sukabumiXYZ.com
No Result
View All Result
  • NEWS
  • SPORTS
  • LIFE & STYLE
  • POLITICS
  • TECHNO & SCIENCE
  • INFOGRAPHIC
  • INTERVIEW
  • XYZPEDIA
  • KIPAHARE
  • FIXZY
  • NEWS
  • SPORTS
  • LIFE & STYLE
  • POLITICS
  • TECHNO & SCIENCE
  • INFOGRAPHIC
  • INTERVIEW
  • XYZPEDIA
  • KIPAHARE
  • FIXZY
No Result
View All Result
sukabumiXYZ.com
No Result
View All Result
Home FEATURED

Kisah Bambu Runcing Berlumur Darah dari Pajampangan (Part 3)

Irman Sufi Firmansyah by Irman Sufi Firmansyah
12 June 2020
in FEATURED, KIPAHARE
0
Kisah Bambu Runcing Berlumur Darah dari Pajampangan (Part 2)
368
SHARES
2.8k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Dalam laporan Nieuwe courant tanggal 5 Agustus 1950 bahwa terjadi demonstrasi di Surade yang dilakukan oleh sekitar 1.000 orang pendukung Cece Subrata.

Baca juga:

Kisah Bambu Runcing Berlumur Darah dari Pajampangan (Part 1)

Kisah Bambu Runcing Berlumur Darah dari Pajampangan (Part 2)

Perjanjian gencatan senjata sebagai hasil perundingan Renville antara Republik Indonesia dan Belanda (baca: Kisah Bambu Runcing Berlumur Darah dari Pajampangan (Part 1)), tak membuat Cece Subrata menarik laskarnya dari kantong-kantong perlawanan di Pajampangan (Jampangkulon dan Surade).

Bagaimana kelanjutan kisahnya, Gaess? Simak terus kisahnya, ya!

Perjanjian Renville memicu teror pembunuhan

Belanda dibuat pusing dengan situasi pasca perjanjian Renville (17 Januari 1948). Meskipun para pejuang Republik sudah meninggalkan kantong-kantongnya di Jawa Barat, tapi diperkirakan ribuan “penyusup” justru kembali ke kantongnya. Kesepakatan gencatan senjata juga tidak menghentikan serangan-serangan di kantong-kantong yang ditinggalkan, termasuk di Sukabumi.

Keadaan justru memburuk, persetujuan Renville malah meningkatkan pembunuhan. Korban bermunculan hampir setiap hari di beberapa tempat. Perkebunan milik orang Belanda seperti di Goalpara, Cipetir-Cikembang dan Gunung Buleud menjadi sasaran teror. Sebagian orang Belanda dan penduduk lokal terbunuh, termasuk penyerangan terhadap Jip Lori yang menewaskan pengawas S.S. kelas satu bernama H. J. Deighton, serta kematian de Jong dari Perkebunan Gunung Buleud.

Upaya untuk mengatasi teror dilakukan oleh Belanda dengan menangkapi dan membunuh laskar Bambu Runcing (BR). Sebagian dari mereka disiksa di gedung Van Delden depan sekolah polisi Sukabumi, dan dieksekusi di daerah Takokak secara massal tanpa pengadilan.

Terkecuali yang dianggap sebagai pimpinan diadili di Bogor. Salah satunya adalah penangkapan salah satu pimpinan elemen BR di Sukabumi, yang juga desersi tentara Jepang bernama Foshoda Tanaka. Seperti diberitakan oleh Nieuwe Courant tanggal 29 Juli 1948, Tanaka yang sudah berganti nama menjadi Kosim tersebut, dieksekusi di Bogor oleh Pengadilan Perang Khusus Brigade Infantri atas tuduhan melakukan serangan dan pembunuhan.

#Ngakilima @SukaKopi.
Pintu masuk Kantor Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi.
Kami buka 24 jam.

Kemunculan laskar tandingan

Entah setingan Belanda atau bukan, di saat-saat genting itu tiba-tiba muncul pendirian laskar rakyat (lain) di Sukabumi selatan yang konon beranggotakan 800 orang. Dalam laporan Het nieuwsblad voor Sumatra tanggal 18 November1948, laskar tersebut dibentuk untuk memerangi teroris yang sedang merajalela.

Mereka sempat melakukan kontak senjata dengan pasukan BR dan menyita beberapa dokumen BR tentang cara memeras penduduk. Akibatnya, pasukan BR bereaksi lebih keras lagi. Banyak penduduk dan pejabat lokal yang dibunuh. Salah satu elemen pasukan BR pimpinan Sambik bahkan melakukan penculikan dan pembunuhan yang agak meresahkan. Tak segan-segan orang-orang yang dianggap bekerja sama dengan pasukan Belanda dihilangkan, di antaranya adalah lurah Cipurut dan Bencoy yang digorok oleh anak buahnya Sambik.

