Di laga lain, Liverpool mampu ungguli tamunya FC Porto dengan dua gol tanpa balas.
Leg pertama babak perempatfinal Liga Champions kick off Rabu (10 April) dinihari. Dua laga mempertemukan empat klub, keduanya dilakukan di tanah Inggris. Laga di London mempertemukan sesama klub Inggris, Tottenham Hotspur kontra Manchester City dan Liverpool menjamu wakil Portugis, FC Porto.
Hasilnya, City di bawah asuhan Pep Guardiola yang sangat luar biasa musim ini, sukses dibekuk oleh Tottenham. Sosok yang menampar kepongahan -dalam arti positif- Sergio Aguero dkk adalah pemain asal Asia tepatnya Korea Selatan, Son Heung-min. Oppa Son sukses mencetak satu-satunya gol kemenangan Tottenham. Berbanding terbalik, Aguero malah gagal mengeksekusi penalti.
Berikut lima fakta laga leg pertama babak perempatfinal Liga Champions musim 2018/2019 yang dirangkum oleh Sukabumixyz.com dari berbagai sumber.
[1] Kutukan untuk The Citizens
Meski baru pertandingan leg pertama, skor 0-1 menegaskan “kutukan” City atas sesama tim Inggris di kompetisi Eropa. Kutukan tim Inggris berpeluang terjadi lagi untuk Aguero dkk, di mana mereka tak pernah melewati adangan sesama klub Inggris di kompetisi Eropa. FYI Gaess, Man. City selalu tersingkir pada tiga babak knock out Liga Champions setelah kalah di leg pertama.
Selain itu, kekalahan ini juga menjadi rekor buruk untuk Guardiola. Sebab Guardiola belum juga memperbaiki catatan tandangnya di fase gugur Liga Champions. Selama kariernya di kompetisi ini, Guardiola cuma menang enam kali dari 26 pertandingan tandang. Kemenangan tandang terakhirnya pun diraih delapan tahun lalu, tahun 2011 saat ia masih menangani Barcelona.
Bahkan jika dipersempit menurut fase-fasenya, Guardiola cuma menang sekali di laga tandang perempatfinal dan sekali di laga tandang semifinal. Sementara empat sisanya diraih di babak 16 besar.
Akankah kutukan itu kembali terjadi dan City dikandaskan Tottenham? Masih kita harus tunggu dua minggu ke depan ya para Citizens. Jangan baper dulu..hehe!
[2] Oppa Son yang pantang menyerah
Spurs lebih bermain intens di babak kedua. Akhirnya mereka mampu memecah kebuntuan pada menit ke-79 lewat stiker asal Korea Selatan, Son Heung-Min yang sukses membobol gawang Ederson Moraes. Satu hal yang menjadi ciri khas gol Oppa (kakak) Son adalah ia tidak pernah menyerah mengejar bola dan memaksimalkan peluang menjadi gol.
Walhasil, gol ke gawang City ini adalah yang ke-18 yang dibuat Oppa Son dari 40 pertandingan di semua kompetisi musim ini. Capaian itu sudah menyamai jumlah golnya sepanjang musim lalu, yang dia raih setelah melewati 53 pertandingan.
“Sebagai sebuah tim kami tak pernah menyerah. Kami berjuang sampai 90 menit,” ungkap si Oppa kepada BT Sport.
BACA JUGA:
Dari negara mana dan kapan datang? Ini 5 info pemain Asia Persib Bandung
Empat pemain baru dan striker Asia, ini 5 info terbaru Persib buat Bobotoh Sukabumi
Hazard menggila Madrid kesemsem, 5 fakta bikin the Blues Sukabumi gundah gulana
[3] Aguero eksekutor penalti yang buruk
Manchester City sejatinya punya peluang emas untuk unggul lebih dulu saat wasit mengganjar City dengan penalti. Tapi kegemilangan Hugo Lloris menghalau penalti Sergio Aguero membuyarkan harapan City untuk unggul. Kegagalan itu menambah catatan panjang Aguero mengeksekusi penalti.
Sejak menjalani debut Liga Champions pada 2008/2009, Sergio Aguero sudah gagal mengeksekusi penalti empat kali di Liga Champions. Pada periode yang sama, tidak ada eksekutor penalti dengan statistik seburuk dia. Maka, tidak berlebihan jika dikatakan Oppa Son kali ini lebih hebat dibandingkan Aguero.
Di sisi lain, Hugo Lloris memang spesialis penalti. Di tiga kompetisi sepanjang tahun 2019 ini dia sudah menggagalkan tiga eksekusi penalti. Dia membuat penyelamatan penalti saat berhadapan dengan Leicester City, Arsenal, dan kini Manchester City.
[4] Pochetino merendah, Guardiola bersemangat
Bagaimana dua manajer menanggapi hasil laga Tottenham vs City? Manajer Tottenham, Mauricio Pochettino relatif merendah tidak ingin pasukannya besar kepala usai menang atas City. Pasalnya, masih ada leg kedua yang harus dimainkan oleh mereka.
“Saya pikir kami pantas menang, tapi masih ada pekerjaan yang harus kami tuntaskan. Man City masih tetap jadi tim favorit tapi kemenangan ini membuat kami lebih percaya diri,” ucap Pochettino dikutip dari BT Sport.
Sementara itu, Josep Guardiola sendiri malas untuk mengibarkan bendera putih terlalu dini. Malahan, hasil itu membuat Guardiola semakin bersemangat. “Ini bukan hasil terbaik, tapi juga bukan hasil yang buruk,” tutur Guardiola di situs resmi klub.
“Anda tahu dalam kompetisi seperti ini, saat anda ingin melaju ke babak terakhir, anda harus membuat suatu ‘comeback’ sepert ini,” sambungnya.
[5] Catatan laga Liverpool vs FC Porto
Dari laga lain, Liverpool sukses mengungguli tamunya asal Portugis, FC Porto. Berikut statistik laganya.
– Sejak awal musim lalu, hanya Cristiano Ronaldo (24) yang lebih banyak terlibat dalam gol di Liga Champions ketimbang Firmino (21 – 13 gol, delapan assist).
– Firmino telah terlibat langsung dalam 12 gol Liverpool di 11 laga Liga Champions yang berlangsung di Anfield, dengan catatan mencetak tujuh gol dan memberikan assist sebanyak lima kali.
– Liverpool memperpanjang rekor tak terkalahkan di kandang pada semua kompetisi Eropa menjadi 21 laga (menang 15, imbang enam); Juga, The Reds berhasil membukukan 12 clean sheet dan hanya kebobolan 15 kali.
– Ini adalah kemenangan Jurgen Klopp yang ke-400 selama menjadi pelatih bersama semua klub yang pernah ia bela di semua kompetisi. 111 di antaranya berhasil ia peroleh bersama Liverpool (180 dengan Borussia Dortmund, 109 bersama 1. FSV Mainz 05).
– FC Porto tak pernah merasakan kemenangan dalam 20 partai tandang di Inggris dengan dalam semua kompetisi Eropa (imbang tiga, kalah 17), membuatnya menjadi tim yang tak pernah menang dalam setiap lawatan ke tanah Inggris.
Dari berbagai sumber