sukabumiXYZ.com
No Result
View All Result
  • NEWS
  • SPORTS
  • LIFE & STYLE
  • POLITICS
  • TECHNO & SCIENCE
  • INFOGRAPHIC
  • INTERVIEW
  • XYZPEDIA
  • KIPAHARE
  • FIXZY
  • NEWS
  • SPORTS
  • LIFE & STYLE
  • POLITICS
  • TECHNO & SCIENCE
  • INFOGRAPHIC
  • INTERVIEW
  • XYZPEDIA
  • KIPAHARE
  • FIXZY
No Result
View All Result
sukabumiXYZ.com
No Result
View All Result
Home FEATURED

Wanita Sukabumi (part 1): Dari Nyi Pudak Arum hingga feodalisme yang mereduksi marwah wanita

Irman Sufi Firmansyah by Irman Sufi Firmansyah
6 March 2019
in FEATURED, KIPAHARE
2
Wanita Sukabumi (part 1): Dari Nyi Pudak Arum hingga feodalisme yang mereduksi marwah wanita
487
SHARES
3.7k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Wanita Sukabumi sebagai simbol keteguhan dan keberanian.

Wanita merupakan makhluk istimewa, dan terbukti sejarah telah banyak mencatatnya. Tidak terkecuali di Sukabumi. Meskipun secara fisik dan emosi memiliki perbedaan dengan pria, namun wanita Sukabumi memegang peran penting dalam banyak catatan sejarah.

Persepsi alam dan budaya secara universal menempatkan wanita dalam konotasi alam, tanah, dan ladang. Sedangkan pria dikonotasikan sebagai pacul atau benih. Pola pelabelan ini menempatkan wanita sebagai objek budaya, jika wanita adalah alam, maka laki-laki adalah budaya yang mengolahnya.

Cerminan di atas secara umum muncul dalam persepsi masyarakat di Sukabumi, dan menguatkan persepsi masyarakat yang selalu menempatkan wanita sebagai subordinasi kaum Adam. Mirisnya, Gengs, hal tersebut seperti sengaja dipelihara oleh kaum pria.

Namun, jika kita tarik jauh ke belakang, pada dasarnya wanita Sukabumi memiliki peran besar dalam menentukan masa depan Sukabumi pada masa-masa setelahnya. Tulisan ini dibagi menjadi dua bagian, pertama menjelaskan sebelum masa penjajahan, dan kedua, pada masa penjajahan.

Berikut lima faktanya, Gaess.

1. Simbol keberanian dalam legenda Paku jajar di Gunung Parang

Pada masa Kerajaan Sunda misalnya, wanita sangat dihormati dan sejajar dengan pria. Filsafah yang hingga kini diwariskan misalnya, indung tunggu rahayu, bapa tunggul darajat, atau indung nu ngandung bapa nu ngayuga, jelas menempatkan perempuan sebagai ibu dari dan kehidupan itu sendiri.

Dalam rumpaka atau lirik lagu Paku Jajar Di Gunung Parang, karya salah seorang sastrawan sekaligus budayawan Kota Sukabumi, almarhum Ki Anis Djatisunda (Ki Rakean Puraga Sastra) dijelaskan, peran seorang ibu yang sedang mengandung yaitu Nyi Puntang Mayang menyelamatkan anaknya saat Kadatuan Pamingkis (Gunung Walat Cibadak) diporak-porandakan oleh pasukan Banten.

Proses penyelamatan itu dibantu wanita lain, yaitu Nini Rumpay Tanggeuy Ringsang yang dengan segala daya dan upaya bersama suaminya menghindari gempuran pasukan Banten sehingga sang anak kemudian lahir dengan selamat.

Keberanian tersebut tercermin pula dalam legenda Ciwangi yang pernah diangkat kolumnis Kang Warsa. Sang raksasa, Danawa, yang menculik Tjai-Wangi karena jatuh cinta, kemudian dengan berani digulung oleh Tjai Wangi menggunakan anyaman daun suji sehingga warna kulit sang raksasa berubah menjadi hijau.

Sang Danawa kemudian menceburkan diri ke kubangan air panas (Cikudul). Namun, hal tersebut justru menyebabkan kulit Sang Danawa melepuh hingga kemudian tewas mengenaskan.