Kembalinya Pasukan Siliwangi dari long march

Gen SukabumiXYZ tahu kisah sejarah long march Pasukan Divisi Siliwangi dari Jawa Barat ke Jawa Tengah, kan? Peristiwa itu terjadi sebagai konsekuensi juga dari Perjanjian Renville. Nah, sekitar bulan Desember 1948, Pasukan Divisi Siliwangi mula kembai ke kantong-kantongnya di Jawa Barat, termasuk ke Sukabumi.

Dampaknya, mulailah terjadi konflik di lapangan yang bersifat ideologis antara Pasukan Siliwangi dengan Laskar BR. Cece dan pasukannya tetap merasa bahwa sikap Siliwangi yang mengikuti kemauan Belanda (dalam perjanjian Renville), tidak bisa dibenarkan. Mereka pun mencemooh pasukan Siliwangi sebagai pengkhianat dan antek-Belanda.

Sebuah catatan Kementerian Penerangan menyebutkan, “Mayor Kosasih (di kemudian hari menjadi Komandan Divisi Siliwangi, Kol. Infanteri R.A. Kosasih) bermaksud mencoba melakukan rasionalisasi dengan memasukan Brigade Citarum (BR) ini ke dalam satuan TNI dan meminta mereka untuk mendaftarkan senjatanya. Ternyata senjata yang dikumpulkan hanya senapan cuplis (senjata rakitan penduduk), senjata lainnya tidak diserahkan. Hal ini menimbulkan kecurigaan Siliwangi bahwa orang-orang ini adalah bekas anak buah Amir Sjarifudin (salah satu tokoh pemberontakan PKI Madiun),” tulis kementrian penerangan.

Cece merasa dikhianati dengan terbentuknya RIS

Lepas dari kecurigaan pihak TNI, hasil komunikasi Chaerul Saleh dengan komandan batalyon Siliwangi, Mayor Sambas, memunculkan harapan bagi kedua belah pihak. Terjadilah kesepakatan tak tertulis untuk tidak menghalangi Brigade Citarum jika hendak menyerang Belanda atau Negara Pasundan (Negara boneka bentukan Belanda) dan akan sama-sama melawan Belanda jika persetujuan Konferensi Meja Bundar (KMB) yang dilakukan dari tanggal 23 Agustus hingga 2 November 1949, gagal.

Suasana semakin berangsur cair pascagencatan senjata yang diumumkan Bung Karno pada Agustus 1949. Setelah melewati masa masa getir selama gerilya, Brigade Citarum alias BR mulai turun dari kantong-kantongnya di hutan dan melakukan kerja sama dengan pasukan TNI.

Dalam laporan C.E Wenckebach, ketua komite pertanian umum rayon Sukabumi-Cianjur yang dilansir De vrije pers: ochtend bulletin tanggal 1 September 1949, wilayah Sukabumi kembali aman dan kegiatan masyarakat mulai berjalan. Cece dan pasukannya di Jampangkulon bahkan mampu menjaga ketertiban perusahaan-perusahan di daerah itu sehingga banyak perusahaan yang dibuka kembali.

Namun janji tinggallah janji, “kesepakatan itu tidak terwujud. Anak buah Sambas mengambil tindakan terhadap Brigade (Citarum), dan bekerja sama kembali dengan tentara Belanda,” tulis Harry A. Poeze dalam bukunya berjudul Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia Jilid 3: Maret 1947-Agustus 1948.

Gambaran indahnya hasil perundingan KMB ironis dengan kenyataan. Kemunculan Republik Indonesia Serikat (RIS) dianggap melenceng dari Proklamasi dan UUD 1945. Sesuatu yang sangat Cece curigai sejak pendirian Negara Pasundan di Jawa Barat yang dia anggap sebagai boneka Belanda. Tentunya sangat menyakitkan bagi Cece dan pasukannya yang merasa dikhianati dan dipermainkan, hal ini menyebabkan mereka kembali masuk ke hutan dan melakukan perlawanan.

editor’s picks:

Mengintip bekas persembunyian DI/TII di Goa Coblong, 5 fakta gen XYZ mesti tahu

Latihan perang Hindia Belanda di Kampung Lio, 5 fakta gen XYZ Sukabumi tahu?

