Gaess, saya mau cerita nih. Ini adalah pengalaman saat saya bekerja pada sebuah pabrik elektronik di Sukabumi. Pabriknya tidak terlalu besar. Jika ada hal yang mirip, dan pernah kalian alami, silakan komen di bawah.
Oke, kita mulai.
Semua bermula saat saya harus kerja lembur. Waktu itu perusahaan tempat saya bekerja memang lagi banyak orderan, tapi karyawannya memang belum banyak. Jadi, kita disuruh lembur.
Awalnya sih tidak ada kejanggalan apapun. Namun semua berubah saat saya mengalami hal yang aneh saat menjelang Magrib. Saya ingat, saat itu pukul 18.50 WIB. Hampir jam enam sore, waktunya istirahat magrib. Saya kebelet pipis. Jadi saya meninggalkan line dan pergi ke kamar kecil. Tanpa ada rasa takut, saya memilih toilet nomor tiga dari 12 toilet yang tersedia.
Yang harus kalian tahu, posisi toilet itu tidak berjejer. Enam toilet menghadap pintu masuk, dan enam toilet lainnya menghadap ke tempat wudhu, saling membelakangi. Sementara untuk mushola terletak di samping kiri Pintu masuk.
Nah, di sebelah pintu masuk, ada cermin besar yang menghadap ke enam toilet dekat pintu masuk. Saat saya mau masuk toilet, saya melihat ada seorang wanita cantik. Kulitnya putih, dan Rambutnya pendek. Ia memakai kemeja putih, dan rok hitam. Wanita itu melintas ke arah toilet belakang sambil tersenyum kepada saya, dan saya otomatis balik tersenyum padanya.
Saat saya hendak menutup pintu, saya teringat sesuatu. Perusahaan tempat saya bekerja tidak memiliki karyawan training! Kami semua diwajibkan untuk memakai seragam kerja. Jadi, jika ada karyawan training yang masuk, pasti dengan mudah dikenali karena seragam hitam putihnya. Selain itu, karyawan training tidak pernah diikut sertakan dalam lemburan.
editor’s picks:
Rasa penasaran membuat saya keluar lagi dari dalam toilet. Saya mencoba mencari wanita itu di mushola dan toilet lainnya yang berada di belakang. Namun nihil! Tidak ada seorangpun di sana. Lalu siapa wanita itu? Itu masih tanda tanya besar buat saya.
Saat itu saya tak ambil pusing. Bel istirahat berbunyi, dan saya segera memasuki toilet karena kebelet pipis. Namun. Saya tidak pernah menceritakan kejadian itu pada rekan kerja saya. Saya takut mereka malah jadi pengecut yang ketakutan untuk pergi ke toilet sendiri. Saya tidak bisa meng-handle pekerjaan anak buah saya juga jika mereka selalu pergi berpasangan. Secara, rumor di pabrik itu cepat menyebar.
Saya pikir, kejadian seperti itu tidak akan terjadi lagi. Namun, saya salah! Kejadian itu terus berulang dalam cerita yang berbeda, namun dalam jeda waktu yang cukup lama.
Ingin tahu kisah apalagi yang saya alami? Tunggu saja kisah selanjutnya.