BACA JUGA:

Profil dan koronologi lengkap kasus pembunuhan wanita cantik asal Sukabumi di Jakarta

Cinta terlarang wanita Ciemas Sukabumi berujung maut, ini 5 kronologi pengungkapan kasusnya

Catatan dari Paris: Menyingkap alasan pria Eropa jatuh cinta kepada penari Sari Oneng Sukabumi

2. Keteguhan hati Nyi Pudak Arum

Nyi Pudak Arum, putri dari Nyai Raden Puntang Mayang, meskipun hanya sebagai pendamping Wangsa Suta, tetapi perannya sangat penting dalam cerita tradisi lisan yang menggambarkan kisah kehidupan legenda dan mitologi.

Ia digambarkan sebagai perempuan cantik dan pantang menyerah menolak pinangan para pejabat, jawara, dan gegeden yang tajir melintir, demi cinta sejatinya kepada pemuda idaman bernama Wangsa Suta.

Penangkapan dirinya oleh kaki tangan demangpun tak menyurutkan hatinya, tetap teguh meski akhirnya dibuang dan ditelan zaman. Hingga kemudian wanita cantik pemberani ini menjadi semacam penanda nubuat atau ramalan masa depan yang disampaikan oleh Resi Saradea, guru dari Wangsa Suta.

Bahwa Nyai Raden Pudak Arum sedang diutus oleh waktu dan diperintah zaman. Meskipun waktu dan zamannya sudah berbeda dan berganti, yakni apabila Gunung Parang sudah dipenuhi oleh rumah, dan Tegal Kole sudah berubah menjadi Kota, akan ada salah seorang perempuan cantik yang suka membimbing masyarakat, khususnya yang sedang menderita lahir maupun batin.

Ia hadir sebagai penyemangat dan senantiasa selalu memberi motivasi dan membesarkan hati perempuan, terutama yang disakiti oleh suaminya. Dan perempuan itu menurut Resi Raradea, adalah titisan Nyai Raden Pudak Arum.

3. Nyi Mas Purnamasari sosok pemimpin yang berani

Kisah ketangguhan lainnya, juga diperlihatkan dalam cerita Nyi Mas Purnamasari yang lari dari Pakuan pasca- Pajajaran Runtag ke daerah Babakan Cidadap, tidak jauh dari Cimandiri. Nyi Ratu Purnamasari diangkat sebagai Puun (kepala desa), ketangguhan Nyi Mas Purnamasari teruji saat dia menaklukkan Bajo (bajak laut) dari Nusa Barung (Jawa Timur).

Kapuunanpun dipindahkan ke tepi Pantai Pelabuhanratu, dan mengangkat anaknya Nyi Mayang Sagara dengan gelar Ratu Kidul, kisah rakyat ini mencerminkan bahwa kepala daerah wanita sudah ada sejak zaman dahulu di Sukabumi.

4. Feodalisme mereduksi marwah wanita

Munculnya feodalisme tidak lepas dari pengaruh Mataram pasca Prayangan Sumedang Larang yang merembet ke hampir seluruh wilayah tatar Sunda. Setting kisah Paku Jajar di Gunung Parang yang menunjukan bagaimana para lelaki memperebutkan Nyai Pudak Arum merupakan feodalisme masa pengaruh Mataram karena Demang Kartala memimpin Kademangan Mangkalaya yang berada di bawah pengaruh Mataram.

Pengaruh mataram sangat kental di kalangan elit sehingga mengubah beberapa budaya seperti undak usuk bahasa, peggunaan bahasa Jawa, tata cara ritual, prosesi pernikahan, hingga bagaimana wanita seharusnya ditempatkan.

Dalam konteks ini peran wanita kurang terlihat dan hanya sebagai pelengkap karena dalam budaya elit, di mana para pejabat mayoritas adalah laki-laki sementara istri hanya mendampingi.

5. Feodalisme menuntun peran wanita Sukabumi masa depan

Hal ini berbeda dengan cerita rakyat yang berkembang di masyarakat (cacah), menunjukan pola sangat egaliter seperti kisah Kabayan dan Iteung yang berkembang di beberapa daerah, termasuk Sukabumi.

Masuknya Islam pertamakali melalui tahapan inklusif para wali tidak mengubah pola itu mengingat dalam Islam peran wanita sangat dijunjung tinggi. Hal ini tercermin misalnya dalam surat Annisa atau hadits tentang keutamaan seorang ibu dibanding ayah.