Konflik senjata laskar Cece versus APRIS

“Karena ketidakfahaman pada substansi alasan BR lari ke hutan, maka masalah melebar,” ujar Apih Yance (baca: Part 1) menjelaskan. Seja itu, mulailah terjadi konflik senjata antara Cece dengan APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat) yang menyebabkan sebagian para pendukung Cece di Jampangkulon ditangkap.

Penangkapan itu memicu babak baru dalam hubungan Cece dan pemerintah RIS. Dalam laporan Nieuwe courant tanggal 5 Agustus 1950 bahwa terjadi demonstrasi di Surade yang dilakukan oleh sekitar 1.000 orang pendukung Cece Subrata. Mereka memaksa polisi dan personil militer untuk membebaskan kawan-kawannya yang ditahan. Polisi militer kemudian melakukan negosiasi dengan perwakilan pendemo.

Namun manusia hanya bisa berusaha, ketika negosiasi sedang berlangsung muncul sejumlah anggota BR menyerang dan melukai dua anggota polisi militer dengan pedang dan golok. Terbawa situasi panik, pasukan APRIS kemudian menembakan bren dan terjadi pertempuran sengit yang menewaskan setidaknya 20 orang pengunjuk rasa dengan korban yang tak terhitung.

Pemerintah RIS menuding BR dibalik peristiwa yang membuat geger masyarakat itu. Akhirnya, Laskar BR serta 16 organisasi sejenis lainnya dinyatakan sebagai gerombolan terlarang. Istilah gerombolan terlarang ini muncul melalui Peraturan Panglima Tentara dan Teritorium III no.25 tanggal 8 Agustus 1950. Dampanya, orang-orang yang dianggap dekat dengan Cece Subrata ditangkapi, termasuk seorang kepala desa di Surade.

Dilansir dalam Indische courant voor Nederland 7 Juli 195, Nyonya Moedigdo, anggota DPR fraksi PKI, sempat memprotes perlakuan tersebut, karena ternyata mereka disiksa di depan umum tanpa pengadilan. Keputusan itu semakin menguatkan sikap Cece dan pasukannya untuk melanjutkan perjuangan terhadap pihak yang mereka anggap sebagai pengkhianat perjuangan.

Ironis memang, para pejuang layaknya mustika, tetapi malah tertimpa petaka. Jalan terjal yang dipilihnya mengantarkan pada pertarungan antarsaudara yang menyedihkan.


Makin penasaran dengan ending kisah Cece dan laskarnya, ya? Simak terus lanjutannya, ya!

(bersambung)

Tags: #CeceSubrata#Jampang#KabupatenSukabumi#Kipahare#MuseumKipahare#Pajampangan#SitusPraSejarah#Surade#YayasanDapuranKipahare
Share147Tweet92

Related Posts

5 Fakta Rita Tila, Pedagang Gorengan di Terminal Nagrak Sukabumi, Dosen hingga Sinden 4 Benua

5 Fakta Rita Tila, Pedagang Gorengan di Terminal Nagrak Sukabumi, Dosen hingga Sinden 4 Benua

by admin
7 January 2024
0

sukabumixyz.com l Rita Tila dikenal sebagai penyanyi lagu Sunda yang memiliki suara emas. Gak heran kan kalau doi sudah mengoleksi...

Connie Rahakundini Bakrie

Gen XYZ Tahu Gak? 5 Fakta Pengamat Militer dan Intelijen Connie Bakrie Punya 3 Anak dari Pria Sukabumi

by Feryawi
6 January 2024
0

Gen XYZ Tahu Gak? 5 Fakta Pengamat Militer dan Intelijen Connie Bakrie Punya 3 Anak dari Pria Sukabumi

Fajri asal Warungkiara Sukabumi dan Aditya Putra asal Blitar, Jawa Timur, tersangka TPPO menjual tubuh istrinya melalui aplikasi Michat. l Istimewa

Kok Mau ya Gaess? 5 Fakta Pria Warungkiara Sukabumi Lacurkan Istri Fee Rp50 Ribu dan Merasa Diuntungkan

by Bagea Awi Dan Heni
29 December 2023
0

sukabumixyzcom l Beneran malu-maluin nama daerah nih ya Gaess. Kok bisa seorang suami asal Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menjual tubuh...

KA Siliwangi Relasi Sukabumi-Bandung. l Istimewa

Bonus View Indah Cuma Rp5 Ribu, 5 Info Buat Gen XYZ Sukabumi ke Bandung atau Garut Naik Kereta

by Feryawi
26 June 2023
0

sukabumixyz.com l Siapa sih Gen XYZ Sukabumi yang gak suka naik kereta api (KA)? Naik KA memang menyenangkan ya Gengs....

