Lingkungan sosial yang tidak kondusif dan pendidikan karakter yang gagal, menghasilkan sumber daya manusia yang tidak memiliki kekhasan kepribadian.
Seorang warga di Kecamatan/Kabupaten Sukabumi dilaporkan meninggal dunia akibat dibacok geng motor. Korban dianiaya anggota geng motor pada Sabtu (7/7/2019) dinihari. Selain menyebabkan warga meninggal, aksi geng motor ini menyebabkan seorang polisi harus dirawat di rumah sakit akibat ditabrak geng motor tersebut.
Duh, apa yang sebenarnya mereka cari yam Gengs? Bukankah jika sudah terjerat hukum pada akhirnya keluarga juga yang direpotkan? Simak kuy lima infonya.
[1] Apa sih geng motor itu?
Geng motor adalah bagian dari suatu kultur (subkultur) masyarakat yang terbentuk dari umumnya remaja putra atau pemuda dengan latar belakang sosial, daerah, atau pun sekolah yang sama, yang mengasosiasikan diri dengan bersepeda motor sebagai wujud ekspresi.
Kelahiran geng motor rata-rata diawali dari kumpulan remaja yang gemar melakukan balapan liar dan aksi-aksi menantang bahaya pada malam menjelang dini hari di jalan raya. Komunikasi dan interaksi sosial di antara anggotanya pada akhirnya menghasilkan cara pandang, pola berpikir, hingga tujuan yang sama.
Lingkungan sosial yang tidak kondusif dan pendidikan karakter yang gagal, menghasilkan sumber daya manusia yang tidak memiliki kekhasan kepribadian yang mampu menjadi identitasnya sehingga dapat dibedakan dari individu lain, kerananya mereka mudah terombang-ambing hingga terarahkan menuju pergaulan yang salah.
Tidak hanya di Indonesia, keberadaan geng motor juga ditemukan di negara asal korporasi multinasional pabrikan sepeda motor bermacam-macam brand yang dipakai di Indonesia. Geng motor yang dikenal dengan Bosozoku itu secara periodik telah membuat keributan sejak era 70an di Jepang.
[2] Terbaru, satu korban di Sukabumi tewas dibacok
Data dari Polres Sukabumi Kota menyebutkan, korban yang meninggal dunia adalah Acep Abdurahman alias Bulan (22) warga Desa Parungseah, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi. Korban mengalami luka bacok pada sejumlah bagian tubuh dan sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Penyerangan terhadap korban dilakukan ketika ia yang berboncengan dengan temannya melintas Jalan Bhayangkara Kelurahan/Kecamatan Gunungpuyuh. Tiba-tiba ada sekelompok orang dengan mengendarai motor dari arah belakang melempar gir motor dan mengenai punggung saksi dan ketika terjatuh para pelaku melakukan pembacokan.
“Korban geng motor meninggal dunia,” ujar Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro seperti dikutip dari Republika, Rabu (10/7/2019).
Tiba-tiba ada sekelompok orang dengan mengendarai motor dari arah belakang melempar gir motor dan mengenai punggung saksi dan ketika terjatuh para pelaku melakukan pembacokan. “Korban geng motor meninggal,” ujar Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro seperti dikutip dari Republika, Rabu (10/7/2019).
[3] Kapolsek Cibeureum ditabrak geng motor
Kapolsek Cibereum Polres Sukabumi Kota Iptu Arif Sapta Raharja terluka pada bagian kepala. Luka yang dialami Arif disebabkan anggota geng motor melakukan perlawanan ketika akan ditangkap usai membacok seorang warga hingga tewas.
Saat itu Arif tengah melakukan patroli dan pengamanan tabligh akbar di wilayah Ciandam, Kelurahan Cibeureum Hilir, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, Minggu dini hari. Namun, saat pengamanan tersebut, petugas melihat adanya gerombolan berandalan bermotor melintas dengan membawa sejumlah senjata tajam.
“Di jaringan radio komunikasi ramai informasi aksi kejahatan geng motor di daerah Bhayangkara. Saya buru-buru masuk mobil dan mengejar mereka,” kata Arif dikutip dari detikcom, Rabu (10/7/2019).
Arif berhasil menyusul gerombolan itu dan menghentikan laju kendaraan mereka. Saat itu, seorang anggota geng motor berjuluk Strong, tiba-tiba menabrakkan motornya ke Arif. Kapolsek langsung dibawa ke RSUD R Syamsudin SH untuk menjalani pengobatan.
Editor’s Picks:
Infografis: Gengs, ini lho jumlah total kendaraan bermotor di Sukabumi
Maraknya street crime di Kota Sukabumi terkait narkoba, ini 5 infonya
[4] Polisi menetapkan dua tersangka
Dua anggota geng motor yang menabrak kapolsek tersebut berhasil melarikan diri. Tetapi, pelarian tersebut hanya berlangsung tiga jam, keduanya akhirnya ditangkap tim gabungan anggota Polsek Cibeureum dan Polres Sukabumi Kota.
Salah satu tersangka geng motor yang ditangkap adalah Sul alias Strong (23) warga Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Dari tangan tersangka diamankan satu bilah senjata tajam jenis golok dengan panjang kurang lebih 57 centimeter. Strong ditangkap beberapa jam setelah kejadian ia nekat menabrak kapolsek karena takut ditangkap atas aksi kejahatan.
Lima pelaku lainnya ditangkap anggota Polsek Cibereum. “Ada lima orang kita amankan, kasusnya kita serahkan ke Satuan Reserse dan Kriminal (Sateskrim) Polres Sukabumi Kota,” tutur Arif.
[5] Penghargaan untuk Arif
Atas keberanian Arif Polres Sukabumi Kota memberikan penghargaan khusus kepada Arif. “Beliau merespons cepat ketika bertugas. Dia melakukan langkah tepat dengan mengejar dan menangkap pelaku sendirian. Seluruh pelaku saat ini masih dalam pemeriksaan Satreskrim Polres Sukabumi Kota,” ujar Susatyo.
Penghargaan untuk Iptu Arif Saptaraharja diserahkan pada upacara puncak perayaan HUT Bhayangkara ke 73 tingkat Kota Sukabumi di Lapang Merdeka, Rabu (10/7/2019).
Namun, Gaess, berangkat dari kultur yang berbeda, fenomena sosial yang sama memerlukan analisis dari tinjauan yang berbeda untuk dapat sampai pada faktor yang melatarbelakanginya.
Duh jangan sampai kalian ikut-ikutan geng-gengan ya, Gaess. Jika kamu belum bisa membahagiakan orangtuamu, setidaknya jangan merepotkan mereka.
[dari berbagai sumber]