Namun kuatnya feodalisme menunjukan arah bagaimana pada akhirnya peran wanita ditentukan oleh “budaya” yang tidak diubah secara drastis dalam proses Islamisasi inklusif. Pengaruh ini tetap berkembang meskipun Kolonialisme sudah masuk mengingat para kolonialis tetap menggunakan pembesar lokal untuk menjadi kepanjangan tangannya. Hingga kemudian kolonialis menyerap budaya feodalime dalam budaya indies, meskipun pada awalnya masih kikuk.

Kisah tragis Apun Geuncay dari Cikembar yang hendak dijadikan selir oleh Bupati Cianjur Wiratanudatar III menegaskan kuatnya feodalisme di tatar Sukabumi. Baca kisahnya Apun Gencay, widadari ti Cikembar Sukabumi pemicu tewasnya Bupati Cianjur.

Jadi, jangan heran ya, Gengs, jika kemudian kalian menemukan kisah-kisah serupa wanita Sukabumi masa kini. Dari mulai keberaniannya, hingga nasib tragisnya akibat persepsi masyarakat yang selalu menempatkannya sebagai subordinasi kaum Adam.

LANJUTKAN MEMBACA: Wanita Sukabumi (part 2): Dari objek seksisme hingga kisah hebat yang disembunyikan

Tags: #KabupatenSukabumi#KotaSukabumi#Sejarah#SejarahSukabumi#Sukabumi#SukabumiKeren#Wanita#Wanoja
Share195Tweet122

Related Posts

5 Fakta Rita Tila, Pedagang Gorengan di Terminal Nagrak Sukabumi, Dosen hingga Sinden 4 Benua

5 Fakta Rita Tila, Pedagang Gorengan di Terminal Nagrak Sukabumi, Dosen hingga Sinden 4 Benua

by admin
7 January 2024
0

sukabumixyz.com l Rita Tila dikenal sebagai penyanyi lagu Sunda yang memiliki suara emas. Gak heran kan kalau doi sudah mengoleksi...

Connie Rahakundini Bakrie

Gen XYZ Tahu Gak? 5 Fakta Pengamat Militer dan Intelijen Connie Bakrie Punya 3 Anak dari Pria Sukabumi

by Feryawi
6 January 2024
0

Gen XYZ Tahu Gak? 5 Fakta Pengamat Militer dan Intelijen Connie Bakrie Punya 3 Anak dari Pria Sukabumi

Fajri asal Warungkiara Sukabumi dan Aditya Putra asal Blitar, Jawa Timur, tersangka TPPO menjual tubuh istrinya melalui aplikasi Michat. l Istimewa

Kok Mau ya Gaess? 5 Fakta Pria Warungkiara Sukabumi Lacurkan Istri Fee Rp50 Ribu dan Merasa Diuntungkan

by Bagea Awi Dan Heni
29 December 2023
0

sukabumixyzcom l Beneran malu-maluin nama daerah nih ya Gaess. Kok bisa seorang suami asal Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menjual tubuh...

KA Siliwangi Relasi Sukabumi-Bandung. l Istimewa

Bonus View Indah Cuma Rp5 Ribu, 5 Info Buat Gen XYZ Sukabumi ke Bandung atau Garut Naik Kereta

by Feryawi
26 June 2023
0

sukabumixyz.com l Siapa sih Gen XYZ Sukabumi yang gak suka naik kereta api (KA)? Naik KA memang menyenangkan ya Gengs....

Aulia Suci Nurfadila. l Instagram @auliasuciii21

Aulia Suci Nurfadila Nih Gengs, Intip 5 Foto Bidadari Voli Timnas asal Sukabumi

by Bagea Awi Dan Heni
24 June 2023
0

sukabumixyz.com l Gelaran SEA Games Kamboja 2023 memang telah lama usai ya Gengs. Tentunya kalian juga sudah tahu bahwa banyak...

Load More

Comments 2

  1. Prikas says:
    6 years ago

    Hatur nuhun pak Irman, betul juga bahwa setiap orang tua yang dititipkan amanah merawat dan mendidik anak perempuannya, dan wadah formal lembaga pendidikan mulai usia dini hingga perguruan tinggi harus mampu dan kuat dalam menempatkan nilai-nilai derajat perempuan.
    Dunia islami telah mengamati kewajiban seorang pemimpin memuliakan perempuan dan anak-anak serta kaum lansia dalam kehidupan yang bermartabat dihadapan penciptanya.

