Kisah Bambu Runcing Berlumur Darah dari Pajampangan (Part 4-selesai)
Kematian Cece Subrata menjadi misteri hingga kini, yang jelas hingga akhir hayatnya ia tidak pernah menyerahkan diri ataupun tertangkap.
Read more
Tag: #MuseumKipahare
Kisah Bambu Runcing Berlumur Darah dari Pajampangan (Part 3)
Dalam laporan Nieuwe courant tanggal 5 Agustus 1950 bahwa terjadi demonstrasi di Surade yang dilakukan oleh sekitar 1.000 orang pendukung ...
Read more
Kisah Bambu Runcing Berlumur Darah dari Pajampangan (Part 2)
“Di daerah ini (Jampang Kulon) organisasi perjuangan rakyat kuat, yang antara lain dipimpin oleh Cece Subrata,” kenang Jenderal (purn.) A.H. ...
Read more
Kisah Bambu Runcing Berlumur Darah dari Pajampangan (Part 1)
"Gunung Gede ngajengjehe jiga nu nande, Gunung Pangrango ngajogo, ngadagoan kuring wangsul, nya wangsul ti medan juang, Ka Bali geusan ...
Read more
Mengintip bekas persembunyian DI/TII di Goa Coblong, 5 fakta gen XYZ mesti tahu
Dalam Java-bode: nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie terbitan 23 Januari 1954, disebutkan kisah kesadisan gerombolan DI/TII yang dipimpin Tan ...
Read more
Latihan perang Hindia Belanda di Kampung Lio, 5 fakta gen XYZ Sukabumi tahu?
Kampung Lio, Desa Cireunghas sudah tercatat dalam peta sejak tahun 1889, bahkan bisa jauh lebih tua lagi jika mengacu pada ...
Read more
Gentisville: Riwayat Kota Resor Palabuhanratu, Gen XYZ sudah tahu?
Pengusaha Belanda bernama Cornelis Gentis (tahun 1985) melihat peluang besar mengembangkan Pelabuhanratu dan berencana membuat sebuah kota resor internasional bernama ...
Read more
Jangji moal pahare-hare, ini 5 cara modern YDK Sukabumi membangun komunitas
Yayasan Dapuran Kipahare (YDK) didapuk oleh Dirjen Kebudayaan Kemdikbud, menjadi satu-satunya komunitas mewakili Jabar untuk mengadakan event kesejarahan di Sukabumi.
Read more
Mengintip pesona peradaban masyarakat purba Sukabumi di Palabuhanratu
Temuan di Situs Tugu Gede mencerminkan peradaban masa lalu manusia purba Sukabumi yang mengenal pahat batu dan logam.
Read more
Akhir tragis “Si Rambo”, Wali Kota Sukabumi pertama
Sebagai orang Belanda, keluarga Rambonnet harus mendaftar kepada polisi Jepang dengan membawa akta kelahiran dan membayar 20 NLG untuk memperoleh ...
Read more
