanita Sukabumi. l sukabumiXYZ.com

5 catatan sejarah masa perjuangan dari Tour Sejarah ke Takokak, gen XYZ Sukabumi wajib tahu

9
Ada lowongan kerja di PT L&B Indonesia Sukabumi nih, cek 5 infonya kuy
Ilustrasi wanita Sukabumi. l sukabumiXYZ.com

Ada lowongan kerja di PT L&B Indonesia Sukabumi nih, cek 5 infonya kuy

6
Ada “bulan hantu” mengelilingi Bumi, ini 5 info gen XYZ Sukabumi mesti tahu
Ilustrasi wanita Sukabumi. l sukabumiXYZ.com

Ada “bulan hantu” mengelilingi Bumi, ini 5 info gen XYZ Sukabumi mesti tahu

6
Bukit Algoritma Sukabumi, 5 masalah serius mengancam Silicon Valley-nya RI
Ilustrasi wanita Sukabumi. l sukabumiXYZ.com

Bukit Algoritma Sukabumi, 5 masalah serius mengancam Silicon Valley-nya RI

20 April 2021
Millenials, 5 bukit di Utara Sukabumi ini pas buat piknik atawa ngabuburit
Ilustrasi wanita Sukabumi. l sukabumiXYZ.com

Millenials, 5 bukit di Utara Sukabumi ini pas buat piknik atawa ngabuburit

17 April 2021
Pembunuhan di Cibadak Sukabumi terungkap, ini 5 info kronologisnya
Ilustrasi wanita Sukabumi. l sukabumiXYZ.com

Miris Gengs, 5 fakta kronologis pelajar SMK tewas dibacok di Cibadak Sukabumi

16 April 2021
Gen XYZ wajib tahu 5 fakta Bukit Algoritma, Silicon Valley Indonesia di Sukabumi senilai Rp18 T
Ilustrasi wanita Sukabumi. l sukabumiXYZ.com

Gen XYZ wajib tahu 5 fakta Bukit Algoritma, Silicon Valley Indonesia di Sukabumi senilai Rp18 T

16 April 2021
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi

© 2021 SukabumXYZ

No Result
View All Result
  • NEWS
  • SPORTS
  • LIFE & STYLE
  • POLITICS
  • TECHNO & SCIENCE
  • INFOGRAPHIC
  • INTERVIEW
  • XYZPEDIA
  • KIPAHARE
  • FIXZY

© 2021 SukabumXYZ