    Reply
    • Feryawi Heryadi says:
      6 years ago

      betul setuju

      Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gaess, ini 5 cerita tentang teluh Jampang Sukabumi dan cap seram dunia hitam

Gaess, ini 5 cerita tentang teluh Jampang Sukabumi dan cap seram dunia hitam

13 April 2021
Gengs, nih 5 model rambut pendek cowok buat Gen Y Sukabumi

Gengs, nih 5 model rambut pendek cowok buat Gen Y Sukabumi

17 April 2021
Gen Y Sukabumi mesti tahu nih, legenda 5 Embah di Jampang Surade

Gen Y Sukabumi mesti tahu nih, legenda 5 Embah di Jampang Surade

18 April 2021
Gen Y Sukabumi mesti tahu nih, legenda 5 Embah di Jampang Surade

Ini 5 Petilasan Penyebar Islam di Surade Sukabumi yang Dikeramatkan

10 January 2020
Dulu Secapa sekarang Setukpa, ini 5 periode sejarah sekolah perwira polisi Sukabumi

Dulu Secapa sekarang Setukpa, ini 5 periode sejarah sekolah perwira polisi Sukabumi

1 July 2023
Satu hari di PT CDB Cidahu Sukabumi, ini 5 fakta kerja di pabrik garmen itu menyenangkan

Satu hari di PT CDB Cidahu Sukabumi, ini 5 fakta kerja di pabrik garmen itu menyenangkan

14
5 catatan sejarah masa perjuangan dari Tour Sejarah ke Takokak, gen XYZ Sukabumi wajib tahu

5 catatan sejarah masa perjuangan dari Tour Sejarah ke Takokak, gen XYZ Sukabumi wajib tahu

9
Ada lowongan kerja di PT L&B Indonesia Sukabumi nih, cek 5 infonya kuy

Ada lowongan kerja di PT L&B Indonesia Sukabumi nih, cek 5 infonya kuy

7
Ada “bulan hantu” mengelilingi Bumi, ini 5 info gen XYZ Sukabumi mesti tahu

Ada “bulan hantu” mengelilingi Bumi, ini 5 info gen XYZ Sukabumi mesti tahu

6
5 fakta makanan mengejutkan, warga Sukabumi mungkin baru tahu

5 fakta makanan mengejutkan, warga Sukabumi mungkin baru tahu

4
Waspada ya Gengs, ada Palabuhanratu Sukabumi dalam 5 wilayah terdampak gempa megathrust prediksi BMKG

Waspada ya Gengs, ada Palabuhanratu Sukabumi dalam 5 wilayah terdampak gempa megathrust prediksi BMKG

17 August 2024
Ponpes Darul Habib Sukabumi

Tiga di Sukabumi, Gen XYZ Wajib Tahu Ada Al Zaytun di Daftar 5+10 Ponpes Terbaik di Jawa Barat

12 January 2024
5 Fakta Rita Tila, Pedagang Gorengan di Terminal Nagrak Sukabumi, Dosen hingga Sinden 4 Benua

5 Fakta Rita Tila, Pedagang Gorengan di Terminal Nagrak Sukabumi, Dosen hingga Sinden 4 Benua

7 January 2024
Connie Rahakundini Bakrie

Gen XYZ Tahu Gak? 5 Fakta Pengamat Militer dan Intelijen Connie Bakrie Punya 3 Anak dari Pria Sukabumi

6 January 2024
Alblen Filindo Fabe. l @alblenfabe

5 Fakta Alblen Filindo Fabe, Aktor dan VJ MTV asal Sukabumi Jadi Bos Cleaning Service di Australia

6 January 2024
  • Gaess, Sukabumi bakal punya bioskop lagi, ini 5 bioskop jadul yang terlupakan
  • Gak cuma Indonesia, 5 negara di Asia ini merdeka bulan Agustus lho Gengs Sukabumi
  • Gengs, ini lho 5 info serunya Festival Milenial Sukabumi
  • Sarminem, tulang rusuk tangguh dari Sukabumi

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi

© 2021 SukabumXYZ

No Result
View All Result
  • NEWS
  • SPORTS
  • LIFE & STYLE
  • POLITICS
  • TECHNO & SCIENCE
  • INFOGRAPHIC
  • INTERVIEW
  • XYZPEDIA
  • KIPAHARE
  • FIXZY

© 2021 SukabumXYZ