Aulia Suci Nurfadila. l Instagram @auliasuciii21

Aulia Suci Nurfadila Nih Gengs, Intip 5 Foto Bidadari Voli Timnas asal Sukabumi

by Bagea Awi Dan Heni
24 June 2023
0

sukabumixyz.com l Gelaran SEA Games Kamboja 2023 memang telah lama usai ya Gengs. Tentunya kalian juga sudah tahu bahwa banyak...

Load More

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gaess, ini 5 cerita tentang teluh Jampang Sukabumi dan cap seram dunia hitam

Gaess, ini 5 cerita tentang teluh Jampang Sukabumi dan cap seram dunia hitam

13 April 2021
Gengs, nih 5 model rambut pendek cowok buat Gen Y Sukabumi

Gengs, nih 5 model rambut pendek cowok buat Gen Y Sukabumi

17 April 2021
Gen Y Sukabumi mesti tahu nih, legenda 5 Embah di Jampang Surade

Gen Y Sukabumi mesti tahu nih, legenda 5 Embah di Jampang Surade

18 April 2021
Gen Y Sukabumi mesti tahu nih, legenda 5 Embah di Jampang Surade

Ini 5 Petilasan Penyebar Islam di Surade Sukabumi yang Dikeramatkan

10 January 2020
Dulu Secapa sekarang Setukpa, ini 5 periode sejarah sekolah perwira polisi Sukabumi

Dulu Secapa sekarang Setukpa, ini 5 periode sejarah sekolah perwira polisi Sukabumi

1 July 2023
Satu hari di PT CDB Cidahu Sukabumi, ini 5 fakta kerja di pabrik garmen itu menyenangkan

Satu hari di PT CDB Cidahu Sukabumi, ini 5 fakta kerja di pabrik garmen itu menyenangkan

14
5 catatan sejarah masa perjuangan dari Tour Sejarah ke Takokak, gen XYZ Sukabumi wajib tahu

5 catatan sejarah masa perjuangan dari Tour Sejarah ke Takokak, gen XYZ Sukabumi wajib tahu

9
Ada lowongan kerja di PT L&B Indonesia Sukabumi nih, cek 5 infonya kuy

Ada lowongan kerja di PT L&B Indonesia Sukabumi nih, cek 5 infonya kuy

7
Ada “bulan hantu” mengelilingi Bumi, ini 5 info gen XYZ Sukabumi mesti tahu

Ada “bulan hantu” mengelilingi Bumi, ini 5 info gen XYZ Sukabumi mesti tahu

6
5 fakta makanan mengejutkan, warga Sukabumi mungkin baru tahu

5 fakta makanan mengejutkan, warga Sukabumi mungkin baru tahu

4
Waspada ya Gengs, ada Palabuhanratu Sukabumi dalam 5 wilayah terdampak gempa megathrust prediksi BMKG

Waspada ya Gengs, ada Palabuhanratu Sukabumi dalam 5 wilayah terdampak gempa megathrust prediksi BMKG

17 August 2024
Ponpes Darul Habib Sukabumi

Tiga di Sukabumi, Gen XYZ Wajib Tahu Ada Al Zaytun di Daftar 5+10 Ponpes Terbaik di Jawa Barat

12 January 2024
5 Fakta Rita Tila, Pedagang Gorengan di Terminal Nagrak Sukabumi, Dosen hingga Sinden 4 Benua

5 Fakta Rita Tila, Pedagang Gorengan di Terminal Nagrak Sukabumi, Dosen hingga Sinden 4 Benua

7 January 2024
Connie Rahakundini Bakrie

Gen XYZ Tahu Gak? 5 Fakta Pengamat Militer dan Intelijen Connie Bakrie Punya 3 Anak dari Pria Sukabumi

6 January 2024
Alblen Filindo Fabe. l @alblenfabe

5 Fakta Alblen Filindo Fabe, Aktor dan VJ MTV asal Sukabumi Jadi Bos Cleaning Service di Australia

6 January 2024
  • Bandara Sukabumi ditargetkan operasional 2020, ini 5 faktanya Gaess
  • Berani Gak Gaess? 5 info pria Sukabumi ini jauh-jauh ke Arab Saudi jadi tukang pijat
  • Ngeri! 5 Info Jurig Fashion Week, Gen XYZ Sukabumi Sudah Tahu?
  • #CerpenSukabumi: Sawan manten

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi

© 2021 SukabumXYZ

No Result
View All Result
  • NEWS
  • SPORTS
  • LIFE & STYLE
  • POLITICS
  • TECHNO & SCIENCE
  • INFOGRAPHIC
  • INTERVIEW
  • XYZPEDIA
  • KIPAHARE
  • FIXZY

© 2021 SukabumXYZ

 

Loading Comments...